Tiga Negara Ini Punya Pulau Pengelola Sampah Sendiri. Indonesia Kapan Ya?

Jika terus diabaikan, pembuangan sampah secara sembarangan dapat menjadi momok yang berbahaya bagi generasi manusia kelak.

Beberapa negara sudah membayangkan dampak buruknya bagi lingkungan hingga mereka melakukan langkah-langkah serius yang strategis.

Sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia mungkin perlu berpikir untuk mencontoh tiga negara ini dalam mengolah limbah sampah.

Saking seriusnya, mereka hingga menyediakan pulau khusus untuk pengelolaan sampah terpadu:

  1. Pulau Thilafusi, Maladewa

pulau-sampah-thilafushi-sisi-lain-gemerlap-wisata-maladewa.jpg(Sumber: merdeka.com)

Banyak masyarakat Indonesia hanya mengenal negara Maladewa sebagai destinasi wisata yang romantis dan menyenangkan.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa di salah satu gugusan pulau-pulaunya, ada pulau hasil reklamasi, yakni di Thilafusi.

Maladewa ‘terpaksa’ membikinnya menjadi tempat khusus untuk pengolahan sampah, karena sudah terlanjur demikian.

Tidak hanya itu tempat ini juga dijadikan gudang semen penyimpanan dan tempat penyimpanan lainnya.

Anyway, bukan berarti persoalan sampah di Maladewa juga selesai. Jadi?

  1. Pulau Semakau, Singapura

semakau-landfill-1.jpg(Sumber: idehijau.com dan nea.gov.sg)

Pulau yang terletak 8 km dari selatan Singapura ini hanya seluas 3,5 km persegi. Dibangun pembatas sepanjang 7 kilometer yang melingkari pulau ini.

Pulau ini hanya dapat menyimpan 73 juta kubik sampah, yang cukup mampu mengelola sampah limbah Singapura dan sisa dari pengelolaannya hingga 2040.

Pengelolaan Pulau Semako dilakukan oleh National Environment Agency (NEA), Singapura.

  1. Pulau Yumenoshima, Jepang

1412303620x310.jpg(Sumber: gemabr.wordpress.com)

Sebuah pulau yang benar-benar terbuat dari sampah. 

Ya, terletak di teluk Tokyo ini awalnya hanya sebagai tempat pembuangan dan pengelolaan sampah.

Namun pada tahun 1972 pemerintah kota Tokyo juga menjadikannya kawasan hijau dan tempat untuk rekreasi.

Tertarik berlibur ke tempat ini?

Bagaimana Indonesia?

Mengingat jumlah pulau kita yang begitu banyak, maka seandainya satu saja pulau di Indonesia dijadikan tempat pengelolaan sampah dengan serius seperti itu, tentu tidak ada ruginya.

Yaa nggak sih?! Daripada kelak tercipta pulau sampah itu sendiri?

Menurut kamuuuh bebs? Ditunggu di kolom komentar yaa!

***

Editor: AN.

Sumber Foto Utama: m.ammoth.us.

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan