Peran Halimeda pada Pertumbuhan Karang di Laut

Ketika mendengar istilah rumput laut mungkin yang terlintas di benak kita adalah agar-agar atau rumput laut yang biasanya tersaji dalam semangkuk es buah di pinggir jalan. Identik dengan potensi ekonomi, ternyata rumput laut juga memiliki peran ekologis yang sangat tinggi di lautan. Nah salah satunya adalah rumput laut jenis Halimeda yang ternyata memiliki peran penting terhadap pertumbuhan karang di laut.

Merujuk pada Laporan Opdyke & Henstock pada artikel di Coral Reefs tahun 2007 menyatakan bahwa Halimeda mengandung sedimen CaCO3. Hal ini menunjukkan Halimeda memiliki potensi yang tinggi untuk pembentukan karang.

Sumber gambar (media.neliti.com)

Seperti yang telah banyak diketahui di berbagai wilayah, banyak sekali terumbu karang yang terancam rusak. Menurut Cesar et al pada Technical Report The Economics of Worldwide Coral Reef Degradation pada tahun 2003 laut telah kehilangan sebanyak 27% karang secara permanen. Dan menurut sloactive.com yang salah satunya bersumber dari secore.org menyebutkan bahwa 50% karang di dunia telah mengalami kerusakan dan 40% sisanya terancam rusak dalam kurun waktu 30 tahun.

Menurut Sophia & Bayoumi dalam jurnal yang berjudul Importance, Destruction and Recovery of Coral Reefs menyatakan bahwa karang yang sehat merupakan salah satu ekosistem paling berharga di bumi karena mampu menyediakan tempat tinggal bagi berbagai biota laut, keseimbangan lingkungan bahkan ekonomi seperti pantai yang aman, pariwisata, dan ketersediaan bahan pangan. Oleh sebab itu keberadaan karang harus dipertahankan.

Halimeda adalah rumput laut yang terdiri dari berbagai jenis. Berikut adalah beberapa spesies Halimeda yang saya temukan di perairan dekat Pulau Saonek Raja Ampat. Sebuah kawasan yang dikenal termasuk dalam kawasan segitiga karang karena keanekaragaman karangnya yang melimpah.

 

Halimeda merupakan rumput laut yang memiliki talus berupa serangkaian segmen berwarna hijau mengandung kalsium karbonat sebagai aragonit yang antar segmen digabungkan oleh nodus tidak terkalsifikasi. Halimeda merupakan komponen penting dalam geologi untuk kebutuhan konservasi komunitas karang yang efektif.

Berdasarkan laporan penelitian Drew pada tahun 1983 dan Freile tahun 1997 dilaporkan bahwa komunitas 13 spesies Halimeda menghasilkan lebih dari 2kg CaCO3/m2 per tahun. Jumlah ini tentu cukup efektif untuk digunakan sebagai komponen membangun skeleton untuk pembentukan terumbu karang.

Namun meskipun jumlah sedimen kalsium karbonat yang tinggi, disertai dengan transplantasi karang terus dilakukan, jika penggunaan energi kotor yang memicu krisis iklim masih terjadi maka dikhawatirkan karang-karang tersebut tidak akan tumbuh dengan baik karena proses pengasaman air laut terus terjadi.

Wilayah pesisir dan lautan Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi dan letak geografis yang strategis. Kekayaan berbagai biota laut baik flora maupun fauna yang memiliki nilai potensial dan memiliki peranan penting secara ekologi dan ekonomi.

Wajib bagi kita untuk tahu dan menjaga kelestariannya!

Editor : Annisa Dian N

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan