Monster Plastik Muncul di Jakarta

“Dulu di cerita dalam film atau majalah, Monster merupakan sosok yang sangat menakutkan dan jahat! Tapi kini Monster itu benar ada di dunia nyata! Di era saat ini Monster Plastik telah muncul dari permukaan laut.. Siap mengancam kenyamanan hidup manusia di  bumi …

Plastik di ibaratkan sebagai sosok monster, bangkit dari laut terdiri dari akumulasi jutaan ton sampah dari daratan. Ancaman ini benar-benar sedang kita hadapi dan sudah darurat karena keberadaanya mengganggu.

Artists seen during a theatrical act with a plastic fishlike monster in the background at the Sunda Kelapa traditional port in Jakarta.

Ribuan orang berkumpul di Bundaran HI dalam rangka Pawai Bebas Plastik yang diinisiasikan oleh beberapa organiasai diantaranya Greenpeace, Diet Kantong Plastik, Econusa, Pandu Laut, Walhi, Diver Clean Action dan Indorelawan.

Di acara pawai ini partisipan tergabung dalam barisan pawai dari bundaran HI hingga lapangan aspirasi monas dengan mengarak replika monster plastik setinggi sekitar 4 meter. Mereka juga berinisiatif membuat pesan kampanye yang unik dan tajam .

Greenpeace collaborates with NGO’s create a giant Plastic Monster to support Jakarta against single use plastic in Jakarta.

Pawai Bebas Plastik turut dihadiri juga oleh Ibu Susi Pudjiastuti dari Kementrian Kelautan dan Perikanan yang lantang menolak plastik sekali pakai karena telah mencemari lautan.

Slank dan Navicula juga turut bersuara untuk membangkitkan kesadaran masyarakat Ibukota dari masalah sampah yang tengah di hadapi melalui karya seni dan musik kami dipersatukan dalam pergerakan ini .

Indonesian Maritime Affairs and Fisheries, Susi Pudjiastuti (right) sings with rock Band Slank during an anti-plastic mass rally in Jakarta business district with Slank and Navicula

Monster plastik ini dibuat oleh beberapa relawan dan berkolaborasi dengan beberapa seniman yang menempelkan ratusan kilo sampah plastik sekali pakai ke badan monster tersebut .

Sampah tersebut di dapat dari Pesisir Pulau Damar setelah relawan melakukan aksi pembersihan pesisir pantai di akhir pekan. Juga ada aksi “Rampok Plastik” yaitu mengambil kemasan atau kantong kresek plastik sekali pakai yang kami jumpai di stasiun MRT Jakarta dan ditukar dengan tas lipat kain.

An art instalation shows a high wave full of plastic waste banner reads during an anti-plastic mass rally in Jakarta business district.

Monster plastik ini menggambarkan masyarakat yang sudah terbiasa dengan hidup konsumtif, terbiasa dengan hal yang praktis dan mudah. Dampak buruknya plastik menjadi ancaman di lingkungan .

Maka dari itu Pawai ini bertujuan untuk mengajak masyarakat mendeklarasikan komitmen yang akan mereka jalani dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya menolak kresek sekali pakai, menolak sedotan plastik, memilih curah ketimbang kemasan saset, memilah sampah di rumah dan membersihkan sampah plastik layak daur ulang sebelum membuangnya.

Selain mengajak masyarakat untuk merubah gaya hidup, acara pawai bebas plastik ini juga megajak 40 organisasi lainnya untuk melakukan hal yang sama dan mendesak pemerintah untuk membenahi regulasi terkait pengelolaan sampah .

An activists paint his body with big brands during an anti-plastic mass rally in Jakarta business district.Greenpeace also urges the Fast Moving Consumer Goods (FMCG) corporation responsible to their packaging that is using single use plastic.

Tidak sampai disitu, kami juga menuntut produsen dan pelaku usaha untuk bertanggung jawab atas sampahnya dengan cara mengambil kembali sampah kemasan yang di hasilkan atau setidaknya berinovasi dalam merancang kemasan dan menghentikan kecanduannya akan plastik sekali pakai.

Plastik yang diciptakan dengan fungsi yang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari dengan sifatnya yang kuat dan tidak mudah rusak tapi tidak seimbang jika hanya di gunakan hanya untuk sekali pakai. Pada akhirnya dampaknya mulai bermunculan dan kembali lagi ke manusia.

Indonesia merupakan negara dengan 71% terdiri dari wilayah perairan, banyak orang menggantungkan kehidupan ekonominya pada sektor hasil laut, pariwisata dan sumber pangan dengan protein tinggi.

Ironi sekali kami harus menerima kenyataan bahwa laut sedang terancam dengan keberadaan limbah dan sampah dari darat. Seringkali kami dengar berita binatang laut menjadi makhluk yang paling malang menerima dampak akibat sampah ini .

Bergabunglah bersama gerakan kami, menjadi bagian dari perubahan dan solusi untuk masa depan laut yang lebih sehat !

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan