Mengejar Mimpi ke Laut Maluku

IMG-20190325-WA0014.jpg

Hai guys!

Namaku Caca, ini pertama kali ku menulis pengalamanku di LautSehat.ID.

Baru baru ini aku dan teman teman ku pulang dari Ambon dan Banda Neira dalam rangka Young Explorer 2019, yaitu program terbesar di kelas 7 atau 1 SMP di Sekolah Alam Indonesia.

Program ini bisa di sebut mimpi kita bersama. Kita sudah mempersiapkan tujuh bulan sebelum keberangkatan. Dari mulai menentukan lokasi sampai merancang acara dan kegiatan selama sepuluh hari di Ambon dan Banda Neira.

Ada beberapa hal yang membuat kami tertarik untuk pergi ke sana.

Selain ingin mempelajari sejarah  di Banda Neira salah satu nya tentang PALA atau kekayaan rempah-rempah, kami juga ingin menyelamatkan laut Maluku yang terkenal indah.

Kenapa kami memilih laut Maluku?

Karena selama ini untuk masalah sampah kita hanya melihat di Ibukota, tidak melihat keadaan di laut bagian Timur sana  di mana untuk masalah sampahnya juga harus kita perhatikan.

Usaha apa saja yang telah kami lakukan untuk menyelamatkan laut Maluku:

Kampanye mengenai bahaya sampah di tempat umum dan di SD, melakukan bersih bersih pantai yang dimana rata-rata sampah yang kita temukan adalah plastik sekali pakai seperti botol, kemasan makanan atau gelas plastik, dan kami juga melakukan audit merk atau mencatat jenis sampah.

Kegiatan lain untuk membantu menyelamatkan  laut Maluku yaitu kita juga mengunjungi beberapa sekolah di SD Ambon dan Banda Neira, untuk memberikan materi mengenai bahaya sampah plastik di laut dan juga dampaknya terhadap terumbu karang.

IMG-20190325-WA0153.jpg

Sebenarnya masih banyak yang ingin ku ceritakan, masih banyak pengalaman yang ingin ku sampaikan maka dari itu ku mulai berbagi ceritaku di LautSehat.ID sebagai pemula.

Aku senang membagikan mimpi yang sudah ku raih bersama teman-temanku, semoga menjadi semangat dan inspirasi kita semua untuk menjelajahi Indonesia yang bagus dan menjaga laut kita yang indah!

Yuk! Ikutin ceritaku dan teman teman ku selama di Ambon dan Banda Neira menyelamatkan Laut Ambon di sini ya!

Aisyah Ayunda, SL7 Edirne, Sekolah Alam Indonesia

Editor : Annisa Dian Ndari.

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan