Nantes: Kota Historis Perdagangan Buruh Afrika-Amerika

Perbudakan merupakan salah satu kejahatan manusia dan bisnis kotor paling tua yang pernah ada sejak lama.  Terjadinya kasus-kasus perdagangan manusia ini kebanyakan dilatarbelakangi oleh faktor kemiskinan.

Terletak di Prancis barat, Nantes sebagai ibukota Pays de la Loire merupakan kota bersejarah yang menjadi rumah bagi sejarah penting dunia yakni perdagangan budak dari Afrika ke Amerika.

Terletak 2 jam 35 menit dengan kereta cepat TGV atau 3 jam 42 menit dengan mobil dari pusat kota Paris, kota Nantes menjadi kota yang mempengaruhi keberadaan peradaban warga Afrika di Benua Amerika.

La Jeune Flor, Navire Neorer, Partir de Nantes en 1739.

Plakat kaca di atas dapat dijumpai di area pelabuhan kota Nantes. Kapal La Jeune Flor dengan nahkoda Navire Neorer berangkat dari kota Nantes-Prancis menuju Amerika Serikat untuk menjual buruh yang mayoritas berasal dari benua Afrika.

La Jeune Flor hanya 1 dari 1743 kapal lain yang berangkat ke Amerika Serikat melalui jalur laut dalam periode abad 17 hingga abad 18 dengan 550,000 buruh diperdagangkan. Hal ini menjadikan Nantes sebagai salah satu pelabuhan  pusat perdagangan buruh di Eropa.

Sekitar 43% dari total perdagangan buruh jalur laut di Prancis (atau 5% sampai 6% di Eropa Atlantik) ke Amerika terjadi di Kota Nantes. Sejak 2006, setiap 10 May diperingati sebagai hari peringatan pemberhentian total perdagangan buruh jalur laut di kota Nantes.

Jika wisatawan ingin melakukan kilas balik perdagangan buruh jalur laut di Kota Nantes, wisatawan dapat mengunjungi kawasan Ile de Nantes atau mengikuti event tahunan bernama La Voyage à Nantes.

Kota Nantes mengambil peran penting dalam pembentukan peradaban Afrika-Amerika di Amerika. Hal ini membuktikan bahwa apapun kejadiannya, termasuk itu kejadian yang kelam, telah membentuk identitas suatu negara atau kelompok masyarakat di masa sekarang.

Perbudakan Modern Masih Ada!

Era globalisasi dan minimnya kesejahteraan menjadi faktor utama pada masa kini untuk mendorong percepatan arus migrasi. Seseorang yang menjadi pekerja migran sangat rentan menjadi korban kejahatan perbudakan modern .

Berbagai jenis perbudakan modern terjadi di berbagai industri, mulai dari perbudakan seks, perbudakan di sektor pabrik, rumah tangga, konstruksi dan yang baru saja viral yaitu perbudakan di laut lepas di atas kapal ikan .

Pemerintah dan organisasi internasional harus lebih serius dalam menangani dan menuntaskan kasus perbudakan manusia dengan langkah yang fundamental. Pemerintah perlu melakukan perlindungan hukum yang kuat, karena kasus ini tidak bisa dinilai hal yang sepele!

Editor : Annisa Dian N

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan