Aksi Baik dari Jogja untuk Hari Bebas Sampah Nasional

Sampah menjadi persoalan yang seakan tidak akan habisnya dibahas. Dalam kehidupan sehari-hari pun setiap dari kita menghasilkan sampah, khususnya sampah plastik yang sulit terurai.

Lalu persoalan besar muncul ketika sampah plastik terbuang di sungai, seakan sungai bertanggung jawab menjadi pembuangan terakhir, mengalirkan sampah-sampah ke laut.

Pada akhirnya laut dengan segenap makhluk hidup didalamnya menjadi korban atas perbuatan yang tidak mereka lakukan. Jika kita bahas sampai habis pun persoalan sampah ini tidak akan selesai. Hanya aksi lah yang harus kita lakukan.

Pikiran-pikiran tersebutlah yang merisaukan saya, walaupun saya hanya melakukan langkah kecil sebagai tanggung jawab pribadi, dari menggunakan tumbler, mengurangi kantong plastik, dan selalu membawa tote bag, akan tetapi kita juga harus melakukan aksi nyata lain untuk bisa menginspirasi orang banyak.

Tepat pada hari minggu, 26 Februari 2017 pukul 06:00, saya dengan sengaja bangun pagi menuju Sungai Gajah Wong bagian wilayah Gambiran.

Bukan untuk pergi memancing ataupun lari pagi, akan tetapi tepat pada hari itu saya beserta Aliansi Komunitas Jogja yang terdiri dari KOPHI, BSS, YFCC, EH, keMANGTEER Jogja, WORLD MERIT, SOBAT ALAM JOGJA, Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan, Taman Kota Jogja, Padepokan ASA, dan beberapa komunitas dan volunteer dari berbagai latar belakang serta warga sekitar Sungai Gajah Wong melakukan aksi bersih sungai, dan inilah aksi nyata yang dapat menginspirasi.

Pukul 06:30 pagi, meeting point yang telah ditentukan sudah ramai oleh volunteer dari berbagai komunitas dan latar belakang. Setengah jam berlalu untuk briefing dan pembagian titik aksi bersih sungai, kami pun memulai aksi bersih dengan membersihkan sampah-sampah yang berada di sekitar rumah warga Sungai Gajah Wong dibantu oleh warga dan pemuda disana.

Setelah selesai dengan sekitar rumah warga, kami berpindah untuk membersihkan pinggir Sungai Gajah Wong yang dipenuhi dengan sampah plastik.

Salah satu sudut pinggir Sungai Gajah Wong menjadi perhatian saya, terdapat tumpukan sampah yang menggunung seakan tidak akan bisa berpindah tempat. Sempat terpikir, bahwa hal yang saya temui tersebut baru satu tempat di Sungai Gajah Wong.

Apakah tempat lain memiliki tumpukan sampah yang sama? Apakah tempat selain di Jogja memiliki hal serupa? Kemudian saya menyadari ketika semua sampah tersebut pada akhirnya hanyut ke sungai dan menuju laut.

Tepat pukul 10:30, aksi bersih sampah ini selesai, dan lebih dari sepuluh karung sampah kita peroleh. Terlepas dari pikiran risau saya terhadap sampah, kita perlu semangat aksi bersih sampah setiap saat.

Kita perlu semangat Hari Bebas Sampah Nasional (HPSN) setiap saat dan bukan hanya ketika tanggal 21 Februari di setiap tahun, karena hal tersebutlah semakin banyak orang yang akan tergerak di setiap saat untuk peduli dengan lingkungan bebas sampah. (*)

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan