Aksi Climate Strike – Laut Dalam Krisis Perubahan Iklim

Perubahan iklim semakin dapat kita rasakan antara lain dari cuaca yang sulit diprediksi dan tidak menentu serta cenderung ekstrim. Cuaca atau iklim terasa lebih panas, musim datang tidak sesuai dengan masanya, musim kemarau dan musim penghujan lamanya tidak sama.

Hal ini selain mengganggu kualitas kehidupan, juga berpotensi merusak lingkungan dan dapat memicu bencana. Perubahan iklim ini terjadi karena dipicu oleh adanya pemanasan global.

Pemanasan Global sendiri dapat diartikan sebagai kenaikan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh meningkatnya karbon dioksida serta gas-gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca di lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi.

The Greenpeace ship, Arctic Sunrise moored to a Fram Strait ice floe.

Bumi pun menjadi semakin panas, yang mulai terlihat dampaknya dari mencairnya lapisan es di daerah Kutub. Hal ini akan mengakibatkan pertambahan massa air di lautan, sehingga tinggi muka air laut terus mengalami peningkatan.

Meningkatnya permukaan air laut dapat menyebabkan abrasi, banjir di wilayah pantai, bercampurnya air laut ke perairan tawar, dan bahkan tenggelamnya pulau-pulau kecil. Pemanasan global juga dapat berpengaruh pada meningkatnya suhu air laut. Suhu air laut yang meningkat ini juga dapat  memicu kerusakan terumbu karang.

Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan wilayah perairannya lebih luas dari wilayah daratan semestinya lebih peduli terhadap isu pemanasan global karena dapat berdampak langsung bagi keamanan dan kelestarian lingkungan serta kehidupan masyarakat.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengungkapkan bahwa selama kurang lebih 100 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan tinggi muka air laut sebanyak 1–2 meter. Apabila kondisi ini terus berlanjut maka Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau akan mengalami dampak yang serius. 

Krisis iklim ini tidak seharusnya dibiarkan terjadi. Kita harus melakukan sesuatu untuk mencegah permasalahan ini menjadi semakin parah, dimulai dari diri sendiri dan hal-hal yang sangat sederhana.

People join the rally of the Climate Strike in Jakarta.

Contohnya, seperti mengurangi penggunaan plastik, menggunakan transportasi umum, dan bahkan dengan menyebarluaskan informasi agar dapat meningkatkan kesadaran juga pengetahuan masyarakat terkait krisis iklim, sehingga diharapkan dapat melakukan aksi nyata dalam melawan dan mengurangi krisis iklim global. 

Salah satu bentuk tindakan untuk meningkatkan kesadaran mengenai isu perubahan iklim adalah dengan melakukan aksi Climate Strike. Climate Strike merupakan aksi global yang dipelopori oleh Greta Thunberg, seorang aktivis iklim berusia 16 tahun asal Swedia.

Swedish climate activist Greta Thunberg at the demonstration.

Greta dengan aktif menyerukan isu perubahan iklim pada pemerintah dengan melakukan protes setiap hari Jumat di depan Gedung Parlemen Swedia. Aksi ini menginspirasi seluruh dunia terutama generasi muda untuk menyerukan aspirasi dan rasa khawatir terhadap kehidupan bumi di masa depan.

Indonesia tidak ketinggalan dalam berpartisipasi aksi global ini. Aksi Climate Strike di Jakarta ini berlangsung pada Jumat, 20 September 2019 dan dikoordinasikan oleh Greenpeace Indonesia dan 350.org, serta diikuti oleh ribuan partisipan.

Banyak anak-anak dan remaja yang merupakan esensi dari aksi Global Climate Strike sendiri. Partisipan Climate Strike berjalan sambil membawa sejumlah atribut dan papan atau poster yang menyerukan urgensi perubahan iklim dari Masjid Cut Mutia, kemudian menyampaikan orasi di Balai Kota, dan berakhir di Taman Aspirasi Istana Negara. 

Aksi ini selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan pemanasan global, juga bertujuan untuk mendorong pemerintah Indonesia agar lebih peduli dengan lingkungan dan melakukan hal-hal nyata untuk menekan perubahan iklim.

Sebagai negara yang memiliki wilayah air lebih luas dari wilayah daratan dengan panjang pesisir lebih dari 80.000 km dan lebih dari 17.000 pulau, maka kesadaran terhadap krisis iklim global menjadi sesuatu yang penting.

Mengingat salah satu dampak dari perubahan iklim yaitu naiknya permukaan lautan serta meningkatnya suhu air laut dapat dirasakan secara langsung.

Kesadaran tersebut selanjutnya diharapkan lebih ditingkatkan melalui kepedulian dan perilaku yang nyata dalam upaya pencegahan dan penanggulangan dampak dari perubahan iklim. 

Editor : Annisa Dian Ndari

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan