Messa: Pulau Padat Tak Terawat

Pulau Mesa, sebuah pulau kecil yang terselip dalam keindahan pesona Labuan Bajo. Hmmm siapa sih yang gatau Labuan Bajo ? kamu pastinya tau dong ya..!

Ada apa sih dengan Pulau Mesa ini ? nah disini aku akan menceritakan sebuah pengalaman yang cukup menyedihkan ketika berada di Pulau Mesa ini.

Pulau Mesa adalah sebuah pulau kecil yang berada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yang terdaftar di Kecamatan Komodo. Perjalanan menuju Pulau Mesa memerlukan waktu sekitar satu jam, dengan menyebrangi lautan yang dimulai dari Dermaga Kampung Ujung.

Dermaga Kampung Ujung Labuan Bajo

Pulau Mesa ini tidak terlalu luas akan tetapi dipadati oleh 1971 jiwa, sangat padat bukaaan? Melihat tingginya angka kelahiran di Pulau ini, banyak sekali potensi SDM yang bisa dimanfatkan yaa.

Banyaknya anak kecil di Pulau ini, para sesepuh pun kebingungan bagaimana nasib tempat tinggal anak-anak mereka, karena pulau ini sudah sangat padat.

Lapangan di Pulau Mesa

Karena padatnya tak ada lagi lahan yang bisa didirikan rumah looh! Adapun lahan kosong di Pulau ini adalah lapangan yang sering dijadikan pusat kegiatan warga setempat dan itu satu satunya lahan yang kosong.

Citra Satelit Pulau Mesa                                          

Nahhhh satu hal yang aku senangi dipulau ini adalah banyaknya biota biota laut yang unik lohh, seperti cacing laut, bintang laut, bulu babi, sampai kucing lautt! Belum pernah denger kan ? apa udah ?

kan tetapi disamping itu aku prihatin banget sama biota biota laut disinii, karena yang aku lihatt mereka hidup diantara sampah-sampah! Sayang banget kaan! Mereka indah tapi tak terjaga, prihatin sekalii sedih deh jadinya.

Jadi dari mana sih asalnya sampah-sampah itu? Dan siapa yang buang? Wisatawan kah ? percaya ga percaya yang buang sampah sampah ke laut adalah warga Pulau Mesa sendiri dan rata rata sampah yang banyak ditemukan adalah sampah plastik! Aduh kebayangkan berapa ratus taun lagi pun mereka akan tetap seperti itu dilautan.

Masyarakat Pulau Mesa yang sejatinya mempunyai kewajiban untuk menjaga pulau nya yg indah itu, tidak bisa merawat dan menjaga apa yang mereka punya.

Nah menurut warga setempat penyebab warga sekitar membuang sampah ke laut adalah tidak adanya perhatian khusus dari pemerintah setempat untuk mengadakan transportasi pengangkut sampah ke Labuan Bajo.

Karena warga setempat pun tidak mempunyai lahan untuk dijadikan TPS ataupun TPA. Menurut bapak Kepala Desa di Pulau Mesa, warga setempat sudah meminta dan mengajukan permohonan resmi berbentuk proposal untuk pengadaan transportasi sampah tersebut, akan tetapi hal itu tidak direspon sama sekali.

         

 Sayang sekali ya, jika hal ini terus dibiarkan secara terus menerus. Tentunya pemerintah setempat tidak boleh diam saja untuk melihat kasus ini, apakah harus viral dulu ? baru bertindak dan angkat bicara?

Ohyaa! masyarakat setempat pun perlu diberi edukasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan apalagi laut yang sejatinya itu adalah lingkungan mereka sendiri.

Memberi edukasi untuk mengurangi penggunaan plastik satu kali pakai, yang mana hal itu adalah sumber masalah dari sampah yang mereka buang ke lautan.

Terlebih pulau ini dipadati oleh anak-anak yang mana pendidikan dini mengenai lingkungan hidup merupakan hal yang sangat krusial. Karena pada dasarnya hal ini bertujuan untuk merubah perilaku yang akan terbiasa berpikir dan bertindak untuk melakukan segala aktivitasnya dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan .

Editor : Annisa Dian Ndari

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan