Selamat hari Penyu Sedunia!

Hai Para Pembela Lautan, 23 Mei diperingati sebagai hari penyu sedunia! Penghuni paling kharismatik di laut ini statusnya termasuk dalam kategori satwa yang dilindungi.

Penyu adalah reptil yang sangat menakjubkan, ditemukan di hampir semua samudera di dunia. Tapi, tahukah kamu hampir 6 dari 7 spesies reptil ini terancam punah?

A green sea turtle swims among corals in Raja Ampat sea, West Papua.

Reptil yang cantik ini mengalami banyak ancaman mulai dari serangan predator di laut, diperjualbelikan secara ilegal, manusia yang memanfaatkan kerapas (cangkang) untuk aksesoris juga daging dan  telur penyu untuk konsumsi.

Ancaman lain seperti penambangan pasir yang tidak teregulasi mengingat pasir merupakan tempat penyu betina bertelur, kini yang paling parah adalah tercemarnya laut oleh limbah, sampah, terutama sampah plastik.

A Hawksbill turtle feeds on a piece of plastic near the reef

Hal ini sudah menjadi isu yang serius di tingkat global terutama Indonesia. Banyaknya bukti yang ditemukan menguatkan fakta bahwa kini sampah plastik merupakan salah satu ancaman utama bagi penyu. Penyu sangat rentan memakan plastik karena bentuknya yang menyerupai makanan kesukaanya, yaitu ubur-ubur.

Mereka adalah makhluk yang luar biasa, si penjelajah samudera yang umurnya bisa mencapai ratusan tahun, mereka juga menjaga terumbu karang tetap sehat dan juga sebagai aset pariwisata bawah laut.

A Sea turtle is entangled in fishing gear. Greenpeace activists onboard the Rainbow Warrior found this turtle

Dalam memperingati hari penyu sedunia perlu diketahui bahwa surga bawah laut Indonesia merupakan rumah bagi mereka, reptil ini sudah ada jutaan lalu sampai sekarang. yup! mereka ada makhluk purba yang masih tetap hidup bersama kita!

Hukum yang jelas dan tegas, diperlukan untuk menjaga agar si penyu tetap ada dan lestari demi keberlangsungan hidup si penyu pengelana sejati samudera!

Leatherback turtle hatchling

Apakah kamu ada pengalaman seru dengan Penyu si penjelajah laut ?

Tulis komentarmu di bawah ya!

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan

  1. Adaaaa….saya ada pengalaman seru dengan hewan cantik ini, waktu itu lagi nyelem di Manado, kira2 dikedalaman 28M dan kita bersiap siap akan naik, sperti biasa saya slalu yg paling belakang, ktika akan naik, saya lihat kebawah dan saya melihat ada yg bergerak gerak dibawah sana, beberapa saat saya lihat ternyata seekor penyu cukup besar, saya lihat kedua teman saya sudah mendahului dan naik keatas, sempat ragu krn bila saya turun cukup dalam tapi saya tdk tega melihat kepakan siripnya yang ber ulang2, secepatnya saya turun dan melihat divecom, saya berada di kedalaman 37M, saya mengangkat siripnya diantara seafan, lalu saya mengangkat bagian bawah badannya yang cukup besar, sambil lihat keatas dan ternyata buddies saya melihat saya turun sambil menunggu, setelah saya angkat dengan satu tangan (tangan yg satu memegang kamera) secepatnya penyu tsb langsung pergi bebas berenang menjauh dari saya dan sayapun harus menambah waktu “safety stop” agar tidak terkena penyakit decompression sickness….bye byee penyuuu..slamat berenang renang bebas yaa 🙂