Pulau Pramuka, Habitat Penyu Hijau

Hallo Pecinta Laut. Kira-kira tempat liburan yang menyenangkan dimana yaa? Pastinya tak lain dan tak bukan salah satunya adalah laut.

Laut bisa dijadikan sebagai tempat tujuan untuk berwisata selama liburan berlangsung. Dengan menyajikan pemandangan bawah air yang beragam dengan ikan dan terumbu karang akan membuat liburan menjadi lebih menyenangkan.

Salah satu destinasi wisata bawah air yang paling dekat dengan ibu kota adalah Kepulauan Seribu. Selain aksesnya yang mudah dan harga yang terjangkau, Kepulauan Seribu memiliki banyak pilihan pulau-pulau kecil yang bisa kamu kunjungi, salah satunya Pulau Pramuka.

Pulau Pramuka menjadi salah satu pulau yang banyak dikunjungi oleh wisatawan untuk berlibur. Kegiatan rekreasi yang paling banyak dilakukan di Pulau Pramuka adalah diving atau snorkeling.

Kalian tau tidak? Kalau Pulau Pramuka menjadi salah satu pulau yang masih dapat ditemukan penyu. Yaaak, penyu merupakan salah satu hewan laut yang keberadaannya sudah cukup sulit untuk ditemukan.

Ilustrasi seekor penyu berenang di area terumbu karang.

Sebagian orang terkadang menyebut penyu adalah kura kura laut dan tempurungnya yang biasa diburu (tapi sekarang seluruh jenis penyu sudah dilarang diburu ya!). Penyu biasanya akan berenang di perairan yang dangkal di daerah terumbu karang.

Pulau Pramuka menjadi salah satu tempat penyu hijau hidup. Dari beberapa wisatawan yang melakukan diving atau snorkeling di Pulau Pramuka, sudah pernah melihat penyu hijau sedang berenang-renang secara langsung dari dekat.

Waah, sungguh sangat mengasikkan dan berkesan ya. Tapi tenang aja, penyu tidak akan menyerang kalian kalau bertemu langsung, asalkan kalian tidak menggagunnya.

Walaupun penyu sangat lucu dan kalian akan terpukau melihatnya, kalian perlu berhati hati juga jangan sampai berenang mengikuti penyu. Terkadang penyu akan berenang menjauhi pantai dimana kedalaman laut akan semakin bertambah yang dapat membuat kalian bisa tenggelam. Jadi berhati-hati ya.***

Baca juga: Scuba Diving: Melihat Dunia yang Tersembunyi dari Keseharian

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan