Clione limacina Si Malaikat Laut yang Membuat Para Penyelam Terpana

malaikat laut

Pernahkah kamu bertanya-tanya seperti apa rupa malaikat? Apakah tampan dan cantik seperti pujaan hatimu yang selalu kau ibaratkan sebagai seorang bidadari?

Entahlah, karena wujudnya yang ghaib kita jadi tidak dapat melihatnya dan hanya bisa menerka-nerka saja.

Namun, tahukah kamu, di dunia ini ada juga loh malaikat yang tidak ghaib. Ia merupakan nudibranch dengan jenis Clione limacina atau biasa dikenal sebagai kupu-kupu laut telanjang, bidadari laut, dan malaikat laut atau sea angel.

Jangan samakan ia dengan puteri duyung pada cerita dongeng ya, karena tentu saja berbeda. Clione limacina merupakan salah satu nudibranch unik yang hidup di Samudera Arktik dan wilayah dingin di Samudera Atlantik Utara.

Nudibranch adalah kelompok gastropoda (Hewan yang bertubuh lunak berjalan dengan menggunakan perut) yang sangat dikenal oleh para penyelam dan menjadi salah satu target foto objek bawah laut.

Biota dasar ini memiliki ragam ukuran bentuk dan warna sehingga menjadi sangat menarik untuk dilihat di bawah air bagi para penyelam.

Nudibranch berasal dari kata “nudus” yang berarti telanjang dan “branchia” yang berarti insang, jika kedua kata ini digabungkan berarti insang telanjang.

Seekor Malaikat Laut (Clione limacina) sedang berburu di teluk Kandalaksha di Laut Putih. Clione limacina hidup di Samudra Arktik dan daerah dingin di Samudra Atlantik Utara, hingga kedalaman 500 m.

Clione limacina dinamakan malaikat laut karena ketika berenang ia terlihat seperti mengepakkan sayap. Clione limacine berenang cepat dengan gerakan mendayung dari dua “sayapnya” yang disebut parapodia.

Clione limacine memiliki tubuh yang transparan dengan perpaduan warna biru, kuning dan juga merah. Ukurannya hanya sekitar tiga hingga lima centimeter saja.

Dahulu pada tahun 1930, ia sering dijumpai terutama saat musim panas, dan berkembang biak dengan bebas.

Walaupun memiliki ukuran yang kecil namun ketika melihatnya berenang, semua orang akan terpana seperti benar-benar melihat kecantikan bidadari.***

Baca juga: Serba-Serbi Ikan yang Dapat Hidup di Tiga Jenis Air Berbeda

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan