Serba-Serbi Ikan yang Dapat Hidup di Tiga Jenis Air Berbeda

ikan

Ikan yang dapat hidup di 3 jenis air yaitu air tawar/freshwater, air payau/brackish water, dan air laut/saltwater disebut Ikan Euryhaline.

Namun ikan tersebut disebut lebih banyak ditemukan di air payau daripada di Air tawar maupun air laut. Ikan-ikan euryhaline ini dapat mentolerir perubahan salinitas, contohnya seperti ikan salmon, ikan kuwe, dan ikan kakap putih.

Ikan-ikan tersebut saat masih berukuran kecil atau masih baru menetas terdapat di perairan payau yang bersalinitas rendah namun saat sudah mulai beranjak dewasa ikan-ikan tersebut mulai pindah ke perairan yang bersalinitas lebih tinggi atau ke lautan.

Untuk salinitas sendiri dimulai dari 0-5 ppt yaitu air tawar lalu 5-30 ppt yaitu air payau dan 30-50 ppt yaitu air laut.

Dikarenakan ketahanan tubuh ikan yang cukup kuat terhadap salinitas kita mempunyai kesempatan untuk membudidayakan ikan ini lebih mudah dibandingkan dengan ikan yang hanya bisa hidup di air laut saja.

Di salinitas payau banyak parasit dari perairan laut dan perairan tawar tidak bisa hidup di salinitas tersebut, hal ini tentu menguntungkan karena semakin sedikit resiko ikan terkena parasit.

Selain dapat dibudidayakan ikan-ikan tersebut mempunyai potensi untuk dijual kepada penghobi ikan-ikan predator untuk dipelihara di dalam akuarium.

Barramundi (Lates calcarifer) hasil tangkapan tangan ditangkap oleh seorang nelayan dari Thepha di hutan bakau Khlong Tu Yong di distrik Thepha Provinsi Songkhla, Thailand. Kekayaan hayati ekosistem mangrove membantu mempertahankan mata pencaharian nelayan lokal Thepha dan masyarakat sekitar.

Tentu dengan pengetahuan yang kita miliki banyak orang mengira ikan tersebut ikan asli laut, namun ternyata ikan tersebut adalah ikan euryhaline yang dapat hidup di 3 perairan. Ini menarik perhatian penghobi ikan dan dapat dijadikan bisnis yang menjanjikan.

Jika kita memiliki hobi memancing ikan-ikan seperti kuwe dan kakap putih tentu menjadi incaran bagi para pemancing.

Para pemancing biasa memancing di laut untuk mencari ikan yang sudah berukuran besar, jika untuk dikonsumsi mereka biasanya mencari ikan tersebut di muara.

Untuk lokasi-lokasi pemancingan dapat kita manfaatkan dengan membangun bagan/kayu-kayu bambu di atas laut yang menjadikan tempat basecamp para pemancing.

Ikan-ikan tersebut pun tentu mempunyai potensi untuk diekspor ke berbagai negara asing, misalnya Filipina, Cina, Jepang, Brunei, dan Timor Leste.

Ekspor dari negara kita ini tentu dapat meningkatkan perekonomian negara kita dan menguntungkan negara kita di segi ekonomi.

Indonesia adalah negara kepulauan 70% terdiri dari laut dan kita harus bisa memanfaatkan sumberdaya tersebut. Jangan sampai kekayaan negara kita malah dicuri oleh negara asing namun kita sendiri belum memanfaatkannya dengan maksimal.

Aneka fillet ikan segar (termasuk ikan kuwe, cod laut, terakihi, ikan lemon, salmon) di supermarket New World.

Mengkonsimsi ikan mengandung banyak asam lemak omega-3 yang sehat yang dapat mengurangi peradangan, membantu melindungi jantung Anda, dan mencegah penyakit kronis.

Menurut National Institutes of Health, ikan mengandung vitamin D yang tinggi, dan dianggap sebagai salah satu sumber makanan terbaik untuk nutrisi penting ini.

Namun perlu diperhatikan juga saat kita membeli ikan di pasar, jangan sampai salah pilih ikan yang sudah tidak segar lagi dikarenakan ikan yanh sudah tidak segar dapat menjadi racun bagi yang mengkonsumsinya.

Maka dari itu kita sebagai Warga Negara Indonesia harus bisa memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam tersebut akan tetapi jangan sampai berlebihan juga untuk mengelolanya.

Terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dikarenakan kita Warga Negara Indonesia telah diberikan kekayaan laut yang sungguh indah.***

Baca juga: Lautan sebagai Kekayaan Tapi Kian Terancam

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Penerapan Kampung Ikan Berbasis Teknologi Hatchery dalam Optimalisasi Percepatan Kemandirian Pangan Perikanan Nasional

Salah satu kisah sukses teknologi hatchery adalah hatchery skala rumah tangga (HSRT) yang terdapat dibagian utara Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dan dengan pesat diterapkan oleh nelayan – nelayan setempat yang awalnya ingin mengadakan diversifikasi usaha dari perikanan budidaya secara tradisional ke perikanan budidaya skala industri seperti tambak dan keramba jaring apung.

Tanggapan