Laut Bukan Tempat Sampah

Saya menyelam sejak tahun 2004 dan sudah ratusan kali menyelam di perairan laut Indonesia yang begitu indah. Tapi baru kali ini saya menyelam dan melihat begitu banyak sampah, sedih dan sangat prihatin melihat bawah laut di perairan  Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

2018-11-29_23.11.59.jpg

Begitu banyak sampah yang saya temukan, mulai  dari produk rumah tangga, sampah plastik bungkus makanan atau minuman, sepatu, sandal, sampai yang tidak lazim pun saya temukan, seperti tempat penyimpanan air atau yang biasa di sebut (toren) tangki air.

IMG_4949_RQL.jpg

Hingga sekitar 25 menit kami menyelam masih banyak sekali sampah yang ada di dalam laut, tas jaring yang kami bawa sudah penuh dan tidak bisa memasukan semua sampah yang kami temukan. Sampah berat yang tidak bisa dijangkau terpaksa kami tinggalkan.

Masih sangat diperlukan penyelam-penyelam khususnya di Jakarta untuk ikut membantu mengambil sampah-sampah tersebut dan yang paling penting  kesadaran masyarakat Pulau Panggang bahwa “Laut Bukan Tempat Sampah” dan laut sebagai sumber mata pencaharian penduduk pulau.

Pengambilan foto bawah laut ini dalam rangka merayakan hari  Kemerdekaan RI ke 73. Bersih-bersih pantai dan bawah laut bersama relawan gerakan Menghadap Laut, Pandu Laut dan Divers Peduli Laut yang tersebar di 73 titik dari Aceh hingga Papua. Team saya termasuk dalam titik di Pulau Panggang pada hari Minggu, tanggal  19 Agustus 2018.

Editor : Annisa Dian N.

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Penerapan Kampung Ikan Berbasis Teknologi Hatchery dalam Optimalisasi Percepatan Kemandirian Pangan Perikanan Nasional

Salah satu kisah sukses teknologi hatchery adalah hatchery skala rumah tangga (HSRT) yang terdapat dibagian utara Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dan dengan pesat diterapkan oleh nelayan – nelayan setempat yang awalnya ingin mengadakan diversifikasi usaha dari perikanan budidaya secara tradisional ke perikanan budidaya skala industri seperti tambak dan keramba jaring apung.

Tanggapan