Valuasi Lingkungan Taman Margasatwa Ragunan

Taman Margasatwa Ragunan merupakan salah satu kebun binatang terbesar di Indonesia dan terbesar se-Asia Tenggara.

Antusiasme pengunjung pergi ke Taman Margasatwa Ragunan sangat tinggi karena dapat melihat ribuan koleksi binatang yang dipelihara dan lokasi objek wisata fauna yang strategis.

Selain itu, penerapan harga tiket masuk yang relatif murah menjadi daya tarik pengunjung untuk memilih Taman Margasatwa Ragunan sebagai destinasi wisata. Harga tarif tiket yang dikenakan bagi pengunjung, yaitu Rp. 4.000 (dewasa) dan Rp. 3.000,00 (anak-anak).

Jika dibandingkan dengan harga tiket kebun binatang lain pada Tabel 1, harga tiket masuk Taman Margasatwa Ragunan relatif murah. Bahkan Taman Margasatwa Ragunan tercatat sebagai kebun binatang dengan tarif tiket paling murah sedunia.

Penerapan tarif tiket yang ada belum cukup untuk menutupi biaya operasional. Saat ini biaya yang sebenarnya disubsidi untuk satu pengunjung adalah sekitar Rp. 12.000,00 pada tahun 2016.

Tabel 1. Perbandingan Harga Tiket Kebun Binatang di Indonesia di Tahun 2016

1056.PNG

Sumber data tarif: diolah dari berbagai sumber (2016)

Pihak swasta dan alokasi dana subsidi Pemprov DKI Jakarta hadir memberikan bantuan dana dalam mengelola Taman Margasatwa Ragunan.

Ragunan tidak akan mengubah status kebun binatang tersebut menjadi swasta. Menurut Wahyudi, pihak Taman Margasatwa Ragunan sudah mengajukan kenaikan harga tiket kepada Pemprov DKI Jakarta tetapi belum mendapat kepastian.

Hal tersebut dikarenakan keputusan kenaikan harga tiket ada di tangan pemerintah.

Ketetapan pemerintah untuk mempertahankan harga tiket disebabkan Taman Magasatwa Ragunan merupakan badan non profit.

Ragunan tidak hanya sebagai tempat rekreasi yang aman, dekat, serta biaya yang murah namun juga mengandung keanekaragaman hayati yang memiliki nilai konservasi tinggi.

Nilai yang didapakan pengunjung datang ke Ragunan memberikan manfaat kepada manusia meskipun barangnya tidak diperjualbelikan di pasar secara eksplisit.

Hal ini mengindikasikan bahwa sebenarnya lingkungan memiliki nilai, meskipun tidak terefleksikan secara eksplisit seperti barang dan jasa yang kita beli di pasar.

Oleh karena itu, saya melakukan penelitian akhir di tahun 2016 untuk mengetahui nilai ekonomi dari Taman Margasatwa Ragunan dengan menggunakan valuasi lingkungan.

Untuk memperoleh total nilai ekonomi Taman Margasatwa Ragunan, studi ini menggunakan metode travel cost method dan choice modeling.

Travel cost method dapat digunakan untuk mengukur nilai tempat rekreasi Taman Margasatwa Ragunan dengan melihat dari seberapa banyak pengeluaran yang dikeluarkan oleh seseorang untuk mencapai suatu destinasi.

Adapun choice modeling merupakan metode survei indirect dimana responden diberikan alternatif pilihan-pilihan yang terdiri atas kombinasi tingkatan level dan atribut tertentu.

Dari kedua metode yang digunakan kemudian dapat menjadi bahan rujukan untuk penentuan harga tiket kepada pengunjung.

  • Analisis Travel Cost Method

851.PNG

Gambar 1: Kurva Permintaan Individu

Dari hasil analisis (Gambar 1), kemudian dibuat simulasi nilai tambahan biaya masuk pada saat tidak ada tambahan biaya (fee = 0). Kemudian dilanjutkan dengan simulasi kenaikan nilai tambahan biaya (fee = Rp. 1.000) hingga fee Rp. 113.000 dengan jumlah visit 0 kunjungan.

Dari hasil perhitungan diperoleh total manfaat ekonomi untuk rekreasi Ragunan sebesar Rp. 186 Milyar per tahun atau sebesar Rp. 36.068,00 per kunjungan.

  • Analisis Choice Modelling

Hanley dan Wright (2001) menyebutkan bahwa choice modeling merupakan metode survei dengan cara memodelkan preferensi seseorang atas barang (terutama lingkungan) tertentu yang dijelaskan berdasarkan atribut dan level dari barang tersebut.

Dari hasil in-depth interview dengan pengunjung dan pengurus Taman Margasatwa Ragunan, atribut yang digunakan pada Gambar 2, yaitu spesies hewan (species), toilet, kebersihan lingkungan (environment), dan harga tiket setiap kunjungan (visitation charge).

Atribut yang digunakan dalam studi ini dipilih karena melekat dengan Ragunan dan merepresentasikan pelayanan kebun binatang. Analisa dengan CM menunjukkan total nilai manfaat Rp. 16.886,29 atau sebesar Rp. 87.080.925.787,00.

925.PNG

Gambar 2: Atribut dan Level

  • Penentuan Harga Tiket

Dalam menentukan harga tiket yang akan dibayar oleh pengunjung, studi ini mempertimbangkan hasil perhitungan metode valuasi travel cost dan choice modeling.

Hasil simulasi tambahan kenaikan tiket menggunakan high impact, dimana ada perubahan kondisi status saat ini. Naiknya jumlah spesies menjadi 260, toilet menjadi 35, dan kebersihan dari kotor ke bersih.

Pada Tabel 2 menunjukkan biaya tambahan untuk perubahan pada kondisi high impact adalah Rp. 16,912.04 sehingga tiket yang dibayarkan menjadi Rp. 20,912.04 per individu.

Tabel 2. Kenaikan Harga Tiket

1055.PNG

Berapa harga tiket masuk ke Taman Margasatwa Ragunan saat ini? Maukah pengunjung membayar lebih agar pengelolaannya semakin lebih baik?

Editor: AN.

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Penerapan Kampung Ikan Berbasis Teknologi Hatchery dalam Optimalisasi Percepatan Kemandirian Pangan Perikanan Nasional

Salah satu kisah sukses teknologi hatchery adalah hatchery skala rumah tangga (HSRT) yang terdapat dibagian utara Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dan dengan pesat diterapkan oleh nelayan – nelayan setempat yang awalnya ingin mengadakan diversifikasi usaha dari perikanan budidaya secara tradisional ke perikanan budidaya skala industri seperti tambak dan keramba jaring apung.

Tanggapan