Belajar Bercerita Lewat Tulisan

Akhir Januari 2019 lalu saya mendapat pelajaran baru tentang membuat tulisan.

Ini tantangan baru bagi saya sebagai peserta Pelatihan Penulisan Blog yang dilakukan oleh Ocean Defender, salah satu unit relawan di Greenpeace Indonesia.

Dalam pelatihan ini kami ‘dipaksa’ bebas berfikir dan menulis apa saja yang terlintas.

Sebenarnya untuk menulis semua orang pasti bisa. Yang sudah sering membaca buku biasanya juga bisa lebih mudah menulis jika terus dilakukan. Membaca dan menulis ini saling terhubung dan mendukung!

Uniknya lagi, menulis yang dimaksud di dalam pelatihan yang saya ikuti ini adalah diprioritaskan untuk menulis berbagai cerita dari pengalaman pribadi!

Nah… ini yang bagi saya agak rumit karena saya sendiri bukan orang yang pandai bercerita. Apa lagi lewat sebuah tulisan!

Jadinya, tantangan rada aneh ini jadi keseruan tersendiri bagi saya!

Baik lah! Saya akan terus maksimalkan daya hayal dan daya ingat saya untuk memunculkan kembali berbagai kenangan yang pernah saya alami. Dengan demikian saya akan mulai terbiasa menemukan sesuatu yang bisa saya tulis.

Menulis adalah proses merangkai pikiran ke dalam tulisan!

Demikian cerita dan coretan awal saya belajar untuk menulis di portal bercerita #LautSehat ini!

Semoga ini bukan tulisan pertama saya, karena itu saya lebih banyak butuh tantangan. Jadi, ditunggu saran lebih lanjut dari teman-teman pembaca di kolom komentar ya…

Bagi saya ketika kemauan ada, lakukan sebaiknya dan pasti akan bisa!

Editor: AN.

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan