Menikmati Seafood di Negeri Maritim

BEKASI – Malam itu jalanan kota Bekasi begitu lenggang, hanya ada satu dua truk melintas jalanan utama di Kota Bekasi yang memang semakin lama semakin bertambah banyak karena dampak pembangunan Jalan Tol Cikampek yang setiap hari macet.

Perut lapar karena dari siang belum sempat makan ditambah hari ini pengen mampir ke rumah makan seafood deket Bendung Bekasi yang sudah lama jadi tempat favorit untuk makan seafood.

Seafood sebagai salah satu makanan yang hampir di tiap daerah memiliki menu khas tersendiri, mulai dari Gulai Kakap, Kerang Rebus, Cumi Saos Padang, Udang goreng sampai Ikan Bakar.

Sebagai negara maritim kita sudah seharusnya menjadikan ikan dan produk lautnya menjadi makanan pokok masyarakat di negeri maritim ini.

Akan tetapi mengutip pernyataan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Rifky Effendi Hardijanto ternyata tingkat konsumsi ikan di negeri ini masih kalah jauh dengan negara lain.

Malaysia konsumsi ikannya mencapai 70 kg per kapita per tahun, dan Singapura 80 kg per kapita per tahun, dan Jepang mendekati 100 kg per kapita per tahun, sementara Indonesia pada tahun 2018 saja konsumsi ikan orang Indonesia hanya 50 kg per kapita per tahun”.

Ikan dan hasil tangkapan laut sebagai salah satu sumber protein yang sangat tinggi memang belum menjadi makanan favorit banyak orang di negeri maritim ini.

Sebagai generasi muda yang cinta laut kita sudah seharusnya mengampanyekan seafood sebagai salah satu makanan pokok dan harus menjadi menu sehari-hari agar ketergantungan terhadap produk makanan bukan laut yang semakin mahal menjadi berkurang.

Padahal menurut saya sendiri menu dari seafood itu dari dulu sampai sekarang banyak variasinya. Direbus, digoreng, dibakar, variasi bumbu, saos, dan karunia rempah-rempah khas nusantara. Ah sungguh nikmat!

Bagaimana bisa membuat kita bosan? inovasi menu-menu alternatif yang mudah dibuat oleh ibu rumah tangga terus berkembang dengan rasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia.

Kenapa kita harus menumbuhkan rasa cinta terhadap makanan laut ? karena dengan mereka suka dengan makanan laut, mereka akan peduli terhadap laut dan akan memeliharanya agar sumber makanan mereka terjaga dengan baik, tidak tercemar dan akan melakukan apapun untuk melindunginya.

Tingkat kesadaran masyarakat akan laut memang belum begitu tinggi, karena sebagian besar sumber makanan pokok mereka bukan makanan laut.

Nasi, sayuran yang ditanam di tanah dan hewan ternak seperti ayam, bebek, sapi dan kambing. Sementara ongkos produksi dan lahan semakin sempit.

Sebagai generasi muda marilah mulai mencoba makanan laut, memakannya sebagai lauk pauk setiap hari sehingga bisa meningkatkan konsumsi ikan di Indonesia.

Dengan begitu para nelayan akan semakin meningkat penghasilannya dan menumbuhkan rasa peduli terhadap tempat mereka mencari uang yaitu laut. Karena dari merekalah kita bisa mulai menjaga laut di negeri ini dari berbagai kerusakan dan pencemaran.

Bisa kita bayangkan jika seluruh nelayan di negeri ini peduli dengan membantu mengumpulkan sampah dilaut, melawan kapal-kapal yang menghancurkan terumbu karang, melakukan penangkapan ikan yang sehat dan menyediakan berbagai macam ikan sehat agar dapat kita makan setiap hari dirumah.

Creator: andriano_cz / Copyright: andriano_cz
Creator: andriano_cz / Copyright: andriano_cz

Sesuai dengan program yang selalu di gencarkan Ibu Susi Pudjiastuti,  kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan. Yang tidak mau makan ikan juga di TENGGELAMKAN!!

waduhhh…

Yuk ah.. kita makan seafood dulu, udah mateng nih..

Selamat makan!

Editor : Annisa Dian Ndari

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan