Lawan Krisis Iklim dengan Hal Sederhana!

Aksi krisis iklim sudah sangat banyak dilakulan oleh pelaku-pelaku organisasi di bidang lingkungan dan sosial, terkadang kita selaku masyarakat sipil merasa bukan peran dan fungsi kita untuk melakukan dan menyuarakan tentang krisis iklim.

Padahal kenyataannya, semua orang berhak dan justru perlu terlibat dalam mengatasi krisis iklim ini.

Seperti yang dilakukan oleh Ocean Young Guards yang berkolaborasi dengan Teman Jelajah dengan melakukan aksi ke lapangan.

Aksi ini merupakan aksi Plastic Pollution yang dilaksanakan di Taman Dago, Bandung. Berkampanye untuk hal-hal sederhana dengan mengurangi sampah plastik dan memakai totebag.

Peserta aksi membagikan 50 totebag kepada masyarakat di sekitar Bandung sembari mengedukasi masyarakat terkait pengurangan kantong plastik.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Pemimpin Muda untuk Iklim 2 melalui program sponsorship Urban Nexus dari Yayasan Plan Internasional Indonesia dan dukungan dari ANCP-DFAT dan Plan Internasional Australia.

Harapannya, dengan adanya aksi ini, semua masyarakat dapat aware terhadap lingkungan dan juga tidak merasa bahwa aksi tentang iklim bukan tugas dari aktivis, komunitas lingkungan sosial dan lingkungan, melainkan kita semua sebagai masyarakat yang ada dan hidup di bumi.***

Baca juga: Habiskan Makanan Bantu Cegah Kelaparan Global, Benarkah?

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan