Presentasi Mimpi Besar di KKP

Ini merupakan salah satu kenangan yang akan bertahan lama bagiku.

Sebagai siswa kelas 7 Edirne Sekolah Alam Indonesia yang menjalani program besar Young Explorer 2019, kami melakukan banyak hal untuk mencari dana.

Namun, kegiatan pencarian dana a.k.a fundraising yang aku bicarakan kali ini adalah… Presentasi.

Jujur saja, aku sudah melakukan presentasi beberapa kali.

Namun, ini sangat berbeda, presentasi kali ini kelompokku ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Keren kan, manteman!

Persiapan presentasi sangat terburu-buru, karena hanya bisa latihan di pagi sebelum presentasi. Itu pun hanya dua kali dan sedikit briefing, lalu kami berangkat.

Kami diantar dengan mobil oleh salah satu orangtua teman dan anggota kelompok kami, Naufal.

Karena perjalanan yang cukup lama, rasa mual dan pusing sudah mulai terasa.

Yap, aku tidak bisa terlalu lama berada di dalam mobil dengan keadaan duduk terlalu tegak. Dan sayangnya, itu yang aku alami kala itu.

Aku bahkan tidak bisa tidur, karena ada anak lelaki diantara teman perempuanku, Kaoru. Tapi, aku sempat terlelap di tengah perjalanan, sukses tidak mengganggu dan mengenai anak laki-laki yang berada di tengah.

Waktu telah berlalu cukup banyak, akhirnya sampai ke restoran dekat kementerian, kami memang direncanakan untuk makan terlebih dahulu.

Setelah makan, karena orangtua Naufal tidak bisa mengantar lagi mengingat agenda pekerjaan lainnya.

Kami berjalan ke kantor KKP. Cukup menenangkan, menghilangkan sedikit kegugupanku.

Setelah berjalan, kami sampai di gedung besar nan modern itu. Menaiki lift ke lantai dua, menuju Marine Cultural Heritage Gallery.

Teman, aku akan mengatakan ini, aku sangat takjub! Koleksi yang sangat banyak nan tertata rapih di lemari-lemari kaca lengkap dengan informasi, mangkuk-mangkuk Changsha, guci-guci, teko-teko, piringan dan batu gandik, semuanya ada!

Setelah berkeliling sambil berfoto ria di galeri, para pejabat pun mulai berdatangan.

Buanyakkk sekali! Seketika rasa gugupku mulai kembali. Setelah semua datang, guruku memberikan sedikit pembuka tentang Sekolah Alam Indonesia. Pembuka selesai, acara inti kami pun dimulai.

Aku sebagai MC berusaha melakukan yang terbaik, membuat semua rileks dan santai. Teman-temanku pun menjelaskan dengan sangat baik dan lugas.

Presentasi selesai, pejabat-pejabat mulai memberikan pendapat dan hal-hal yang mereka bisa bantu. Ada yang mengatakan pembekalan materi, memberikan buku, dan banyak yang akan membantu dalam hal koneksi dengan komunitas-komunitas lingkungan di sana.

Overall, Aku sangat senang dan bersyukur dengan kesempatan yang aku dapat.

Aku harap nantinya akan ada presentasi-presentasi lain yang akan dilakukan bersama kelompokku lagi.

Blogger: Naima Bibianasyifa, SL7 Edirne, Sekolah Alam Indonesia.

Editor: AN.

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan