Menyambut Hari Laut Sedunia #ProtectTheOceans

Hai Pembela Lautan !

Hari Laut Sedunia (World Ocean Day/WOD) diperingati setiap tanggal 8 Juni. Greenpeace sebagai organisasi kampanye lingkungan hidup aktif merayakan peringatan WOD.

Tahun ini Greenpeace mengampanyekan ajakan dan gerakan untuk memperkuat perlindungan laut global dan Indonesia. Kondisi laut saat ini terus dalam ancaman serius dari penangkapan ikan berlebih, pencemaran dan krisis iklim.

Greenpeace saat ini, sejak awal 2019, menjalankan kampanye dan petisi publik #ProtectTheOceans untuk mengajak masyarakat dunia mendukung penguatan perlindungan laut secara global.

Diantaranya memastikan instrumen perjanjian baru (Global Ocean Treaty) yang mengikat di bawah Hukum Laut Internasional untuk disepakati oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memungkinkan jalan dan tahapan membentuk jejaring suaka laut global.

Publik di Indonesia berhak tahu dan dapat berpartisipasi dalam penyelamatan laut. Lebih dari 2/3 wilayah Indonesia adalah lautan.

Banyak manfaat langsung untuk kehidupan manusia dari laut yang sehat. Laut sebagai sumber protein dan oksigen untuk kehidupan di bumi: planet biru ini.

Kita mau ajak kamu para pembela lautan ikut dalam gerakan untuk mendukung penguatan perlindungan laut secara global :
Catat ya !

🗓Minggu, 19 Mei 2019

🏰 Kota Tua (Depan Museum Fatahilah)

🕞 Jam 15:00 – Selesai

👕 Dresscode Biru

📞 Putrie +62 818-0858-6307

Yuk ramaikan!
Selfie bareng pengunjung Kota Tua dengan Face Painting bertemakan Laut dan Biru, sambil cerita dan ngobrol asik tentang kondisi terkini laut dunia!

Sssstss… Wajah kamu juga bisa ikut di lukis dan gratis loh!

Sampai Jumpa!

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan