Tips Wisata Laut Agar Tidak Memperburuk Keadaan Laut

wisata laut / marine tourism

Ketika musim liburan tiba, pastinya banyak orang berpikir untuk menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang tersayang, seperti keluarga misalnya. Salah satu cara untuk menghabiskan waktu bersama keluarga adalah dengan pergi berlibur ke sebuah tempat wisata yang dapat membuat hari tersebut menjadi hari yang spesial.

Salah satu tempat wisata yang paling banyak menjadi pilihan untuk dikunjungi bersama keluarga disaat liburan ialah laut atau pantai. Banyaknya wisatawan yang memilih untuk pergi ke laut atau pantai sebagai tempat wisata keluarga bukanlah tanpa sebab.

Selain biaya yang tergolong murah, berwisata ke pantai juga tidak memerlukan banyak persiapan. Selain itu, objek wisata pantai juga terkenal akan keindahan laut beserta alam sekitarnya sehingga sangat cocok untuk bersantai dan melepas penat.

Namun apakah kamu tau, bahwa nyatanya wisata pantai sekarang ini tidak seindah dulu lagi. Banyak pantai yang sekarang sudah rusak akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Salah satu bentuk ketidak bertanggung jawaban tersebut ialah dengan membuang sampah sembarangan.

Sudah banyak pantai yang menjadi korban sehingga rusak akibat ulah manusia yang suka seenaknya dalam membuang sampah. salah satu contohnya adalah pantai Randusanga yang terletak di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Pantai ini sudah seringkali mendapat respon yang kurang baik dari pengunjung pantai tersebut. Kebanyakan dari mereka, mengeluhkan banyaknya sampah yang bermuara di bibir pantai Randusanga ini. Sebagian besar dari sampah tersebut merupakan sampah alam, berupa ranting dan pohon kering, namun sampah yang berasal dari manusia seperti sampah plastik juga tidak kalah banyak.

Walaupun sudah banyak aksi membersihkan sampah dari Pantai Randu Sanga yang dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan serta pemerintah setempat. nyatanya hal tersebut belum bisa sepenuhnya menjadikan Pantai Randu Sanga menjadi objek wisata yang bebas dari sampah.

Hal itu dikarenakan, kurangnya rasa peduli serta tindakan yang ditunjukkan oleh para traveler atau pengunjung wisata Pantai Randu Sanga terhadap kebersihan pantai tersebut. lalu tindakan apa yang dapat dilakukan oleh para traveler untuk ikut menjaga kebersihan pantai yang ada?, bukan hanya di Pantai Randu Sanga saja namun juga di wisata laut atau pantai-pantai lainnya.

Yang pertama yang harus ditekankan bahwasanya untuk menjaga pantai pastinya kamu harus menjaga lautan yang ada di sekitarnya. Karena lautan yang terjaga kebersihan nya pasti juga akan berdampak baik pula pada kondisi pantainya, dan hal itu berlaku sebaliknya.

marine tourism / wisata pantai
Wisatawan berjemur di Pantai. / Foto: Athit Perawongmetha / Greenpeace

Untuk itu ada beberapa tips yang dapat masyarakat khususnya kaum traveler yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan lautan. Dikutip dari Kompas.com Menurut World Wildlife Fund (WWF) melalui situs resminya. Langkah – langkah yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan lautan oleh masyarakat khususnya kaum traveler ada beberapa, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat khususnya traveler untuk menyelamatkan lautan.

1. Mengurangi Penggunaan Bahan Bakar Fosil

WWF melaporkan dalam setengah abad terakhir, samudera telah menyerap 90 persen dari kelebihan panas yang diciptakan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Hal ini sangatlah buruk karena dengan terlalu banyak sisa bahan bakar fosil yang diserap lautan maka akan banyak dampak negatif yang ditimbulkan. Contohnya mempercepat kenaikan permukaan laut bahkan mengubah peristiwa cuaca di darat.

2. Kurangi Plastik Sekali Pakai

Menurut data dari WWF sekitar 8 juta ton plastik dibuang ke lautan setiap tahunnya. Untuk meminimalkan dampak tersebut maka segeralah mengganti plastik sekali pakai yang biasa kamu dan keluargamu gunakan. Dan Ingat, untuk selalu membuang sampah pada tempatnya.

3. Seleksi Agen Perjalanan

Kamu bisa membantu ekosistem laut dengan memilih agen perjalanan wisata yang sudah atau ikut mendukung pariwisata berkelanjutan. Menurut WWF, agen perjalanan yang bertanggung jawab pada pariwisata berkelanjutan, biasanya memiliki tujuan untuk melindungi satwa liar, memberdayakan masyarakat dan komunitas lokal serta menggunakan panduan yang memahami aturan serta praktik yang baik.

4. Tingkatan Kompetensi Lautan

Sebelum berwisata laut, kamu bisa mempelajari beragam informasi mulai dari buku, ahli hingga internet tentang kelautan. Dengan meningkatkan kompetensimu tentang lautan, maka dapat membuat kamu menjadi lebih mengenal lautan sehingga kamu dapat turut serta menjaganya.

5. Jadi Sukarelawan

marine tourism / beach cleanup
Relawan bersih-bersih pantai. / Foto: Agung Parameswara / Greenpeace

Bergabung dengan organisasi yang bekerja untuk melindungi laut beserta ekosistem di dalamnya. Selain itu, kamu juga bisa menjadi volunteer atau sukarelawan untuk membersihkan pantai-pantai setempat.

Penutup

Itulah tadi pembahasan artikel yang berjudul Wisata Pantai Sudah Tidak Seindah Kelihatannya. Semoga artikel ini dapat menyadarkan kita semua khususnya para traveler betapa pentingnya menjaga keindahan serta kebersihan pantai dan lautan yang ada di dunia ini. Selain itu, penulis juga berharap setelah membaca artikel ini dapat membuat kita semua tergerak untuk ikut serta menjaga lautan yang ada disekitar.

Jika masyarakat serta para traveler dapat berkontribusi akan kebersihan pantai-pantai yang ada, pastinya keinginan untuk membuat pantai menjadi tempat wisata yang indah dan bersih dari sampah dapat segera terwujud. Sekian terima kasih.

Baca Juga: Explore Wisata Laut di Negeri Dampo Awang

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan