Pengelolaan Sampah Buruk Merusak Pantai Tiga Warna, Malang

Pantai Tiga Warna adalah salah satu destinasi wisata di Indonesia yang sangat terkenal dan populer di kalangan wisatawan lokal maupun internasional. Namun, pantai yang indah ini juga memiliki masalah lingkungan, yaitu pengelolaan sampah yang tidak efektif.

Banyak pengunjung yang meninggalkan sampah di pantai, yang mengancam keindahan dan keberlanjutan lingkungan.

Pengelolaan sampah yang baik di Pantai Tiga Warna sangat penting untuk menjaga lingkungan pantai dan keberlanjutan pariwisata di daerah tersebut.

Pemerintah daerah dan pengusaha pariwisata harus bekerja sama dalam mengembangkan strategi pengelolaan sampah yang efektif.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sampah di pantai tiga warna antara lain:

  1. Pengusaha pariwisata harus menyediakan tempat sampah yang cukup di Pantai Tiga Warna, sehingga pengunjung dapat membuang sampah mereka dengan mudah dan tidak meninggalkan sampah di pantai.
  2. Pengusaha pariwisata juga harus memberikan edukasi dan imbauan kepada pengunjung tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai dan membuang sampah pada tempatnya. Hal ini dapat dilakukan melalui brosur, spanduk, atau pengeras suara yang ditempatkan di sekitar pantai.
  3. Pemerintah setempat dapat mendorong pemerintah lokal di bawahnya atau menyelenggarakan bersama-sama sistem pengelolaan sampah terpadu.
  4. Pemerintah setempat dan pengusaha pariwisata juga dapat menjalin kerja sama dengan komunitas lokal untuk melakukan aksi bersama membersihkan sampah di pantai tiga warna secara berkala.

Dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut, diharapkan pengelolaan sampah di pantai tiga warna dapat menjadi lebih efektif dan mengurangi dampak buruknya pada lingkungan. Sehingga kepuasan pengunjung akan meningkat dan dapat menikmati keindahan pantai tiga warna dengan lebih baik tanpa adanya sampah yang mengganggu.***

Baca juga: Pariwisata dan Proteksi: Uji Keseimbangan yang Pelik

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan