Catatan Keindahan Laut Banda Neira

Banda Neira, sebuah pulau dengan pemandangan yang indah, kaya akan rempah-rempah, penuh dengan cerita sejarah, ditambah dengan masyarakatnya yang sangat ramah.

Tanggal 18 Maret, 2019. Kapal Nggapulu yang aku dan teman-temanku tumpangi berlabuh di pelabuhan Banda Neira. Kami datang kesini untuk menjalankan program sekolah kami, yaitu Young Explorer 2019.

banda neira

Kami  sudah  rencanakan bersama selama beberapa bulan. Saat sampai yang pertama kali orang lihat pasti adalah air lautnya yang jernih sekali walaupun sedang berada di Pelabuhan dan dekat dengan pasar.

Setelah sampai dan beristirahat kami diajak untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah disana, tak disangka ternyata ada banyak sekali tempat bersejarah di Banda Neira.

banda neira

Seperti rumah Hatta dan Bung Sjahrir, Parigi rantai, Benteng Belgica, Gereja Tua, Istana Mini, Rumah Budaya, dan lain-lain. Tidak cuma itu, jarak dari satu tempat bersejarah ke tempat lainya itu sangat dekat sehingga bisa dilakukan dengan jalan kaki.

Keesokan harinya kami melakukan salah satu dari 4 program YE. Program ini adalah salah satu program yang ditunggu-tunggu yaitu “Save Coral Reef”.

Sebelum kami snorkling, kami diberi materi tentang terumbu karang dan biota laut di Banda naira oleh kakak-kakak dari TWP KKP di Banda naira.

banda neira

Setelah itu pun kami pergi ke Pantai Malelo sekitar pukul 09.00 dan memulai snorkling + pengamatan biota laut di kepulauan Banda naira. Ketika masuk ke dalam air, aku bisa melihat beragam spesies ikan dan jenis terumbu karang, serta beberapa biota lainya.

Di tempat yang kedua adalah disekitar pulau Syahrir atau pulau Pisang. Di pulau ini kejernihan airnya sama dan jenis biota lautnya juga lumayan banyak. Pulau ini juga dijadikan sebagai salah satu tempat diving dan snorkling terbaik.

Setelah selesai snorkeling kami mebersihkan diri lalu istirahat. Pada malam harinya kami menonton film tentang sejarah Banda naira, mungkin pulau ini masih belum terlalu terkenal seperti Raja Ampat.

Tapi keindahan dan keragaman biota lautnya lumayan banyak, dan tempat ini belum terlalu tercemar oleh sampah plastik. Hal ini yang harus kita jaga agar tetap lestari .

Belum lagi pesona Desa Lonthoir dan Gunung Api Banda, tidak akan habis aku mencatat dan mengagumi keindahan Banda Neira.***

Baca juga: Keindahan Banda Neira Yang Terpendam

Editor : Annisa Dian Ndari

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan