Fakta Unik Paus, Menyerap Karbon Setara dengan Menghilangkan 40.000-410.000 Mobil di Jalanan
Paus atau Lodan adalah salah satu mamalia yang hidup di lautan, bahkan paus biru adalah hewan atau spesies yang terbesar di lautan. Paus biru memiliki panjang sekitar 24,9 meter dengan beratnya yaitu bisa mencapai 165 ton, bahkan berat jantungnya saja bisa mencapai 680 kilogram.
Ohya masih banyak yang mengira bahwa paus adalah ikan, namun pada nyatanya paus tidak tergolong spesies ikan, melainkan ia adalah kelompok mamalia. Paus sebagai mamalia mempunyai ciri-ciri seperti: bernafas menggunakan paru-paru, berdarah panas, mempunyai kelenjar susu, dan mempunyai jantung dengan empat ruang.
Paus merupakan salah satu hewan purba yang hidup pada zaman lampau, paus purba berevolusi pada pertengahan tempo Eocene kira-kira 50 juta tahun yang lalu. Salah satu paus yang telah punah adalah Basilosaurus yang mempunyai kepala kecil bermoncong menonjol dan bergigi dan mempunyai panjang 25 meter.
Pada masa kini paus dikenal menjadi dua kelompok, yaitu paus bergigi (Odontoceti) dan paus tidak bergigi (Mysticeti). Paus bergigi (Odontoceti) merupakan paus pemangsa yang memakan jenis ikan, sotong, bahkan mamalia laut, dan memiliki satu lubang pernafasan. Paus tidak bergigi (Mysticeti) merupakan paus pemakan plankton dan mempunyai ukuran yang lebih besar daripada paus bergigi, paus ini mempunyai struktur yang dikenal sebagai Balin yang berbentuk seperti sikat yang berguna untuk menyaring plankton, dan paus ini mempunyai dua lubang pernafasan.
Paus Sudah Langka dan Kerap Ditemukan Terdampar
Saat ini beberapa jenis paus sedang terancam, sebagaimana diberitakan oleh situs Mongabay (25 July 2020) Warga Kelurahan Nunhila Kota Kupang dikejutkan oleh terdamparnya seekor mamalia laut Paus Biru (Balaenoptera musculus) di pesisir pantai di wilayah tersebut. Paus biru terdampar di perairan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Kupang, Kota Kupang. Megafauna ini berstatus dilindungi oleh PP No.7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Kawan-kawan pernah mendengar atau melihat video yang beredar seperti berita paus yang terdampar dan memperlihatkan reaksi yang aneh seperti meledak? Hal seperti ini adalah hal serius yang harus diperingati, sebab paus yang mati terdampar sangat berbahaya sehingga kita harus menjauhinya.
Mengapa paus yang mati terdampar bisa meledak dan berbahaya? Sebab pada dasarnya saat sirkulasi dan respirasi paus yang mati berhenti, itulah yang akan menyebabkan sel dan jaringan lainnya yang terdapat di dalam tubuh paus akan membusuk, dan akan menghasilkan gas seperti metana, karbon dioksida, juga nitrogen.
Gas yang terdapat dalam tubuh paus yang sudah mati lambat laun akan terus menyebar dan membuat tubuh paus semakin membesar sampai pada akhirnya tubuh paus akan meledak karena tidak bisa menahan gas yang terus menyebar tanpa adanya lubang udara yang mengeluarkan gas tersebut. Dalam keadaan normal gas ini biasanya dikeluarkan oleh paus melalui mulut dan juga lubang anus.
Apa yang Terjadi Jika Paus Mati dalam Keadaan Tenggelam di Lautan Lepas?
Ada manfaat yang didapat, yaitu mengurangi perubahan iklim. Tubuh mereka bisa menyimpan jumlah karbon yang sangat besar, dan juga dapat membantu menentukan suhu planet. Ketika mati jasad dari paus akan menenggelamkan karbon dalam jumlah besar, hal ini dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama sampai berabad-abad.
Dalam studi tahun 2010, para ilmuwan menemukan bahwa sebelum ada industri perburuan paus, populasi paus (tidak termasuk paus sperma) akan menenggelamkan antara 190.000 hingga 1,9 juta ton karbon per tahun ke dasar lautan.
Itu setara dengan menghilangkan 40.000-410.000 mobil dari jalan raya setiap tahun. Tapi ketika bangkai paus tidak tenggelam ke dasar laut karena paus dibunuh, karbon itu dilepaskan ke atmosfer, sebagaimana dikutip dari situs BBC.
Nah kawan-kawan, paus sangat berdampak besar bagi perubahan iklim di dunia, dan jangan lupa informasikan kepada petugas jika melihat paus yang mati terdampar. Semoga artikel ini bisa bermanfaat, terimakasih.
Baca juga: Serial Hewan dan Tumbuhan Unik di Laut: Ikan Napoleon, Sang Pahlawan Terumbu Karang
Editor: J. F. Sofyan
Foto Thumbnail: Paul Hilton / Greenpeace
Sumber: Situs Mongabay, Situs BBC
Wah keren banget ya paus besarnya hampir seperti gedung, emang apapun itu harus pada tempatnya ya kalau engga nanti yang rugi alam lagi apalagi kalau sampai dibunuh.
Terlebih banyak manfaat dari paus tersebut, jadi kita tidak boleh abai