Baited Remoted Underwater Video: Eksplorasi Keberadaan Elasmobranchii Pakai Lensa Kamera Umpan

Perikanan tangkap di Indonesia, baik yang mengoperasikan alat tangkap permukaan maupun dasar menangkap berbagai jenis cucut dan pari (Elasmobranchii) sebagai hasil tangkapan sampingan (by catch). Ikan kelas Elasmobranchii memiliki karakter biologi, di antaranya yaitu fekunditas yang rendah, usia matang seksual lama, dan pertumbuhan lambat sehingga menyebabkan kelompok spesies ini menuju kepunahan apabila tidak dikelola dengan baik.

Saat ini, kepedulian internasional meningkat terhadap eksploitasi Elasmobranchii melalui pengembangan International Plan of Action (IPOA) dari The Food and Agriculture Organization (FAO). Rencana tersebut mengharuskan negara-negara yang melakukan penangkapan Elasmobranchii untuk melaksanakan pengkajian reguler dan bila perlu mengambil langkah-langkah pengelolaan untuk melindungi spesies atau stok terancam keberadaannya. Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan perlindungan penuh terhadap Hiu dan Pari di Indonesia.

Informasi yang mengkaji pola distribusi Elasmobranchii di perairan Indonesia masih terbilang minim informasi, sehingga dikhawatirkan akan terjadi keterlambatan suatu pencegahan terhadap penurunan populasi. Dalam monitoring ikan dari spesies Elasmobranchii, metode yang umum dilakukan adalah penangkapan secara langsung (hand collection) dan tangkapan nelayan (handline). Kekurangan dari metode ini adalah menyebabkan sampling bias dan cacat fisik pada spesies Elasmobranchii. Selain itu, kecenderungan tertangkapnya Elasmobranchii memberikan pengaruh terhadap ukuran populasi. Oleh karena banyaknya kekurangan dari penggunaan metode tersebut, diperlukan metode lain yang lebih efektif untuk melakukan observasi.

Pendeteksian distribusi jenis jenis cucut dan pari (Elasmobranchii) dapat dilakukan dengan menggunakan metode Baited Remote Underwater Video (BRUV) yang memanfaatkan pengambilan video bawah air menjadi suatu alternatif dalam meminimalisir tingkat invasif, efektif dalam pemanfaatan sumberdaya, memudahkan untuk menganalisis keanekaragaman tanpa mengisolasi organisme target, dan memberikan inventarisasi spesies yang lebih baik daripada pendekatan klasik lainnya.

BRUV design (link: https://benthic-bruvs-field-manual.github.io/stereo-BRUV-design)

Gambar: Desain BRUV (sumber: https://benthic-bruvs-field-manual.github.io/stereo-BRUV-design)

Metode BRUV adalah metode pendataan dengan penggunaan kamera dan orientasi umpan. Penggunaan umpan ditujukan untuk menarik perhatian ikan dan kamera untuk merekam keberadaan dan pergerakan ikan. Selain itu, informasi sebaran spasial dari spesies Elasmobranchii dapat diketahui dengan cara mendata lokasi, zonasi dan kedalaman laut pada saat ditemukan. Kelebihan lain dari metode ini adalah dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan spesies Elasmobranchii pada kedalaman yang tidak dapat dijangkau manusia ketika menyelam.

Terdapat tiga opsi penggunaan kamera dalam pendataan yang memanfaatkan umpan, yaitu pertama metode HBRUVS (Horizontal Baited Remote Underwater Video Station) yang mana metode ini memanfaatkan kamera yang memiliki cakupan pandangan secara horizontal, sementara kerangka BRUV nya diletakkan di dasar laut. Metode ini memiliki kekurangan yaitu masih terbatas untuk melihat habitat serta dasar perairan. Selanjutnya, metode VBUV (Vertical Baited Underwater Video) dengan posisi merekamnya secara horizontal di dasar laut, cocok untuk melihat hewan-hewan dasar serta habitat dasar perairan. Terakhir, metode SHBRVS (Stereo Horizontal Baited Remote Underwater Stations), memanfaatkan dua kamera yang merekam secara horizontal dan dilengkapi sistem stereo dengan akurasi yang lebih bagus, sehingga dapat menangkap gambar yang rinci mengenai habitat dan ikan yang bersifat berpindah tempat seperti jenis Elasmobranchii yang biasanya menghindari penyelam ketika melakukan pendataan.

Dengan pendekatan komprehensif, penggunaan BRUV bisa menjadi alternatif untuk merekam keberadaan jenis Elasmobranchii dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya lokal dan global untuk konservasi ikan (terlebih untuk ikan yang bersifat endemik) dari spesies Elasmobranchii, melestarikan keanekaragaman hayati dan keberlanjutan ekosistem laut, serta mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya laut. Hal ini dapat menjadi salah satu poin penting untuk dilakukan karena akan memberikan gambaran menyeluruh tentang peran ekologi Elasmobranchii dalam ekosistem.

Artikel Terkait

Penerapan Kampung Ikan Berbasis Teknologi Hatchery dalam Optimalisasi Percepatan Kemandirian Pangan Perikanan Nasional

Salah satu kisah sukses teknologi hatchery adalah hatchery skala rumah tangga (HSRT) yang terdapat dibagian utara Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dan dengan pesat diterapkan oleh nelayan – nelayan setempat yang awalnya ingin mengadakan diversifikasi usaha dari perikanan budidaya secara tradisional ke perikanan budidaya skala industri seperti tambak dan keramba jaring apung.

Tanggapan