Zero Waste Lifestyle, 1 Langkah Kecil untuk 1000 Dampak Besar

Tahukah kamu ternyata negara kita, yakni Indonesia menjadi penghasil sampah plastik laut kedua terbesar di dunia? Menurut data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) serta Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa sampah plastik di Indonesia jumlahnya mencapai 64 juta ton/tahun. 3,2 juta ton dari sampah tersebut adalah sampah yang dibuang ke laut. Hal ini tentu akan sangat berdampak pada biodiversitas laut Indonesia. Pencemaran air laut tersebut dapat menyebabkan rusaknya ekosistem laut secara keseluruhan.

Parahnya, hal ini bukan hanya berimbas pada ekosistem di laut saja namun juga berimbas pada kesehatan manusia. Kok bisa? Hal ini dikarenakan mengonsumsi ikan yang tercemar limbah makroplastik dan mikroplastik buangan aktivitas manusia akan berdampak buruk bagi kesehatan karena plastik mengandung bahan kimia berbahaya seperti bisphenol A (BPA) dan ftalat, yang dapat terlepas ke dalam tubuh kita melalui makanan laut yang tercemar. Dalam jangka panjang, paparan terhadap bahan kimia ini dapat meningkatkan masalah kesehatan lainnya.

Tentu kita tidak ingin hal ini terus berlanjut bukan? Membayangkan ekosistem laut yang semakin rusak serta merta dapat kemungkinan kita mengonsumsi ikan yang tercemar limbah makroplastik dan hal tersebut berdampak pula pada kesehatan tentu sangat menakutkan.

Lalu adakah hal yang bisa kita lakukan untuk setidaknya ikut andil membantu mengurangi sampah plastik yang menjadi sumber permasalahan pada pencemaran air laut? Tentu ada! Yaitu dengan menerapkan zero waste lifestyle. Apa itu zero waste lifestyle dan bagaimana hal tersebut dapat membantu menjaga laut kita tetap sehat? Simak penjelasan berikut!

Zero west lifestyle

Zero waste adalah konsep gaya hidup “nol sampah” dengan lebih bijak dalam penggunaan produk sekali pakai untuk mengurangi dampak yang buruk dari sampah.  “Hah? Nol sampah? Susah banget! Gimana caranya?” tenang, tenang! Tentu saja kita tidak langsung mulai dengan “nol sampah” kok! Karena zero waste ini akan kita jadikan sebagai lifestyle atau gaya hidup, sudah pasti kita perlu membangunnya dengan perlahan namun konsisten.

Langkah kecil yang kita bangun setiap harinya dengan konsisten lambat laun akan memiliki dampak yang besar. Ingat pepatah lama yang sudah menjamur di masyarakat kita? “Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit”, hal ini tentu berlaku juga pada zero waste lifestyle.

 Bagaimana caranya kita menerapkan zero waste lifestyle?

Sebagai gaya hidup yang baru, tentu perlu kita ketahui hal apa saja yang dapat berperan di dalamnya. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai zero waste lifestyle.

1. Beralih menggunakan tempat makanan atau botol berbahan silikon

Tempat makanan atau botol minuman berbahan silikon ini sangat praktis digunakan jika kamu sedang jajan diluar karena tempat makanan atau botol minuman berbahan silikon dapat dilipat setelah kamu selesai makan. Beralih menggunakan tempat makanan atau botol berbahan silikon tentu tidak akan membuat kamu susah, karena tempat makan ini tidak menyita banyak tempat dalam tas kamu. Selain itu, kamu tetap bisa jajan dengan tidak perlu khawatir menyumpah sampah plastik lagi hari ini.

2. Menggunakan tote bag

Jika biasanya kita masih menggunakan plastik dari toko tempat kita membeli sesuatu seperti barang, bahan makanan atau hal lainnya, kita bisa beralih untuk membawa tote bag sehingga kita tidak perlu membayar biaya tambahan untuk kantong plastik. Selain bisa mengurangi pemakaian plastik, kita juga bisa berhemat bukan?.

3. Menggunakan sedotan berbahan logam

Perlu kamu ketahui bahwa sampah sedotan memiliki peranan yang besar dalam mencemari laut. Terlebih masih banyak pengguna sedotan sekali pakai setiap harinya. Kamu bisa mulai mengganti kebiasan menggunakan sedotan sekali pakai dengan sedotan berbahan logam. Walaupun terkesan sepele, namun hal kecil ini jika kamu jadikan kebiasaan dapat membantu mengurangi sampah plastik.

Itu dia beberapa hal yang dapat kamu terapkan di kehidupan sehari-hari kamu dalam misi menjaga laut sehat.

Sekecil apapun usahamu, akan selalu memiliki makna.***

Artikel Terkait

Tanggapan