Ngapain aja ya One Day Trip di Kepulauan Seribu?
Pagi itu, sekitar pukul 08.00 WIB, aku dan dua orang temanku sudah berada di Dermaga Kamal Muara. Cuaca pagi itu sangat cerah.
Kami bertiga sangat bersemangat untuk mengikuti One Day Trip yang mana kita akan mengunjungi tiga pulau dalam satu hari!
Ketiga pulau itu adalah Pulau Onrust, Pulau Cipir, dan Pulau Kelor.
Hal ini sangat menarik bagi kami karena ini merupakan pengalaman pertama. Kami tidak hanya bertiga mengikuti ODT ini, melainkan bersama orang lain yang belum kami kenal sebelumnya.
Setelah semuanya berkumpul, kami pun menaiki kapal dan briefing serta berdoa sebelum berangkat.
Menaiki kapal nelayan merupakan hal yang sangat menyenangkan bagiku. Akan tetapi, rasa senang itu tidak bertahan lama karena sepanjang perjalanan, hanya air laut berwarna cokelat lah yang menyapaku.
Pemandangan yang disajikan pun berupa proses pembangunan di atas pulau hasil reklamasi teluk Jakarta.
Jika kalian ingin tahu seputar Reklamasi Teluk Jakarta tersebut, kalian bisa lihat ceritaku sebelumnya yang berjudul Kok Air Laut Jakarta Warnanya Hitam ya?
Selain pemandangan pembangunan reklamasi, aku juga banyak menjumpai bagan, sero, dan terna milik nelayan. Dan masih ada satu hal yang membuat aku merasa sedih selain pemandangan reklamasi tersebut.
Apalagi kalau bukan masalah sampah. Cukup banyak sampah yang aku jumpai mengapung di atas air laut. Dan dapat dipastikan sampah ini merupakan wujud dari kurangnya kesadaran masyarakat akan masalah sampah.
Setelah menempuh perjalanan selama +45 menit, kami pun tiba di pulau pertama, yaitu Pulau Onrust. Tidak pernah terpikirkan olehku bahwa ternyata trip yang aku lakukan ini merupakan wisata sejarah.
Ketika sampai, orang-orang yang satu kapal denganku langsung berpencar dan menjelajahi pulau tersebut. Sedangkan aku? Aku berpisah dengan kedua temanku dan memilih untuk bersama tour guide.
Ada satu hal yang membuat rasa senangku memudar dan berubah menjadi perasaan kecewa. Kalian tau apa? Yap! Lagi-lagi masalah sampah.
Tempat ini bagus dan sangat banyak cerita menarik di dalamnya. Tetapi, begitu sampai disini, aku disambut oleh banyaknya sampah di dermaga dan juga di dalam pulaunya ☹
Aku sangat menyukai wisata sejarah, tetapi tidak dengan pelajaran sejarah di kelas (hehehe). Wisata sejarah merupakan hal yang sangat menarik karena kita seperti kembali ke masa-masa dahulu saat kejadian sejarah itu berlangsung.
Percayalah, jika kalian membaca ceritaku ini, tidak akan membuat kalian mengantuk seperti cerita sejarah di kelas!
Seputar Pulau Onrust
Disini, aku seperti memiliki tour guide pribadi yang menceritakan banyak hal dan menjawab setiap pertanyaanku. Ternyata, alasan pulau ini dinamakan Pulau Onrust karena berasal dari bahasa Belanda (Onrust = sibuk).
Dulunya, pulau ini merupakan gudang VOC yang mana juga sebagai salah satu tempat kerja rodi dilakukan. Itulah mengapa pulau ini dinamakan Pulau Onrust karena kegiatan disini sangatlah sibuk dan tidak ada hentinya selama 24 jam.
Berdasarkan cerita tour guide, pulau ini dulunya sempat porak poranda akibat letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Kemudian, setelah kejadian itu, pulau ini pun sempat ditempati oleh koloni Jepang dan Inggris.
Ada apa aja sih di Pulau Onrust?
Ini dia 5 hal menarik yang ada di Pulau Onrust!
1. Museum
Situs sejarah yang pertama aku kunjungi adalah museum. Yap! Aku kira, di ODT ini aku akan main pasir, main air laut, wahana permainan di laut, dll. Tetapi dugaanku salah.
Aku mendapat sangat banyak pengetahuan baru dan juga pengalaman mistis yang sangat seru. Iya, pengalaman mistis tapi tidak menakutkan. Penasaran? Baca sampai akhir aja ya! Hehe
Di dalam museum tersebut, banyak terdapat alat-alat pertahanan, sisa-sisa bangunan jaman Belanda, batu-batu, sendal besi, peta aksesibilitas Pulau Onrust pada zaman Belanda, pecahan keramik, dan barang-barang sejarah lainnya.
Disini juga terdapat banyak papan informasi yang menarik dan membuat kita mengetahui banyak hal baru terkait sejarah di Pulau Onrust.
2. Barak Asrama Haji
Selain Museum, disini terdapat sisa bangunan bekas Asrama Haji dan juga Rumah Sakit. Pasca menjadi Gudang VOC, pulau ini sempat beralih fungsi menjadi tempat pengasingan orang-orang yang memiliki penyakit menular.
Mereka semua ditempatkan di Rumah Sakit yang dibangun di Pulau ini. Setelah itu, pulau ini kembali beralih fungsi menjadi Asrama Haji pada tahun 1911.
Aku sempat bertanya-tanya mengapa bangunan disini rusak. Padahal letusan Gunung Krakatau terjadi pada tahun 1883, yang artinya barak-barak untuk Asrama Haji ini dibangun pasca meletusnya Gunung Krakatau.
Kalian tahu apa alasannya?
Ternyata sekitar tahun 1950an, Pulau Onrust ini sempat dijarah oleh orang-orang yang tinggal di wilayah Jakarta Utara dengan motif ekonomi.
Alhasil, bangunan disini tidak ada yang utuh karena dihancurkan dan dijual untuk mendapatkan uang.
3. Makam Belanda
Hal yang menarik disini adalah saat tour guide ku mengatakan bahwa disini ada makam orang-orang Belanda. Dia pun menawarkanku untuk melihat Noni Belanda yang sangat cantik, namun ia mati muda.
Namanya Maria van de Velde. Bentuk makam disini berbeda-beda. Dan ternyata itu menandakan kedudukan orang Belanda yang meninggal tersebut.
Disini, makam Maria merupakan makan yang paling istimewa dibandingkan yang lainnya. Kenapa? Di makam Maria terdapat puisi yang memiliki makna mendalam.
4. Penjara!
Setelah berkeliling di makam, tour guide ku pun mengajak ke satu tempat terakhir, yaitu penjara. Yap! Tapi, disini kita tidak boleh masuk karena katanya sangat riskan.
Bangunannya sudah cukup lapuk. Alhasil, aku hanya melihat dari luaran saja. Selain itu, tour guide yang bersamaku ini juga mengatakan bahwa masih ada beberapa penemuan yang belum diidentifikasi oleh ahli sejarah maupun arkeolog. Padahal, hal ini sangat menarik untuk diteliti.
5. Bibir Pantai dan Gedung VOC
Setelah berkeliling sekitar 1 jam, tour guide ku mengatakan bahwa sekarang adalah waktu bebas. Aku pun kembali bersama dua orang temanku lainnya.
Disini terdapat bibir pantai dimana kita bisa menikmati suara ombak, hembusan angin yang menenangkan, dan juga pemandangan orang-orang yang sedang memancing.
Kami bertiga pun mencari tempat duduk dan memakan bekal disana sembari menikmati pemandangan laut dan juga pulau lain dari kejauhan.
Selain itu, kami juga melihat-lihat Gedung VOC yang merupakan satu-satunya bangunan yang cukup utuh di Pulau Onrust ini.
Pulau Cipir
Sekitar pukul 12.00 WIB, kami pun dijemput kapal nelayan dan berpindah ke Pulau Cipir. Disini kami tidak mendapatkan tour guide dan hanya berkeliling sendiri dengan membaca papan-papan penjelasan.
Intinya, Pulau Cipir ini merupakan Pulau Rumah Sakit. Disini terdapat ruang bedah, banyak bekas kamar mandi, dan ruang untuk penyakit lainnya.
Yang menarik disini, aku dan dua orang temanku bisa bermain pasir, air laut, dan juga banana boat! Informasi tambahan, disini terdapat musholla, sehingga kalian yang beragama Islam tidak perlu khawatir.
Tips Buat Kamu!
Satu tips untuk kalian jika ingin merasakan langsung Hopping 3 Island di One Day Trip ini, sebaiknya kalian membawa bekal sendiri dari rumah. Hal ini karena makanan yang diberikan tidak worth it.
Jika hanya ingin mengikuti ODT, kita cukup membayar Rp75.000,-. Namun, jika dengan paket makan siang, harganya menjadi Rp100.000,-
Selain itu, makanan ini dibungkus dengan styrofoam. Tentunya kalian akan menyumbang sampah yang dapat merusak lingkungan.
Di Pulau Cipir ini, terdapat tanggul yang dibangun saat masa VOC yang fungsinya menahan gelombang laut yang mengakibatkan abrasi.
Kami bertiga pun akhirnya beristirahat disana karena suasananya tenang dan sangat sejuk. Sekitar pukul 15.00 WIB, kami pun dijemput oleh kapal nelayan untuk berpindah pulau.
Namun, kami tidak dapat mengunjungi pulau yang ketiga, yaitu Pulau Kelor karena ombak yang sangat tinggi. Alhasil, kami pun langsung menuju dermaga Kamal Muara dan pulang.
Perjalananku ini sangat menyenangkan dan membuatku memiliki pengalaman baru yang tak terlupakan 😊
Ingat setiap ceritaku di atas kan?
Ingat saat aku mengatakan bahwa aku mendapatkan pengalaman mistis yang seru disini?
Penasaran sama ceritaku selanjutnya?
Ditunggu artikel selanjutnya ya..
Editor : Annisa Dian N.
sama ka saya sama sahabat saya juga gabisa ke pulau kelor karna ombaknya lagi ga bersahabat sama saya dan sahabat saya waktu itu hehehe