Sisi Lain di Balik Melimpahnya Ikan di Taman Nasional Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una

Kemiskinan adalah penyebab dari hampir semua tantangan yang dihadapi anak di Indonesia termasuk kondisi kesehatan sebagaimana dipaparkan dalam laporan UNICEF. Pemerintah Indonesia memahami tantangan ini, berbagai kebijakan untuk mengatasinya pun senantiasa diprioritaskan.

Patut diketahui bahwa hasil signifikan telah dicapai, dilihat dari tren positif penurunan kemiskinan sejak krisis keuangan di Asia antara tahun 2010 dan 2018. Menurut data BPS, presentase populasi miskin di Indonesia turun dari 13,3 % menjadi 9,82 %. Jutaan orang termasuk anak-anak, berhasil diangkat keluar dari kemiskinan.

Meskipun kemiskinan di Indonesia secara umum turun dalam dasawarsa terakhir, ketimpangan justru menajam. Seperti banyak di negara lain, struktur ekonomi justru menguntungkan kelompok sejahtera sehingga kelompok miskin tertinggal.

Menurut UNICEF, pada 2014 konsumsi 10% rumah tangga terkaya setara dengan konsumsi total 54% rumah tangga miskin. Anak adalah kelompok paling terdapak kemiskinan dibandingkan populasi lainnya, karena mereka menyumbang 40 % populasi rumah tangga miskin.

Khusus anak, menurut data BPS tahun 2018, sekitar 12% anak Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan dibanding dengan hanya 9,8% populasi miskin secara umum. Kemiskinan dari segi pendapatan paling banyak dialami anak-anak usia lebih muda dan secara bertahap menurun sejak anak bertambah usia.

Jika berdasarkan urutan provinsi, khususnya Provinsi Sulawesi Tengah terdapat 10-20% anak mengalami angka kemiskinan. Di Provinsi Sulawesi tengah sendiri ada 3 Kabupaten yang tertinggal, yakni Kabupaten Donggala, Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Sigi, keputusan ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) no. 63 tahun 2020 tentang penetapan daerah tertinggal.

Ditambah lagi tingkat kemiskinan di kawasan pedesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan, kemiskinan di pedesaan berdampak terhadap 13% rumah tangga dan jika dibandingkan dengan 7% di kawasan perkotaan (Badan Pusat Statistik, 2018).

Berdasarkan data diatas, Kabupaten Tojo Una-Una masuk dalam salah satu desa tertinggal yang salah satu kriteria dikatakan tertinggal yaitu dari keadaan ekonomi masyarakat setempat.

Jika keadaan ekonomi bermasalah maka sangat erat kaitannya dengan salah satu kebutuhan primer yakni pangan, maka akan sangat berdampak ke pemenuhan gizi terkhusus ke ibu hamil dan anak, atau sering disebut dengan stunting.

Menurut tim lider Teknikal Asisten Regional 5 Dirjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri Sam Patolarabu yang dilansir dari rri.co.id mengatakan, dari 10.645 jumlah balita di Tojo Unauna terdapat 2.383 anak yang terpapar stunting.

Apa sih itu stunting? Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

Sederhananya tidak tercukupinya gizi ke pertumbuhan tubuh sehingga minim yang tersuplai ke otak sehingga tak heran anak yang mengalami stunting akan berdampak ke daya tangkap otak yang rendah.

Menurut data kementerian kesehatan, ada sekitar 27% anak di Indonesia mengalami stunting. Jumlahnya kira-kira 6 juta. Nah bagaimana untuk mencegahnya?

Solusinya yaitu dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, salah satunya makanan yang mengandung protein dan itu ada terkandung dalam ikan serta dikuatkan pula dengan hasil penelitian, bahwa protein ikan ternyata lebih baik dan lebih cepat diserap oleh tubuh jika dibandingkan oleh protein lainnya.

Selain itu ada juga zat gizi lain dari ikan, yaitu taurin  yang berfungsi merangsang sel pertumbuhan otak balita, dan kandungan ini lebih tinggi dari protein serealia dan kacang-kacangan.

Ada juga EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid) yang termasuk lemak Omega-3 yang baik untuk tubuh salah satunya juga berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan sel otak pada anak. Serta juga terdapat antioksidan yang tinggi, karena ditubuh ikan mengandung vitamin yang cukup lengkap (Vitamin A, B6, B12, dan D).

Fakta Lain di Kabupaten Tojo Una-Una

Kabupaten Tojo Una-Una. / Foto: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Tojo Una-Una

Luas dan status Taman Nasional Kepulaun Togean yang terletak di Kabupaten Tojo Una-Una didasararkan pada surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.418/Menhut-II2004 tentang: “perubahan fungsi kawasan hutan dan penunjukan kawasan perairan seluas 362. 362.605 hektare,  terdiri atas hutan hutan lindung seluas 10.659 hektare, hutan produksi terbatas seluas 193 hektare, hutan produksi tetap seluas 11.759 hektare, hutan produksi yang dapat dikonveksi seluas 3.221 hektare, dan perairan laut seluas 336.773 hektare, terletak di Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesih Tengah menjadi Taman Nasional Kepulauan Togean (Miduk, 2014).

Hasil Marine Rapid Assessment Program (MRAP) mencatat 262 spesies karang yang tergolong dalam 19 famili dan 25 titik terumbu karang yang tersebar di Kepulauan Togean.

Hasil MRAP mencatat juga adanya jenis karang endemik Togean, yaitu Accropora togeanensis pada 11 titik pengamatan terumbu karang. Jenis ikan terumbu karang tercatat 595 spesies yang termasuk dalam 62 familli. Jenis Parcheilinus togeanensis dan Ecsenius Sp diduga kuat endemik yang hanya bisa ditemukan di Kepulauan Togean (Miduk. 2014).

Seharusnya Kabupaten ini bisa lebih siap menghadapi  masalah stunting dengan begitu kayanya keanekaragaman hayati yang dimiliki terkhusus ikan yang mencapai 595 spesies.***

Baca juga: Ironi di Negeri Bahari

Editor: J. F. Sofyan

Sumber:

Miduk Sugandi Batubara, Rido, Dkk. 2014. Teluk Tomoni Sulawesi Tengah. Jakarta : PT. Gramedia.

Tim penulis Kementrian Kelautan Perikanan.              . Si Mila, Menjaga Pangan Untuk Indonesia. Jakarta : Kementrian Kelautan Perikanan.

Badan Pusat Statistik, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial Ekonomi Indonesia, 2018 Jakarta : BPS.

UNICEF Jakarta, Children in Indonesia : An Analysis of Poverty, Mobility and Multidimensional Deprivation, UNICEF Jakarta, 2017, hlm. 10.

Badan Pusat Statistik, Susenas, Jakarta, 2018.

Badan pusat Statistik, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial Ekonomi Indonesia, November 2018, hlm. 51.

https://www.infopena.com/3-kabupaten-di-sulteng-ditetapkan-daerah-tertinggal-periode-2020-2024/. 5 april 2022 03.00 WITA

Rahmawati.  https://rri.co.id/palu/daerah/1053574/angka-stunting-di-tojo-una-una-mencapai-2-ribu-lebih-kasus#:~:text=Tingginya%20angka%20kasus%20stunting%20di%20Kabupaten%20Tojo%20Una-una,Tojo%20Una-una%20terdapat%202.383%20anak%20yang%20terpapar%20stunting. 5 april 2022 03.00 WITA.

Artikel Terkait

Senja di Laut Bajoe

Tidak jauh dari situ, tampak pemuda-pemudi tanggung berkumpul disitu, sedang bersepeda maupun berjalan dan lari sore. “Foto mki dulue nah” (Jargon bahasa Bugis Sulawesi Selatan yang artinya fotokan dulu ya), ujar salah seorang pemudi disitu. Oh, mereka lagi berolahraga sore rupanya, dan hendak diabadikan di media sosial pribadi mereka masing-masing.

Penerapan Kampung Ikan Berbasis Teknologi Hatchery dalam Optimalisasi Percepatan Kemandirian Pangan Perikanan Nasional

Salah satu kisah sukses teknologi hatchery adalah hatchery skala rumah tangga (HSRT) yang terdapat dibagian utara Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dan dengan pesat diterapkan oleh nelayan – nelayan setempat yang awalnya ingin mengadakan diversifikasi usaha dari perikanan budidaya secara tradisional ke perikanan budidaya skala industri seperti tambak dan keramba jaring apung.

Tanggapan