Ini Pulau Sumedang Bukan Kota Sumedang

Pulau Sumedang, Jibriel Firman Foto

Ini Pulau Sumedang bukan kota Sumedang yang ada di Jawa Barat. Ini Pulau Sumedang yang terletak di Belitong, Kepulauan Bangka Belitung.

Pulau Sumedang adalah Pulau terpencil yang terletak di tengah Lautan. Harus berlayar selama kurang lebih 4 jam dengan menggunakan perahu untuk menuju ke sana.

Pulau Sumedang, Jibriel
Pemukiman warga Pulau Sumedang. / Foto: Jibriel Firman / Greenpeace

Pulau Sumedang telah dihuni oleh sekumpulan warga yang kuat dan luar biasa. Yang mampu menghadapi segala keterbatasan di Pulau Sumedang, dengan mata pencaharian mayoritas sebagai nelayan.

Ini Pulau Sumedang bukan Kota Sumedang. Pulau yang masih melestarikan dan menjaga kearifan lokalnya.

Pulau sumedang terdapat banyak sumber kekayaan alam. Terutama kekayaan alam bawah lautnya, yang mana di sana masih terdapat terumbu karang yang cantik dan beragam.

Terumbu karang di Pulau Sumedang Kecil kedalaman 3 meter. / Foto: Jibriel Firman / Greenpeace

Menjadi rumah keanekaragaman makhluk laut seperti kerang kima, ikan buntal, anemon laut, penyu dan hewan laut lainnya.

Selain keindahan lautnya, Pulau Sumedang juga terdapat peninggalan sejarah. Seperti Mercusuar, makam kramat kuning dan makam kramat putih, yang mana masih dipercaya oleh warga sebagai tempat mistis.

Selain keindahannya, ada hal yang membuatku terharu di Pulau Sumedang, yaitu sekolah hanya ada 1 SD dan beberapa guru saja. Tidak ada SMP ataupun SMA disana.

Gapura Pulau Sumedang. / Foto: Jibriel Firman / Greenpeace

Fasilitas kesehatan yang tidak memadai. Listrik yang masih terbatas dan hanya ada di jam-jam tertentu, serta sinyal telpon dan internet juga terbatas.

Walaupun dengan segala keterbatasan itu, warga Pulau Sumedang tetap yang terbaik di mataku. Karena keramahannya dan juga rasa solidaritasnya yang sangat-sangat tinggi.***

Baca juga: Serial Cerita Ekspedisi Pembela Lautan 2023

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan