Stop Makan Plastik di Momen Lebaran
Momen lebaran merupakan hal yang paling dinanti oleh setiap muslim. Setelah melewati puasa satu bulan penuh, setiap muslim merayakan dengan suka cita. Momen lebaran identik dengan baju baru dan pesta makanan. Namun di momen yang bahagia ini justru biasanya menyisakan sampah yang cukup banyak. Berbagai aneka makanan dan baju yang kita pakai umumnya berbahan dasar plastik.
Plastik merupakan penemuan yang hadir dalam setiap aspek kehidupan, hal ini dikarenakan sifat plastik yang menguntungkan diantaranya serbaguna, ringan, kuat, tahan lama dan murah. Kelebihan plastik merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pengunaan plastik semakin masif.
Berdasarkan penelitian Kemenperin (2013), terdapat 1,9 juta ton plastik diproduksi selama tahun 2013 di Indonesia, dengan rata-rata produksi 2,65 juta ton/tahun. Peningkatan sampah plastik terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan total sampah nasional pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton, dimana sebanyak 17 persen atau 11,6 juta ton merupakan sampah plastik.
Lonjakan sampah plastik yang terjadi tidak diimbangi dengan pengolahan yang memadai. Akhirnya terjadi penumpukan sampah plastik di berbagai tempat pembuangan akhir (TPA).Dimanakah sampah plastik kita berakhir?
Terdapat 10% sampah yang diproduksi dibuang melalui sungai akan berakhir di laut. Sampah plastik baik di darat maupun di laut tidak dapat didegdarasi secara sempurna. Plastik akan mengalami penyusutan ukuran menjadi partikel yang lebih kecil melaui proses fisika atau kimia. Hal ini menyebabkan sampah plastik di laut memiliki karakteristik serta ukuran yang beragam diantaranya, mega plastic debris (>100mm), makro plastic debris (>20-100 mm), meso plastic debris (>5-20 mm) dan mikro plastic debris (0.3-5 mm).
Hal ini berdampak secara langsung maupun tak langsung terhadap perubahan ekologi laut. Dampak lansung adalah terjeratnya biota laut oleh sampah laut, tersumbatnya pencernaan biota oleh limbah plastik.
Biota laut yang lebih kecil dapat terpapar mikroplastik yang masuk kesaluran pencernaan dan terakumulasi didalam tubuh biota. Manusia dapat terpapar mikroplastik baik secara primer yaitu secara langsung dari lingkungan ke dalam tubuh manusia dalam bentuk inorganik maupun secara sekunder yaitu melalui konsumsi makanan yang berasal dari organisme tercemar mikroplastik.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh studi di Hull York Medical School dari 13 sampel yang diambil terdapat 11 orang yang didalam paru-parunya mengandung 39 partikel mikroplastik. Polimer plastic yang banyak ditemukan antara lain polypropylene yang merupakan bahan baku kemasan snack, pasta gigi. Polyethylene terephthalate bahan bakau botol minuman dan detergen serta polyvinyl chloride bahan baku pipa plastik.
Mikroplastik yang terakumulasi dalam organ tubuh manusia dapat menimbulkan potensi ganguan sistem pencernaan, pernafasan, perderadaran darah, ganguan system hormone (EDC), vector penyebaran bakteri inveksi virus. Hal ini tentunya perlu kita waspadai dengan mengurangi pengunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang muslim merupakan khalifah di bumi sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi “ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi. Mereka berkata: Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman : Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Dari ayat diatas dapat kita jadikan sebagai pedoman untuk menjaga kelestarian baik bumi dan laut kita.
Beberapa cara sederhana yang dapat kita lakukan adalah mengurangi dan menolak pengunaan plastik sekali pakai, mengunakan tas berbelanja yang ramah lingkungan. Memilih prodak rumah tangga yang terbebas dari mikroplastik, menghindari pembelian makanan dengan kemasan serta memakai masker kain yang lebih ramah lingkungan. Selain itu pelaku industri kreatif dapat mengurangi pengunaan bubble wrap dengan bahan yang lebih ramah lingkungan seperti jerami serut, sisa kertas.
Setelah momen lebaran Idul Fitri kemarin umat islam akan megadapi momen lebaran Idul Adha. Mari jadikan setiap momen lebaran untuk menebar kebaikan untuk sesama, bumi dan laut kita.***
Baca juga: Asah Daya Pikir dengan Bermain Pasir Pantai
Editor: J. F. Sofyan
Sumber:
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan. 2013. Konsumsiplastik 1,9jutaton.http://www.kemenperin.go.id/artikel/6262/Semester-I,-Konsumsi-Plastik-1,9-Juta-Ton. Di akses 8 Mei 2022
Anonim. 2022. Sampah Plastik 2021 Naik ke 11,6 Juta Ton, KLHK Sindir Belanja Online. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220225173203-20-764215/sampah-plastik-2021-naik-ke-116-juta-ton-klhk-sindir-belanja-online. diakses 8 Mei 2022
Cordova,M.R. 2017. Pencemaran Plastik di Laut. Jurnal Oseana 12(3),21-30
Supit.A, Tompodung.L dan Kumaat,S. 2022. Mikroplastik sebagai Kontaminan Anyar dan Efek Toksiknya terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan 12(1)
Anonim. Mikroplastik ditemukan pada paru-paru manusia. Ecoton.id diakses pada 8 Mei 2022
Tanggapan