Asah Daya Pikir dengan Bermain Pasir Pantai

Sekelompok anak kecil terlihat tertawa riang bermain dengan sekop mainannya di pasir. Sesekali kakinya berjangkit menghindari ombak yang menerjang pantai.

Beberapa menit kemudian, dari hasil kreasi tangannya terbentuklah bangunan indah versi mereka yang terbuat dari pasir pantai. Menyenangkan ya, melihat mereka bermain pasir di pantai.

Aktivitas outdoor seperti di atas sangat bagus untuk memicu perkembangan anak. Tidak selalu dihadapkan pada gadget, anak – anak membutuhkan aktivitas fisik sehingga dapat berlatih menggunakan seluruh anggota tubuhnya.

Aktivitas fisik pada anak membantu merangsang pertumbuhan dan perkembangan otaknya. Hal ini sangat bagus jika dilakukan di masa usia anak – anak.

Bermain merupakan sebuah aktivitas menyenangkan yang hakikatnya dilakukan oleh seorang anak. Menjadi hal fitrah bagi mereka untuk bermain dan melakukan eksplorasi terhadap sekitar. Dan sudah selayaknya orang tua mengarahkan aktivitas positif yang dapat memberikan rangsangan bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.

Hampir setiap anak menyukai bermain di pantai. Pasir pantai memiliki banyak manfaat untuk merangsang pertumbuhan anak lho ayah dan bunda.

Berikut beberapa manfaat pasir pantai bagi perkembangan anak:

  1. Merangsang Motorik

Membiarkan anak – anak untuk menyentuh dan membentuk sesuatu dari pasir akan membantu mengembangkan motorik mereka. Menurut Erynn Weston selaku dokter terapi psikologi di Amerika Serikat mengatakan, manfaat anak bermain pasir adalah mengembangkan kemampuan motorik anak (www.popmama.com).

  1. Melatih Otot

Bermain pasir menggunakan sekop dan peralatan main lain, akan memperkuat otot anak. Mereka akan menggunakan ototnya untuk menciduk pasir dan mencetaknya. Selain itu, berjalan di atas pasir dan berlarian menghindari ombak akan memperkuat otot kakinya.

  1. Memicu Kreativitas Anak

Dengan bimbingan orang tua, anak akan mencari ide untuk membentuk pasir. Sehingga otak akan terlatih untuk terbiasa diajak berpikir secara kreatif sejak kecil.

  1. Mengenal Lingkungan dan Bersosialisasi

Anak – anak memiliki fase rasa penasaran yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Dan pada masa ini, merupakan kesempatan ayah dan bunda untuk mengenalkan kepada mereka tentang hal – hal baru. Ini merupakan waktu berkembangnya otak dalam menerima informasi baru. Melalui pantai, anak – anak dikenalkan kepada manusia – manusia lain sebagai modal awal bagi mereka berinteraksi sebagai makhluk sosial.

Ilustrasi anak bermain pasir pantai

Ada beragam manfaat positif dari pasir pantai ya ayah dan bunda. Namun, sebelum membawa si kecil ke pantai, jangan lupa memastikan hal berikut ya:

  1. Pastikan wilayah bermainnya jauh dari ombak pasang.
  2. Sapu pasir menggunakan kaki terlebih dahulu dan pastikan tidak ada hewan atau benda berbahaya.
  3. Potong kuku si kecil sebelum bermain untuk menghindari kotoran masuk ke dalam kuku dan mulut.
  4. Jangan meninggalkan bekas bermain berupa kotoran di pantai ya.
  5. Dan yang terakhir, jangan lupa bersihkan si kecil setelah selesai bermain.

Ternyata pasir pantai memiliki beragam manfaat, termasuk salah satunya memiliki andil dalam tumbuh kembang anak. Anak – anak harus mulai dikenalkan dengan lingkungan sekitarnya, menumbuhkembangkan otaknya melalui fasilitas alam yang sudah disiapkan oleh Sang Maha Karya.

Usia anak merupakan usia krusial bagi pengembangan otak sehingga ayah dan bunda harus siap mendampingi serta tidak lelah mencari wahana sekitar untuk merangsang tumbuh kembangnya.

Beragam manfaat positif dari pantai ini harus dapat kita jaga dan jangan sampai membahayakan bagi anak. Sehingga, mari ayah dan bunda, kita ajarkan anak untuk mencintai alam, laut dan sekitar dengan tidak merusaknya. Kita mulai dari kita untuk anak – anak dan generasi selanjutnya. Salam lestari!***

Baca juga: Mengulik Industri Ekstraktif Tambang Emas di SEAlatan Banyuwangi

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Penerapan Kampung Ikan Berbasis Teknologi Hatchery dalam Optimalisasi Percepatan Kemandirian Pangan Perikanan Nasional

Salah satu kisah sukses teknologi hatchery adalah hatchery skala rumah tangga (HSRT) yang terdapat dibagian utara Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dan dengan pesat diterapkan oleh nelayan – nelayan setempat yang awalnya ingin mengadakan diversifikasi usaha dari perikanan budidaya secara tradisional ke perikanan budidaya skala industri seperti tambak dan keramba jaring apung.

Tanggapan