Ekspedisi Pembela Lautan 2019: Kenapa Harus Membela Lautan ?

Tahun 2019 ini, Ocean Defender Greenpeace Indonesia mengadakan sebuah ekspedisi yang bertujuan untuk menyelamatkan lingkungan, khususnya keberlanjutan ekosistem laut. Tiga bulan terakhir, kami sibuk berkutat dengan sejumlah lokasi yang akan menjadi tujuan Ekspedisi di tahun 2019 ini.

Melalui kampanye global Greenpeace yang bernama I Love My Ocean dengan tagline #ProtectTheOceans , kami membawa misi untuk melindungi laut dari berbagai faktor yang mengancam keberlanjutan ekosistem laut dan masa depan manusia.

Setelah melakukan berbagai assessment melalui data sekunder terhadap sejumlah list tempat, akhirnya terpilihlah Kepulauan Spermonde di Makassar sebagai lokasi yang kami tuju.

Sumber foto: http://sumarjitho.blogspot.com/2011/12/kepulauan-speronde-sulawesi-selatan.html

Proses pencarian dan penentuan lokasi ini tidaklah semudah yang dibayangkan. Banyak faktor yang kami pertimbangkan hingga akhirnya kami memilih Kepulauan Spermonde di Makassar.

Salah satu tim kami (Ria Qorina) merupakan seorang penyelam dan memiliki pengalaman tidak terlupakan saat menyelam di Kepulauan Spermonde. Info awal yang kami dapatkan adalah saat itu Mba Ria mendengar dan merasakan getaran bom ketika menyelam disana hingga kepalanya terbentur tabung.

Kemudian, kami mencari tahu lebih lanjut terkait permasalahan Destructive Fishing dan ternyata ini dapat dikatakan merupakan hal yang biasa bagi masyarakat sekitar.

Lokasi Foto: Wakatobi
Lokasi Foto: Wakatobi

Jika diminta untuk membayangkan kondisi laut Indonesia bagian Timur (termasuk Sulawesi), mungkin yang terlintas dipikiran kebanyakan orang adalah surga dunia yang kecantikannya selalu mengundang decak kagum.

Lokasi Foto: Pulau Samalona

Laut yang bersih, gradasi warna air yang cantik, serta banyaknya ikan besar dan pemandangan ekosistem bawah laut yang menawan menjadi bayangan dan ciri khas bagi kebanyakan orang ketika diminta untuk mendeskripsikan laut di Indonesia bagian Timur.

Apakah hal tersebut benar? Secantik apakah laut Indonesia bagian Timur?

Bagaimanakah kondisi sebenarnya di lapangan, dalam hal ini di Kepulauan Spermonde Makassar?

Apakah isu mengenai maraknya Destructive Fishing ini betul-betul terjadi?

Atas dasar keresahan akibat Destructive Fishing yang terjadi di tengah kecantikan laut yang dimiliki Kepulauan Spermonde inilah tim Ocean Defender Greenpeace Indonesia ingin membuktikan sendiri, menjadi saksi (bearing witness) dan kami aku terus konsisten untuk membela lautan Nusantara !

Simak terus cerita kami ya!***

Baca juga: Ekspedisi Pembela Lautan 2019: Sulawesi Selatan Darurat ‘Destructive Fishing’

Artikel Terkait

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan