Mengoptimalkan Sumber Daya Laut sebagai Mata Pencaharian untuk Peningkatan Taraf Kesejahteraan Hidup

Tujuh puluh persen luas bumi adalah lautan. Kalimat ini menjadi pembuka sekaligus pengingat untuk kita semua betapa pentingnya peran laut untuk keberlangsungan hidup. Laut merupakan salah satu aset alam yang sangat berharga yang harus dijaga kelestariannya. Banyak spesies makhluk hidup yang menggantungkan hidupnya ke lautan, tak terkecuali manusia. Lautan yang luas menyimpan begitu banyak kekayaan alam yang tiada habisnya jika dikelola dengan baik, jika tidak, laut akan membawa ancaman yang dapat menggangu keseimbangan dan keberlangsungan ekosistem.

Foto: Paul Hilton / Greenpeace.

Ancaman sangat rentan terjadi di lautan. Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim dapat memengaruhi bahkan berdampak pada penurunan kapasitas lautan. Praktek penangkapan secara berlebihan tanpa memerhatikan aspek keberlanjutan dapat mengancam populasi ikan di lautan. Metode penangkapan seperti pukat harimau dan bom ikan merupakan contoh buruk pemicu rusaknya lingkungan laut. Tidak hanya ikan, terumbu karang pun ikut kena imbasnya akan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.

Ancaman besar lainnya yang mungkin akan mengintai adalah mikroplastik. Sampah plastik dapat menjadi pemicu dalam mengubah suhu, tekanan, dan kelembaban (fotodegradasi). Mikroplastik dapat terkonsumsi oleh hewan-hewan laut. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa mikroplastik sudah sampai di dalam tubuh manusia. Jika mikroplastik dikonsumsi secara terus-menerus, ini bisa beresiko fatal untuk kesehatan, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung dan dapat menyebabkan kesehatan usus buruk yang mengakibatkan melemahnya kekebalan tubuh.

Greenpeace volunteers collect and audit plastic garbage during a Beach Clean up Activity at Pandansari beach, Bantul, Yogyakarta.

Foto: Greenpeace

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan kepada masyarakat pentingnya untuk menjaga kesehatan dan kebersihan laut, pada momen peringatan Hari Laut Sedunia, Sabtu, 8 Juni 2024. Sebagai negara maritim, menurutnya, masyarakat selayaknya menjadikan laut sebagai halaman depan yang selalu terjaga kebersihannya.

Sumber: M. Ambari [Jakarta] pada 5 Mei 2021.

Laut yang bersih menyimpan potensi besar bagi makhluk hidup yang menikmatinya. Pemanfaatan sumber daya laut dengan metode keberlanjutan menjadi landasan penting dan fokus utama dalam menjaga keberlangsungan ekosistem laut dan memastikan keberlangsungan hidup manusia stabil.

Laut memiliki ruang yang tak terbatas untuk bisa dimanfaatkan dari segi ekonomi. Pemanfaatan tersebut, bisa menjadi penggerak roda perekonomian yang akan saling terhubung antar sektor.

Laut sebagai salah satu aset alam dapat menjadi penopang dalam menyongsong keberlangsungan makhluk hidup. Selain itu, diperlukan upaya dan aksi nyata untuk mencegah terjadinya kerusakan lautan sebelum semuanya berakhir pada malapetaka merugikan.

Adapun upaya sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan memulainya dari diri sendiri, seperti mengurangi penggunaan sampah plastik. Plastik yang berkahir di lautan akan menjadi racun mematikan bagi komoditi ekosistem makhluk hidup. Membawa tumbler kemana-kemana dan membiasakan membawa tas belanja bebas plastik sendiri ketika berbelanja merupakan langkah baik mendukung dan mengurangi produksi sampah plastik berlebih. Selain itu, upaya lain yang dapat dilakukan adalah melakukan pengembangan dalam proses budidaya rumput laut, pariwisata bahari, pengolahan hasil laut dan pengelolaan industri kreatif berbasis laut perlu dicanangkan pemerintah setempat sebagai upaya diversifikasi mata pencaharian yang mengarah pada tahap peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat.

Keberlimpahan sumber daya laut membuka peluang income bagi masyarakat. Pemerintah dituntut lebih jeli dalam melihat setiap aspek perubahan yang terjadi.

Pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sumber daya laut dinilai efektif dan menjadi kunci percepatan dalam peningkatan taraf kesejahteraan hidup. Melalui pelatihan keterampilan, memberikan akses pasar yang mudah, dan dilibatkan dalam pengelolaan sumber daya laut. Dengan cara seperti ini,  masyarakat sekitar dapat menjadi agen perubahan yang berdaya dalam pemanfaatan potensi laut berkelanjutan.

Dengan memberdayakan masyarakat untuk ikut serta dalam pengelolaan sumber daya laut, hal ini dapat menciptakan hubungan simbiosis mutualisme antara kesejahteraan laut dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Jakarta, (15/12) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dari semua negara untuk mencapai target global dalam menjaga kesehatan laut. Salah satu program yang dicanangkan adalah program ekonomi biru. Program ekonomi biru ini sebagai jembatan dalam menjaga lingkungan laut dan memastikan akan keberlanjutan sumber daya.

Kolaborasi yang sinergis antara stakeholders pemerintah, instansi industri, dan masyarakat dinilai sangat penting dalam pengoptimalan sumber daya laut sebagai upaya terciptanya taraf hidup berkelanjutan.

Keterlibatan semua pihak dalam merumuskan kebijakan dapat menjadi upaya dukungan akan pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi peningkatan taraf kesejahteraan hidup.

“Masyarakat punya kemampuan untuk melakukan pengelolaan yang sustainable dan berkeadilan.” kata peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dedi S. Adhuri, pada webinar yang diadakan oleh Jaring Nusa, Sabtu 29 Januari 2022.

Dengan mengoptimalkan sumber daya laut sebagai mata pencaharian dengan mengadopsi metode berkelanjutan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat diharapkan terjadinya capaian peningkatan taraf kesejahteraan hidup yang lebih merata bagi semua pihak yang bergantung pada potensi laut sebagai sumber utama mata pencaharian masyarakat.***

Artikel Terkait

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan