Dari Kulit Lobster Menjadi Kriya

kulit lobster

Hi sobat, dalam tulisan ini kami akan berbagi cerita dari seberang pulau di Provinsi Aceh, apa lagi kalau bukan Pulau Banyak (Banyak Island).

Mungkin sobat masih belum familiar dengan nama pulau kami, tidak sebagaimana kita semua mengenal Bali, hehe. Eitss namun kami dengan bangga mengatakan bahwa keindahan alam yang terdapat di Pulau Banyak juga ga kalah lho.

Alright, without further due, kita gak bakalan bahas soal keindahan alam di Pulau Banyak nih, melainkan sesuatu yang laut berikan kepada kami dan membuka kesempatan kapada team Samudra Innovation menciptakan kriya (kerajinan) yang sangat menawan. Penasaran kan ya, keep reading ya!!

Well, sobat sekalian pasti tau dong ya, kalau lobster yang ada dilaut (Nephropidae) dalam pertumbuhan fisiknya mengalami pergantian cangkang atau kulitnya, dan proses ini disebut sebagai molting.

Berangkat dari peristiwa alami yang dilakukan hewan Crustacea ini, kami dari Samudra Innovation menyulap kulit atau cangkang dari lobster laut tadi setelah dikeringkan dan melakukan penyortiran material dari bagian badan lobster yang nantinya akan dibentuk menjadi kriya atau sejenis kerajinan tangan.

2019 adalah awal inovasi kriya ini lahir dari team Samudra Innovation sekaligus sebagai brand dari rumah kriya team kami. Oh iya sobat, setidaknya sudah lebih dari 20 item dengan berbagai bentuk kriya yang telah team Samudra Innovation buat, dan sudah dipasarkan juga loh.

Mulai dari replika motor gede (moge), ayunan kulit udang, miniatur kursi taman, becak dayung kulit udang dan beberapa jenis kriya lainnya sobat. Dari sekian banyak, replika motor gede atau moge adalah kriya yang sangan iconic dari team Samudra Innovation by the way, hehe.

kulit lobster
Kerajinan dari kulit lobster. / Foto: Alfikri Muliadi

Last but not least, hingga sampai sekarang team Samudra Innovtion juga terus tetap berusaha untuk melakukan ekspansi dan menjangkau masyarakat luas untuk mengenal inovasi dari Pulau Banyak ini sobat.

Syukur banget beberapa waktu lalu, team Samudra Innovation mendapatkan participation awards dalam ajang awards Art Contest held by Ocean Literacy Task Team yang diselenggarakan secara daring.

Seneng banget rasanya bisa menjadi bagian dalam mempromosikan kriya di kancah internasional, team Samudra Innovation juga berharap sobat-sobat sekalian bisa melakukan hal yang sama.

Yay, sampai disini dulu yach sobat, cerita sekalian awal perkenalan island innovation dari team kami, semoga kita semua selalu bisa melakukan kontribusi terhadap pulau kita masing-masing hingga di kancah international. Kudos, see you buddies!***

Baca juga: Sampah, Restorasi, dan Harapan

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan