Carita Bercerita Tentang Konservasi dan Wisata

Laut merupakan salah satu ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Selain menyediakan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia, laut juga berperan penting dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer, yang membantu dalam memitigasi perubahan iklim global.

Namun saat ini laut menghadapi berbagai ancaman seperti overfishing, polusi, dan kerusakan habitat yang dapat mempengaruhi kemampuan laut dalam menyerap karbon. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat dalam konservasi laut dan menjaga kesehatan laut menjadi sangat penting untuk menjaga ekosistem laut dan kemampuannya dalam menyerap karbon.

Pemberdayaan masyarakat dalam konservasi laut dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan laut, pengembangan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan, dan penguatan kelembagaan lokal yang berkaitan dengan pengelolaan ruang laut.

Pemberdayaan masyarakat dalam konservasi laut dan menjaga kesehatan laut sangat penting untuk memastikan kelangsungan ekosistem laut dan menjaga penyerapan karbon yang berdampak positif pada perubahan iklim global (Fatimah, 2021). Dengan melibatkan masyarakat dalam upaya konservasi laut, mereka dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut.

Melalui metode pendekatan partisipatif, seperti yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian tersebut, masyarakat dapat berperan serta dalam merumuskan solusi yang efektif dan terkait dengan kondisi lokal mereka (Wikantiyoso et al., 2020). Hal ini dilakukan melalui proses pendampingan in-situ dan ex-situ, di mana masyarakat diberi bimbingan dan motivasi untuk secara aktif terlibat dalam kegiatan konservasi laut (Putri, 2021).

Dalam upaya menjaga kesehatan laut dan penyerapan karbon, masyarakat juga perlu diberdayakan dalam hal pengendalian penggunaan lahan pesisir, pengelolaan limbah yang ramah lingkungan, peningkatan kesadaran sadar akan pentingnya menjaga kualitas air laut, serta partisipasi dalam program restorasi terumbu karang dan pemulihan ekosistem laut.

Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam konservasi laut juga dapat mencakup edukasi mengenai pentingnya penggunaan energi terbarukan, seperti energi angin dan energi surya, untuk mengurangi emisi karbon dan memperbaiki kualitas udara laut. Melalui pendampingan, partisipasi, dan edukasi yang terintegrasi, masyarakat dapat menjadi pelaku utama dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem laut dan menjaga penyerapan karbon yang mendukung keberlanjutan

Seperti di Desa Sukarame Carita, Kabupaten Pandeglang sebuah daerah di sebelah barat Provinsi Banten yang dijuluki sebagai “Sunset of Java” yang mana daerah ini kita bisa menikmati matahari terbenam terakhir yang menyinari Pulau Jawa karena berada di ujung paling baratnya Pulau Jawa.

Ada sebuah kegiatan masyarakat yang menamai dirinya dengan  Kelompok Konservasi Alam Bawah Laut (KABL) Sukarame, yang diketuai oleh Bapak Arief Ghofur ini bergerak secara sukarela dengan modal iuran anggota dan kemauan yang tinggi dengan rasa optimis atas dasar keprihatinan dan kepedulian masyarakat yang diprakarsai oleh para pemuda Desa Sukarame terhadap lingkungan, khususnya ekosistem pesisir dan laut. KABL Desa Sukarame sedikit demi sedikit merasa sedikit terbantu dengan hasil kerja keras mereka.

Setiap lapisan masyarakat terlibat dalam upaya konservasi ini, termasuk orang dewasa, anak-anak yang sedang belajar di sekolah, dan para nelayan yang memiliki kedekatan dengan laut dan ekosistemnya. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh kelompok ini, termasuk transplantasi terumbu karang, pembiakan ikan Nemo, pembangunan apartemen atau rumah ikan, memberikan pengetahuan atau mengajar para anggota atau bahkan para tamu adalah hal yang sangat penting.

Dari hasil pelestarian lingkugan KABL Desa Sukarame mengembangkan objek wisata sendiri yaitu keramba apung atau ponton sebagai pusat kegiatan snorkeling untuk menikmati keindahan alam bawah laut nya. Dengan konsep ecotourism yang diterapkan, banyak dari wisatawan yang telah belajar dan tercerahkan sehingga mendapat pengetahuan untuk terus melindungi alam. Memahami Manfaat, Bentuk, dan Jenis Terumbu Karang di Indonesia yang menjadi rumah bagi ikan, tumbuhan, dan hewan laut.

Proses Perawatan Transplantasi Terumbu Karang  Sumber : instagram.com/konservasisukarame)
Proses Perawatan Transplantasi Terumbu Karang. / Sumber : instagram.com/konservasisukarame)

Selain itu unsur pariwisata yang dapat memberdayakan Masyarakat sekitar desa, berkat usaha pemberdayaan yang dilakukan KABL Desa Sukarame ini mendapat kepercayaan sebagai Coral Stock Center oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ini merupakan bentuk komitmen dan konsistensi KABL Desa sukarame dalam pelestarian terumbu karang.

Papan Nama Coral Stock Center

Terumbu karang di Indonesia memiliki daya pikat tersendiri, karena kekayaan laut Indonesia yang melimpah, terumbu karang menjadi tujuan populer bagi wisatawan, terutama mereka yang tertarik dengan wisata bawah laut.

Terumbu karang memiliki dampak ekonomi dengan meningkatkan nilai sumber daya masyarakat pesisir. Terumbu karang terdiri dari makhluk-makhluk karang yang hidup bersimbiosis dengan tanaman alga yang dikenal sebagai zooxanthellae. Jika diamati, terumbu karang menjadi rumah berbagai tanaman laut serta makhluk laut.

Jika kamu ingin berwisata sambil belajar konservasi alam khususnya pelestarian terumbu karang, kamu dapat berkunjung ke KABL Desa Sukarame yang bermarkas di Pantai Ketapang, Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang jaraknya sekitar 144km dari Jakarta. Di sini juga tersedia penginapan mulai dari homestay sampai hotel berbintang, dan untuk akomodasi serta aksesbilitas sangat mudah dijangkau.***

Baca juga: Pantai Lhoknga: Memadukan Keindahan Alam dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pariwisata Berkelanjutan

Artikel Terkait

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan