Limbah Masker Covid 19, Penghuni Baru Lautan

limbah masker

Covid 19 telah menjadi momok bagi seluruh penghuni bumi. Tidak hanya dalam bidang kesehatan, wabah yang menjadi pandemi ini juga memporak porandakan hal lain seperti lingkungan, ekonomi bahkan politik. Namun hal yang paling berbahaya selain Covid 19 adalah akibat dari pandemi ini. Apa yang akan terjadi pasca pandemi?

Seperti yang kita tahu bahwa penyebaran Covid 19 sangatlah mudah meluas. Sebagai salah satu bentuk untuk mengurangi penyebaran Covid 19 pemerintah mewajibkan warganya untuk memakai masker. Masker perlu digunakan agar bisa memberikan perlindungan yang efektif dari penyebaran Covid 19 yang bisa terjadi melalui udara.

Banyak jenis masker yang dapat digunakan, seperti masker kain dan masker sekali pakai dengan design yang beragam.

Masker medis atau masker sekali pakai adalah salah satu jenis plastik. Masker yang terdiri dari tiga lapisan ini menjadi masker yang banyak dipilih orang karena memiliki penyaring bakteri dan memilki kemampuan meloloskan udara yang lebih baik sehingga lebih nyaman untuk dipakai.

limbah masker

Siapa sangka penggunakan masker yang bisa melindungi kita justru bisa merusak lingkingan.

Seperti yang kita ketahui bahwa plastik merupakan limbah yang sulit terurai. Masker yang telah dipakai dan dibuang sembarangan bisa berkeliaran di lingkungan, jika tidak ditangani dengan benar maka limbah masker ini akan berakhir di lautan.

Selain menambah limbah di lautan, limbah ini juga dapat menjerat hewan laut, bahkan bisa menyebabkan kematian bagi mereka. Apabila tidak mati karna tersedak maka limbah masker akan lolos lalu memenuhi perut mereka, menguragi asupan makanan, menyebabkan kelaparan, dan akhirnya mati perlahan.

Selama sembilan bulan terakhir, produksi sampah masker medis atau masker sekali pakai ini meningkat secara signifikan di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.

limbah masker
Kegiatan Beach Cleanup di Wadebridge, Cornwall.

Salah satu contohnyan ada di perairan Teluk jakarta. Limbah ini memenuhi Teluk yang diketahui berasal dari daratan jakarta yang mengalir dan masuk ke Teluk jakarta melalui sungai-sungai yang ada di Ibu Kota Negara tersebut.

LIPI atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melakukan penelitian tentang sampah selama pandemi. Hasilnya, diketahui ada peningkatan yang signifikan limbah plastik dari masker medis.

lalu bagaimana cara agar limbah masker tak semakin meningkat?

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan masker kain yang dapat dicuci lalu dipakai kembali. Dengan mengugnakan masker kain setidaknya kita mengurangi penyumbangan limbah masker.

Baca juga: Sisi Positif Pandemi Bagi Lingkungan: Covid 19 Memberi Ruang Damai Bagi Laut 

Editor: J. F. Sofyan

Foto Thumbnail: Greenpeace

Sumber: Kompas.com, Mongabay

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan