Landak Bisa Hidup Dilaut? Aku, Kamu, dan Dia Perlu Tahu!

Apa yang terlintas dipikiran ketika mendengar kata landak? Tak jauh dan tak pasti hewan memiliki rambut yang tebal berbentuk duri tajam yang sering kali dijumpai di hutan ataupun di kebun binatang. Tapi ini beda (Landak) loh teman-teman.

Mungkin sering sekali terfokus pada jenis hewan yang tak asing bagi kita seperti ikan, hiu, lumba-lumba, ataupun jenis biota laut lainnya. Tapi pernahkah teman-teman mendengar landak laut? Ya landak yang bisa hidup dan berkembang biak dilaut.

Landak laut berkata, “coba sejenak mengenal aku bukan tak mungkin kau akan menemukan, aku yang berbeda dari semua yang pernah kau temui” itulah mungkin yang akan dikatakan oleh landak laut apabila dia bisa berbicara.

Yuk kita sama-sama berkenalan dengan landak laut agar kita bisa saling mengenal, seperti kata pepatah “tak kenal maka tak sayang”.

Klasifikasi pada bulu babi

Landak laut atau biasa dikenal dengan bulu babi biasanya dapat hidup di daerah batu karang, lamun, dan juga pasir. Bulu babi hidup berkoloni yang berfungsi agar mampu mempertahankan diri dan ada juga hidup menyendiri yang membuat bulu babi rentan terhadap predator.

Binatang ini terdapat sekitar 950 spesies yang ditemukan mulai dari daerah pasang surut sampai kedalaman 5000 m. Bulu babi dapat berjalan dengan kaki tabung dan rambutnya yang kaku dan kuat. Hewan ini aktif pada malam hari loh untuk mencari makan.

Bulu babi dapat memakan alga, ikan kecil dan sisa dari hewan laut yang telah mati. Jadi bulu babi tidak memakan darah manusia ya teman-teman, dia akan menyengat dan menusuk apabila berasa terancam.

Manfaat dari bulu babi sangat beragam diantaranya sebagai tempat berlindung dan makanan beberapa jenis ikan, organisme penentu berperan dalam berbagai interaksi dengan biota laut lain, faktor penentu kelimpahan dan sebaran tumbuhan laut perairan dangkal, dan organisme ini juga menjadi spesies utama yang mengontrol struktur komunitas ganggang laut atas rusaknya komunitas lamun di beberapa daerah pantai tropika dan subtropika.

Cara reproduksi bulu babi sangat unik karena mempunyai kelamin yang terpisah dalam artian bahwa induk jantan mempunyai kelamin jantan (testis) yang menghasilkan sperma dan induk betina mempunyai kelamin betina (ovum) yang menghasilkan telur. Induk jantan biasanya terlebih dulu mengeluakan sperma kemudian diikuti oleh pengeluaran telur oleh betina.

bulu babi
Bulu babi di antara karang. / Foto: Kosaku Hamada / Greenpeace

Laut memang menawarkan segudang pesona yang memikat mata. Namun, perlu hati-hati jika bertemu dengan bulu babi, kebanyakan orang tertusuk bulu babi ketika berenang di laut dan tidak sengaja menginjak atau menyentuh hewan laut ini.

Bentuknya yang unik membuat beberapa orang tertarik menyentuh landak laut secara langsung tanpa menyadari bahwa durinya mengandung racun berbahaya. Bagian kulit yang tertusuk bulu babi biasanya terasa nyeri, gatal, perih, berwarna kemerahan, dan menjadi bengkak.

Hal pertama yang harus dilakukan sesaat ketika tertusuk racun bulu babi adalah tetap tenang dan jangan panik. Ingat, kepanikan bisa membuat bergerak lebih gaduh. Ini justru dapat mempercepat penyebaran racun ke bagian tubuh lainnya.

Setelah itu, segeralah menepi ke daratan. Segera rendam area yang tertusuk bulu babi di dalam air hangat atau air garam selama 30-90 menit untuk mengurangi rasa sakit dan melunakkan duri yang menancap di kulit. Selain itu, merendam bagian kulit dapat mengurangi pembengkakkan.

Penting diketahui, jangan menggunakan urine untuk meredakan ketika tertusuk duri bulu babi, karena menggunakan urine untuk merendam luka tusuk landak laut bukanlah cara yang tepat. Cara ini justru meningkatkan resiko infeksi dari kuman yang terdapat pada urine.

Meskipun beracun bukan berarti kita harus membunuh ketika bertemunya bukan?  Kita harus saling menjaga satu sama lain agar biota laut bulu babi tetap berkembang di sekitaran pantai karena ia memiliki manfaat yang sangat banyak baik untuk manusia ataupun ekosistem laut itu sendiri.

Kalau bukan kita yang menjaga siapa lagi. Aku, kamu dan dia perlu tahu hal ini***

Baca Juga: Explore Wisata Laut di Negeri Dampo Awang

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan