Selamatkan Mangrove Indonesia!

Gawat! Sebagian besar ekosistem dan hutan mangrove di Indonesia dalam kondisi rusak.

Sebagaimana diberitakan Republika Online (10 Januari 2018), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut 1,81 juta hektar mangrove rusak, sedangkan yang dalam kondisi baik hanya mencakup 1,67 juta hektar.

Data KLHK itu turut membeberkan luas mangrove di Indonesia saat ini hanya tersisa seluas 3,48 juta hektar. Hal tersebut juga menunjukkan kerusakan mangrove di Indonesia saat ini sudah mencapai lebih dari 50%.

Realita bercerita, laju keberhasilan restorasi mangrove Indonesia saat ini memang tidak sebanding dengan laju kerusakan dan kehilangan hutan dan ekosistemnya.

Selamatkan Mangrove Indonesia!

Apa yang bisa kita lakukan?

Diperlukan gerakan dan dukungan luas dari masyarakat untuk menjaga hutan mangrove yang masih dalam keadaan baik semakin terjaga dan terlindungi.

Di saat yang sama, upaya restorasi ekosistem mangrove harus benar-benar dijalankan dengan lebih terencana dengan baik.

Baik dari aspek legal (status lahan) dan spasial (pemetaan), teknis penanaman dan pemantauan keberhasilan dari upaya restorasi mangrove tersebut. Juga tidak kalah pentingnya dari aspek penguatan kepemimpinan konservasi oleh masyarakat setempat.

Apa kamu sudah mendukung berbagai gerakan konservasi dan restorasi mangrove di Indonesia?

Ayo jaga dan selamatkan mangrove Indonesia!

Catatan: Foto Utama bersumber dari Media Greenpeace.

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Penerapan Kampung Ikan Berbasis Teknologi Hatchery dalam Optimalisasi Percepatan Kemandirian Pangan Perikanan Nasional

Salah satu kisah sukses teknologi hatchery adalah hatchery skala rumah tangga (HSRT) yang terdapat dibagian utara Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dan dengan pesat diterapkan oleh nelayan – nelayan setempat yang awalnya ingin mengadakan diversifikasi usaha dari perikanan budidaya secara tradisional ke perikanan budidaya skala industri seperti tambak dan keramba jaring apung.

Tanggapan