Plankton: Raja Bajak Laut Punya “One Peace” untuk Makhluk Hidup

Siapa yang tidak tahu dengan Manga atau Anime One Piece dengan tujuan tokoh utamanya untuk menjadi Raja Bajak Laut dan mencari satu potongan (One Piece) tentang sejarah dalam dunia mereka.

Begitu pun dengan organisme yang bakal kita bahas kali ini. Memiliki tujuan yang sama dengan serial One Piece tapi dia menciptakan “One Peace” atau Perdamaian untuk seluruh makhluk hidup di dunia kita.

Gambar 1. Ilustrasi Plankton menjadi Bajak Laut dan mengembara menemukan “One Peace” atau “Satu Kedamaian”. Ilustrasi oleh Author. Juni 2024.

Serial Kartun dan Komik

Pengembaraan adalah hal identik dengan petualangan di anime One Piece akan sangat tidak sopan rasanya jika kita tidak membahas organisme-organisme satu ini yaitu plankton dengan arti kata “Pengembara” dalam Bahasa Yunani kuno yang sudah terpatri dalam nama mereka.

Tidak hanya di serial Anime One Piece, plankton pastinya terlintas di benak kita yaitu karakter pada serial kartun Spongebob dengan pengambaran sebagai karakter yang jahat. Tetapi apakah hal itu benar dalam keadaan nyata? Tentu tidak, Plankton bisa kita sebut Bajak Laut secara harfiah yang sebenarnya di dunia. Karena mereka melakukan pengembaraan ke seluruh dunia untuk “membajak” laut demi menjaga kesehatan dan kesuburan perairan di dunia tempat kita tinggal.

Kenapa bisa disebut pengembara? Hal ini di karenakan pergerakan plankton sangat dipengaruhi oleh arus dan pasang surut di seluruh dunia dan mereka diklasifikasikan sebagai mikro-organisme. Maka dari itu mereka dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dan berakhir di zona pasang surut.

Gambar 2. Ilustrasi peran Plankton di Perairan demi terbentuknya Kesehatan Perairan./ Ilustrasi oleh Author. Juni 2024.

Pembajak Laut

Meminjam istilah “membajak sawah” begitu pula yang di lakukan oleh Plankton yaitu mereka “membajak laut”. Mereka memberikan kesuburan pada perairan dan bumi, baik air laut maupun air tawar. Pembajakan laut dilakukan dalam dua kelompok besar yaitu Fitoplankton dan Zooplankton.

Fitoplankton adalah kelompok Plankton mirip tumbuhan yang berada di permukaan air dimana mereka melakukan proses fotosintesis (butuh cahaya matahari) untuk menghasilkan energi dan energi tersebut mereka gunakan untuk menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Bayangkan saja 70% oksigen di Bumi dihasilkan dari laut oleh Plankton ini. Sebegitu besarnya peran Plankton untuk hidup kita.

Tidak hanya itu saja kelompok satu lagi yaitu Zooplankton adalah kelompok Plankton mirip hewan mikroskopis (kecil) (meliputi krill, siput laut, cacing pelagis dll) yang membantu untuk kebutuhan hidup dari organisme lebih besar (seperti ikan kecil hingga ikan besar). Kelompok Zooplankton sangat membutuhkan Fitoplankton. Karena sumber energi Zooplankton adalah Fitoplankton, dimana makanan dari Zooplankton adalah Fitoplankton itu sendiri. Bahkan larva ikan bisa dianggap Zooplankton karena mereka tidak dapat menghasilkan makanan sendiri dan hanyut mengikuti arus. Maka dari itu Plankton disebut sebagai sumber pakan awal bagi organisme perairan.

Plankton ketika berkoloni akan memegang peranan penting pembentukan ekosistem perairan terutama saat di daerah hangat (katulistiwa) karena mereka akan tumbuh subur di daerah hangat. Mereka akan membentuk satu keutuhan organisme dan bahkan saling besimbiosis (afiliasi) dengan makhluk hidup lainnya. Seperti menjadi penyusun terumbu karang, menjadi kumpulan Algae (Ganggang dan Rumput laut) yang mana hal ini akan membuat ekosistem terumbu karang bahkan lamun sebagai tempat hidup organisme (mencari makan, pemijahan sampai berkembang biak).

Bahkan diketahui kelimpahannya di bumi, terutama di laut menjadikan pengembaraan mereka sebagai migrasi besar-besaran di Bumi, yang bahkan bisa terlihat di luar angkasa dan tergambar dalam Satelit. Tetapi migrasi yang besar dan membentuk koloni ini tidak selamanya membantu perairan sekitar bahkan memberikan bisa berdampak buruk untuk perairan sekitar.

Gambar 3. Ilustrasi Blooming Alga oleh Zooplankton Dinoflagellata mengakibatkan Red Tide dan menimbulkan racun bagi Makhluk Hidup yang mengkonsumsinya. Sumber Background: NASA dan Smithsonian Ocean ./ Illustrasi oleh Author. Juni 2024.

Bajak Laut

Seperti umumnya bajak laut yang suka menjarah. Ketika Plankton marah karena ketidak seimbangan alam terjadi, mereka dalam koloni besar atau saat jumlah plankton terlalu banyak, mereka akan menjarah daerah-daerah tepi pantai terutama daerah pasang surut yang dekat dengan daratan. Hal ini mengancam lingkungan secara serius.

Limpahan nutrisi (nutrient) yang berlebihan dari daratan yang masuk ke laut maupun akibat ulah manusia (pembuangan sampah ke laut, penggunaan pupuk kimia, tumpahan minyak, dll) yang membuat mereka berkembang biak tidak terkendali dan akhirnya mengubah warna perairan. Perubahan ini seringkali disebut sebagai Blooming dan yang sering terjadi adalah Harmful Algae Blooming (HAB) yang mana beberapa diantaranya dapat melepaskan racun berbahaya (salah satunya yang sering adalah Zooplankton: Dinoflagellata) dan mencemari lingkungan.

Akibatnya akan mengganggu kesehatan ikan hingga menjalar ke rantai makanan. Dalam kasus yang besar bahkan bisa membuat organisme (Ikan, terumbu karang bahkan manusia) mati. Hal ini sangat merugikan masyarakat khususnya nelayan, karena dengan banyaknya Blooming Algae membuat banyak ikan mati karena mengkonsumsi Algae beracun. Oleh karena itu dalam banyak penelitian tentang kualitas lingkungan perairan, peran Plankton sangat dibutuhkan, karena dari jumlah keragamannya dapat ditentukan sebagai Bioindicator untuk kualitas air dan kesehatan ekosistem di badan air tersebut. Bahkan banyak penelitian dan riset tentang bagaimana cara untuk membuat sensor identifikasi algae berbahaya sebagai upaya peringatan dini untuk masyarakat. Hal ini memberikan dampak yang besar dalam masyarakat terutama yang berprofesi sebagai nelayan.

Gambar 4. Ilustrasi Suhu Permukaan Laut saat terjadi Fenomena Upwelling membantu nelayan mendapatkan ikan. / Ilustrasi oleh Author. Juni 2024.

Kedamaian dan Pemberdayaan

Dalam kondisi normal Plankton akan membuat semua makhluk hidup di laut maupun di darat akan menjadi damai dan tentram. “Menciptakan ketentraman untuk semua makhluk hidup dengan menjaga keseimbangan alam dan manusia”. Mungkin kalimat tersebut cocok untuk yang di lakukan Plankton. Salah satu nya adalah fenomena di laut yaitu upwelling dimana terjadinya pergerakan massa air dingin dari laut dalam yang membawa micro-organisme (Plankton) kaya nutrien bergerak ke permukaan air yang lebih hangat dan membuat Plankton menjadi makanan untuk ikan-ikan. Ini menjadikan area tersebut sebagai area penangkapan ikan hingga membantu nelayan untuk mendapatkan ikan-ikan.

Secara tidak langsung plankton sangat berperan dalam pemberdayaan manusia. Terutama dalam hal ekonomi masyarakat dimana plankton banyak diteliti untuk melihat kualitas air dari suatu keramba laut ataupun produksi udang air tawar. Bahkan dapat sebagai pakan ikan atau udang budidaya. Selain itu juga, Plankton juga berperan dalam merehabilitasi ataupun merestorasi ekosistem perairan terutama terumbu karang.

Dalam penelitian dari Universitas Hang Tuah, plankton adalah makanan utama untuk pertumbuhan karang. Ketika semakin tinggi keanekaragaman Plankton (beragam jenis Plankton) di suatu wilayah perairan maka akan menyuburkan ekosistem perairan tersebut. Kebalikannya ketika semakin homogen atau kanekaragamannya rendah atau banyak jenis Plankton yang sama ditakutkan akan terjadi pengelompokan Plankton sehingga menjadi Blooming Algae yang membuat ekosistem perairan rusak karena kekurangan nutrisi dan oksigen terlarut (Research dapat kamu baca disini: Research Karang dan Plankton). Maka dari itu perubahan lingkungan akan sangat mempengaruhi Plankton ini. Klaim Bioindicator sangat memang sesuai diberikan kepada Plankton.

Melalui mikro-organisme kecil seperti lankton mengingatkan kita pentingnya laut sehat untuk semua makhluk hidup dan menciptakan satu kedamaian atau One Peace. Ketika populasi Plankton yang sehat tidak ada di dunia maka ekosistem laut dan semua makhluk hidup akan hancur. Hubungan yang baik antara manusia dan alam pada akhirnya pun akan memberdayakan manusia itu sendiri. Terutama oksigen yang sering kita hirup sehari-hari. Tentu saja oksigen yang kamu hirup sekarang mungkin sumbangsih Plankton untuk kehidupan kamu. Tetaplah belajar berdampingan dengan alam dan belajarlah hal baik dari Plankton.***

Baca Referensi Ilmiah di sini:

Artikel Terkait

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan