Pari Manta dan Labuan Bajo: Serial Hewan dan Tumbuhan Unik di Laut

manta

Bagi para penyelam, Manta merupakan biota laut yang menjadi primadona. Pasalnya, Ikan pari Manta merupakan salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia dan keberadaannya sudah langka (Dilindungi).

Lebar tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter. Bobot terberat manta sendiri yang pernah diukur mencapai 3 ton.

Ikan pari yang masuk genus Manta terbagi menjadi 2 spesies yaitu Manta birostris dan Manta alfredi. Kamu yang belum tahu, kata ‘manta’ itu diambil dari bahasa Spanyol yang bisa diartikan bertubuh lebar seperti selimut.

manta
Sampah plastik menjadi ancaman Manta di lautan. / Foto: Paul Hilton / Greenpeace

Manta birostris biasanya hidup di perairan dalam yang lebarnya bisa mencapai 7 meter dan bisa lebih besar lagi bahkan lebih dari 9 meter. Ikan ini juga punya julukan terkenal dengan nama pari raksaksa.

Sedangkan Manta alfredi hidup di perairan dangkal dan punya lebar antara 4 sampai 5 meter yang tergolong normal. Ikan Manta ini punya julukan juga yang terkenal dengan nama pari karang.

Ikan ini tidak punya gigi. Letak insang ada di bagian bawah. Bagian mulutnya punya fungsi lain yaitu menyaring plankton yang merupakan makanan utama mereka. 5 pasang insang yang berada di sisi bawah tubuh manta selain sebagai organ pernapasan, insang juga berguna untuk menyaring makanan.

Ikan Manta ini sangat ramah, namun seramah apapun ikan ini, kamu harus tetap waspada dan jangan bertindak berlebihan. Sekali Manta merasa terganggu, maka mereka bisa juga menyerang tiba-tiba.

Selain secara biologi ikan ini memiliki tingkat reproduksinya yang rendah juga faktor manusia seperti pemburuan liar, dann sampah plastik di laut membuat populasinya terancam.

Indonesia mempunyai beberapa lokasi diving yang umum dapat untuk melihat Manta yaitu Nusa Penida, Raja Ampat, Pulau Sangalaki, TN Komodo – Labuan Bajo dan Gili Trawangan.

manta
Seorang snorkeler melihat Manta di Nusa Penida, Bali. / Foto: Paul Hilton / Greenpeace

Spot Manta di Kepulauan Komodo (Labuan Bajo)

Spot snorkeling dan diving yang dijuluki Manta Point di perairan Kepulauan Komodo selalu ditawarkan di dalam itinerary trip Labuan Bajo karena memang jadi favorit para wisatawan untuk dapat bisa melihat ikan cantik ini. Lokasi tepatnya berada di Loh Liang yang termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Komodo.

Perjalanan ke Manta Point bisa ditempuh dari Labuan Bajo sekitar 4 sampai 5 jam. Kalau kamu dari Pink Beach maka akan lebih cepat sekitar 30 menit menggunakan kapal.

Waktu terbaik untuk berlibur ke sana yakni bulan November. Kamu akan dibuat kagum oleh pemandangan Manta yang berenang dekat dengan permukaan air.

Tips bagi anda yang hendak menyelam atau snorkeling dengan tujuan ingin bertemu Manta ini adalah denngan tetap mematuhi protokol supaya kegiatan anda tidak mengganggu Manta itu sendiri. Karena hewan kharismatik ini betul-betul sangat perlu kita jaga supaya ia tetap ada di lautan.

Baca juga: Menilik Keberadaan Si Raksasa ‘Pari Manta’ Agar Senantiasa Bersayap

Foto Thumbnail: Paul Hilton / Greenpeace

Sumber: Situs bajocrewtour.com, Situs KKP

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan