Yuk Kita Kenalan dengan Jenis Tumbuhan pada Ekosistem Mangrove

Area mangrove merupakan suatu tempat yang bergerak akibat adanya pembentukan tanah lumpur dan daratan secara terus-menerus sehingga secara perlahan berubah menjadi semi daratan.

Berbagai pengertiannya mangrove yang berbeda-beda sebenarnya memiliki arti yang sama yaitu formasi hutan daerah tropika dan subtropika yang terdapat di pantai rendah dan tenang, berlumpur serta mendapat pengaruh pasang surut air laut.

Hutan mangrove biasanya juga merupakan mata rantai penting dalam pemeliharaan keseimbangan siklus biologi suatu perairan.

Ekosistem mangrove itu sendiri merupakan ekosistem yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting baik dalam aspek ekologi maupun ekonomi.

Jika dilihat secara ekologis, mangrove berperan sebagai mata rantai makanan di suatu perairan yang dapat menunjang kehidupan berbagai jenis biota di dalamnya.

Ekosistem mangrove ini menyediakan tempat bertelur, tempat memijah, habitat dan tempat mencari makan bagi berbagai biota seperti ikan, udang, dan moluska.

Mangrove juga banyak dimanfaatkan sebagai penghasil kayu untuk bahan baku bangunan, bahan makanan, dan obat-obatan yang dapat menunjang ekonomi masyarakat sekitar.

Dalam ekosistem mangrove dikenal jenis-jenis tumbuhan yang dinamakan dengan mangrove sejati utama (mayor), mangrove sejati tambahan (minor), dan mangrove ikutan (Asosiasi).

Mangrove sejati utama (mayor) merupakan suatu tumbuhan yang tumbuh pada wilayah pasang surut dan membentuk tegakan murni. Biasanya mangrove jenis ini jarang bergabung dengan tanaman darat.

Mangrove sejati minor (tambahan) ini bukan komponen yang penting dari mangrove. Biasanya ditemukan di daerah tepi dan jarang membentuk tegakan, sedangkan mangrove ikutan adalah tumbuhan yang tidak pernah tumbuh di komunitas mangrove sejati dan biasanya hanya tumbuh dan bergabung dengan tumbuhan daratan.

Selanjutnya untuk dapat mengenal jenis-jenis mangrove sejati untuk tujuan rehabilitasi difokuskan pada jenis-jenis yang membentuk tegakan murni.

Tumbuhan di mangrove memiliki beberapa spesies dan biasanya tergantung daerahnya tumbuhnya. Kalau yang umum di Indonesia, jenis tumbuhan paling depan ke arah laut biasanya dijumpai Avicenia, kemudian diikuti oleh tumbuhan lainnya seperti Rhizophora.

Sehingga biasa diketahui apabila yang ditemukan kebanyakan dari kelompok Avicenia disuatu tempat tersebut, diyakini bahwa daerah itu pernah mengalami degradasi hutan bakau di masa lalu.

Jenis tumbuhan di hutan bakau juga ditentukan oleh kondisi lingkungannya sendiri. Kondisi lingkungan tersebut meliputi faktor fisik, seperti substrat tanah, salinitas, letak lintang dll.

Semua ini akan bereaksi terhadap variasi lingkungan fisik tersebut sehingga memunculkan zona-zona vegetasi tertentu. Beberapa faktor lingkungan fisik mengendalikan zona-zona tersebut.

Berikut beberapa jenis mangrove yang biasa ditemukan di Indonesia diantaranya :

Yang Pertama Adalah Avicennia, di Indonesia lebih dikenal dengan nama api-api, dimana dicirikan dengan perakaran yang berbentuk pensil menonjol dari permukaan air yang berfungsi sebagai akar nafas.

Akar nafas yang dimiliki oleh mangrove jenis ini merupakan akar yang berbentuk seperti pensil atau kerucut yang menonjol ke atas. Akar nafas terbentuk dari perluasan akar yang tumbuh secara horizontal.

Avicennia germinans. / Sumber: https://www.britannica.com/plant/Avicennia

Di Indonesia dikenal 6 (enam) jenis tanaman ini, yaitu; cylindryca, exaristata, gymnorrhiza, haenessii, parviflora, dan sexangula.

Lalau ada Ceriops, yang merupakan vegetasi mangrove yang dicirikan dengan akar pensil dengan buah memanjang, dimana di Indonesia sering dijumpai 2 (dua) jenis yaitu; decandra dan tagal.

Rhizophora. / Sumber Foto : egardanserentak.blogspot.com

Selanjutnya adalah Rhizophora. Jenis ini sangat dicirikan dengan bentuk perakaran yang menghujam ke tanah atau dikenal dengan akar tunjang (stilt root).

Akar tunjang merupakan akar yang tumbuh di atas permukaan tanah. Akar ini mencuat dari batang pohon dan dahan paling bawah serta memanjang ke luar dan menuju ke permukaan tanah.

Sering dijumpai 3 (tiga) jenis dari Rhizophora di ekosistem mangrove Indonesia, yaitu apiculata, mucronata, dan stylosa.

Untuk membedakan jenis-jenis dalam genus Rhizophora jika sedang berbuah dapat dengan mudah dikenali dari jumlah bunga dalam rangkaian bunganya. Jika dalam rangkaian bunga terdapat hanya 2 bunga maka dapat dipastikan merupakan jenis, apiculata, sedangkan jika dalam rangkaian bunga dijumpai  4-8 bunga jenis mucronata, sedangkan jika dalam rangkaian bunga dijumpai 9-16 bunga maka dari jenis stylosa.

Terakhir Sonneratia, dikenal umum dengan nama pedada dengan sistem perakaran umumnya berbentuk pensil (pneumatophora) dan dibedakan dari Avicennia dari bentuk bunga, buah dan bentuk daun.  Di Indonesia umum dijumpai 3 (tiga) jenis, yaitu S. alba, S. caseolaris, dan S. ovata.

Nah inilah beberapa jenis-jenis dari hutan mangrove, semoga bermanfaat yah!***

Baca juga: Hati – Hati, Kawasan Cagar Alam Laut Bukan untuk Wisata

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan