Laut yang Biru, Dengan Pasir Nan Putih Berdegradasi Dengan Hijaunya Hutan Bakau
Ekosistem bakau bersifat dinamis karena dapat terus tumbuh, berkembang, mengalami suksesi dan berada pada pantai yang berombak relatif kecil.
Bakau merupakan tumbuhan-tumbuhan halofit yang hidup di daerah pesisir pasang surut, yang merupakan tempat bagi kehidupan fauna karena memilki berbagai fungsi ekologis, fisik dan ekonomis.
Ekosistem hutan bakau merupakan habitat berbagai jenis mikroorganisme yang toleran terhadap keadaan lingkungan ekstrim, yang berperan dalam melestarikan keanekaragaman hayati.
Ekosistem mangrove dihuni oleh berbagai jenis biota baik hidup di perairan atau dari darat ke arah laut, hal ini disebakan karena ekosistem bakau termasuk tipe ekosistem yang tidak terpengaruh oleh iklim, tetapi faktor lingkungan yang sangat dominan dalam pembentukan ekosistem.
Bakau dibatasi oleh suhu secara global, akan tetapi variasi curah hujan, salinitas, pasang surut, gelombang, dan arus sungai sangat menentukan hamparan atau luasan dan biomassa mangrove pada skala regional dan lokal.
Bakau memberikan perlindungan terhadap ikan-ikan yang masih kecil dan larva ikan beserta dengan kerang dari predator, hal ini menyebabkan hutan bakau sangat berperan penting dalam ekosistem pesisir termasuk aspek ekologi, soaial, dan ekonomi.
Bakau berperan mempertahankan wilayah pesisir dari abrasi, namun pada kenyataanya didunia saat telah terjadi penurunan luas ekosistem bakau terutama pada daerah tropis. Esensi permasalahan hutan bakau yang berda pada pesisir pantai teluk Kupang yaitu, terjadinya alih fungsi lahan yang cepat menyebabkan degradasi hutan bakau, sehingga hutan bakau mengalami penurunan dalam hal kualitas dan luasan.
Kerusakan hutan bakau diakibatkan pertumbuhan dan aktivitas penduduk yang berlebihan sehingga sangat berdempak pada keberadaan hutan bakau. Sejumlah faktor seperti reklamasi, pembangunan fisik di sepanjang garis pantai dan pencemaran adalah penyebab degradasi dan penyusustan ekosistem hutan bakau. Salah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh bagi pertumbumbuhan bakau adalah kondisi salinitas.
Upaya kegaiatan rehabilitasi oleh pemerintah terhadap keberadaan hutan bakau yang berada di pesisir pantai sudah dilakaukan sejak tahun 2000, tetapi hasil yang ditunjukan belum maksimal, sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk menjamin keberhasilan dalam kegiatan rehabilitasi.
Baca juga: Mengenal Biologi Terumbu
Editor: J. F. Sofyan
Tanggapan