“Ikan Terbang” Apakah Benar Bisa Terbang?

Apakah kalian pernah mendengar ikan terbang? atau kalian pernah bertanya-tanya ikan terbang beneran bisa terbang?

Oke oke, saya akan menjelaskan sekilas tentang si “Ikan Terbang” ini.

Ikan terbang alias ikan torani ini secara ilmiah masuk ke dalam family Exocoetidae dan memiliki nama ilmiah Hirundicthys oxychepalus. Dapat ditemukan  di laut yang bertemperatur hangat. terutama di wilayah sekitar khatulistiwa.

Memiliki panjang 18 – 30 cm, ikan ini sering terlihat terbang di sekitar perairan Sulawesi, Flores, hingga Papua. Ikan terbang ini memakan ganggang laut, hewan lunak, dan ikan-ikan lain yang ukurannya lebih kecil.

Ikan terbang ini terlihat terbang seakan-akan punya sayap, pada dasarnya tidak benar-benar terbang seperti burung, hanya saja terbang melayang di udara dengan waktu yang agak lama. Yang terlihat sebenarnya sirip ikan yang terbentang.

Sirip ikan ini termodifikasi menyerupai sayap yang dapat membantu tetap melayang di udara. Kemudian, ikan ini melompat keluar dari air dalam rangka kabur dari ikan-ikan pemangsa, berenang dengan kecepatan tinggi mencapai 60 km/jam di dekat permukaan air,  dan ketika mendapat momentum tepat, mereka akan menyeruak keluar dari air.

Ikan terbang mampu di “terbang” dengan kecepatan mencapai 70 km/jam. Setelah melayang cukup lama dan mulai mendekati air kembali, ikan terbang akan mengepakkan ekornya untuk memperoleh momentum tambahan kembali ke udara.

Dikutip dari National Geographic,  ikan terbang telah mengembangkan kemampuan itu untuk melarikan diri dari predator yang hendak memangsa mereka.  Predator dari ikan ini yaitu ikan tuna, gurita, dan lumba-lumba.

Ikan terbang harus menggerakkan sayapnya puluhan kali dalam sedetik untuk bisa melompat dari air ke udara. Ikan ini banyak ditangkap di negara-negara Asia seperti Jepang, Vietnam dan Cina. Sampai saat ini, tercatat ada 40 spesies ikan terbang yang ada dunia.

Dikutip dari IDN Times Musim kawin terjadi ketika arus air laut sedang mencapai titik terlemah, biasanya terjadi antara bulan Desember sampai Juni. Ikan akan membentuk satu grup besar, dan saat musim kawin ini per grup jumlahnya bisa melebihi satu juta.

Ikan Torani betina akan menaruh telur mereka di dekat permukaan air, bisa pada rumput laut atau benda-benda lain. Ikan terbang yang masih kecil terlihat seperti tumbuhan laut, hal ini berguna agar bisa terhindar dari predator

Wah, sungguh luar biasa ragam satwa unik yang ada di laut! Yuk kita jaga laut agar tetap sehat !

Editor : Annisa Dian Ndari

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Penerapan Kampung Ikan Berbasis Teknologi Hatchery dalam Optimalisasi Percepatan Kemandirian Pangan Perikanan Nasional

Salah satu kisah sukses teknologi hatchery adalah hatchery skala rumah tangga (HSRT) yang terdapat dibagian utara Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dan dengan pesat diterapkan oleh nelayan – nelayan setempat yang awalnya ingin mengadakan diversifikasi usaha dari perikanan budidaya secara tradisional ke perikanan budidaya skala industri seperti tambak dan keramba jaring apung.

Tanggapan