4 Cara Mudah Ala Relawan Greenpeace dalam Mengurangi Sampah

Hai pembela lautan, tahukan kalian bahwa sampah sudah menjadi permasalahan yang kronis?

Tahukah kalian ke mana sampah-sampah kalian akan berakhir? Pernahkan terlintas di pikiran kalian untuk mengurangi sampah?

Atau mungkin pernahkah ada di pikaran kalian berapa jumlah sampah yang kalian hasilkan dalam sehari?

Semua permasalahan ini sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Kali ini, saya akan berbagi tips mengenai cara-cara yang selalu kami lakukan dalam mengurangi sampah terutama sampah plastik.

1. Bawa tumbler dan tempat makan

Tempat makan guna ulang untuk meminimalisir plastik. / Foto: Jung-geun Augustine / Greenpeace

Untuk mengurangi sampah dari bungkus makanan dan botol air minum dalam kemasan, selama berkegiatan di lapangan kami selalu membawa tempat minum dan makan.

Ini sudah merupakan barang pribadi wajib yang selalu ada di tas kami. Cara lainnya adalah, kami makan di tempat makan langsung, jadi tidak ada lagi bungkus makanan.

2. Bawa tas lipat

Membawa tas lipat jika bepergian. / Foto: Jung-geun Augustine / Greenpeace

Kita memang hidup di era yag serba plastik, tidak dipungkiri menjauhi hal yang berbahan dasar plastik merupakan sesuatu yang tidak mungkin.

Salah satu cara yang efektif adalah berjanji kepada diri sendiri untuk setidaknya mengurangi penggunaan plastik.

Kami selalu membawa tas lipat yang sangat praktis ke mana pun dan di mana pun, terutama jika ingin belanja ke toko kelontong, jika kami belanja dalam jumlah yang besar kami menggunakan kardus bekas.

3. Menolak sterofoam dan sedotan plastik

zero waste picnic
Belanja, membeli jajanan tanpa sterofoam dan sedotan. / Foto: Greenpeace / Zamyslov Slava

Sterofoam dan sedotan plastik merupakan barang sekali pakai. Ada baiknya, jika kita menolak atau minimal mengurangi dua hal tersebut.

Selama kami melakukan penelitian di beberapa pulau di Kepulauan Seribu, serpihan sterofoam dan sedotan plastik jumlahnya sangat masif.

Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah karena kebiasaan manusia yang gemar menggunakan sterofoam dan sedotan sekali pakai.

4. Mengikuti Gerakan Bebas Sampah

gerakan bebas plastik
 Relawan Greenpeace melakukan kegiatan bersih-bersih pantai dan brand audit. / Foto: Greenpeace

Akhir-akhir ini banyak sekali muncul gerakan yang diinisiasi oleh beberapa komunitas lokal maupun LSM tentang gerakan bebas sampah.

Nah, para pembela lautan harus mencoba untuk sesekali mengikuti kegiatan ini. Baik diskusi ataupun gerakan langsung.

Hal ini akan meningkatan wawasan serta kesadaran pada diri sendiri atas pentingnya untuk mengurangi sampah di setiap kehidupan kita.

Dengan langkah diatas, kita diharapkan agar lebih hati-hati dan lebih efisien pada saat menggunakan barang apapun.

Terutama sampah yang berbahan dasar plastik. Karena plastik merupakan bahan dasar yang hampir digunakan oleh semua aktivitas manusia. Perkembangan pesat dari industri plastik membuat manusia menjadi lebih mudah dan praktis dalam hal apapun.

Hal ini karena sifat plastik yang kuat dan biaya produksinya yang murah. Tapi tahukah kamu berapa juta tahun yang dibutuhkan untuk mendaur-ulang plastik secara alami?

Mari kita berpikir sejenak untuk menjawab pertanyaan diatas tadi. Mau kah kalian untuk memulai gaya hidup sederhana di atas?

Mau kah kalian untuk ikut menjadi agen perubahan? Yakinlah bahwa perubahan yg baik di mulai dari diri sendiri. Karena kami cinta lautan Indonesia!***

Daftar Relawan Greenpeace

Baca juga: Relawan Greenpeace Semarang Audit Merk dan Bersihkan Pantai Maron

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan