Manusia Berpotensi Makan Sampah Plastik dari Ikan

Ga percaya ya? Sini aku jelasin…..

Hai aku Rahel dan aku manusia, aku juga yakin yang lagi baca artikel ini pastinya manusia juga kan? hihihi….

Kita semua adalah satu jenis makhluk hidup yang perlu makanan, ya walaupun jenis makanannya kadang beda tapi bahan pokoknya sih harusnya masih sama yah. Nahh ada salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh kita yang peminatnya jelas banyak yaitu ikan.

Ikan mahal apa sih yang pernah kamu makan selama bernafas sampai hari ini? Kalo Rahel sih ikan lele udah mahal banget apalagi pas dompet lagi sekarat. Terus apasih hubungannya sama judul artikel?

Ya seperti yang kita tau, kebiasaan manusia tuh banyak banget yang doyan buang sampah sembarangan salah satunya buang sampah ke laut. Giliran udah banjir nyalahinnya pemerintah dan cuaca yang buruk .

Dominan sampah manusia yang dibuang ke laut yaitu sampah plastik macam botol, kresek, bungku makanan, sedotan, dll. Di Indonesia sendiri kota penghasil sampah laut terbesar ada di Jakarta dan Bali (ini berdasarkan pengamatan gurunya rahel di sekolah sih hihihi, makasih bu nanik). Lebih detailnya lihat poster buatan rahel deh 😀

Ikan – ikan dan satwa laut yang sering kita konsumsi sekilas tidak terlihat ada yang aneh. Tapi sebenarnya banyak sekali ikan – ikan yang sudah tercemar dengan sampah plastik dari para manusia di darat. Ikan secara tidak sengaja akan memakan sampah plastik yang mereka kira adalah sebuah makanan, eitss tapi bukan plastiknya ditelan bulet – bulet sama si ikan yaaa.

Plastik – plastik itu nantinya akan membentuk sebuah partikel – partikel kecil yang dimakan si ikan. Nah ikan –  ikan itu nantinya akan dikonsumsi oleh para manusia. Secara tidak langsung para manusia telah mengkonsumsi puing sampah plastik yang kotor. Entah berapa sampah plastik yang sudah kita konsumsi tiap makan ikan laut atau seafood lainnya ☹

Gimana? Masih mau buang sampah sembarangan lagi? Masih mau bernafas dengan baik kan?

Yaudah yuk kita berhenti buang sampah sembarangan dan juga kurangi penggunaan plastik sekali pakai agar supaya kita terhindar dari masalah kesehatan yang tidak diinginkan. Para ikan pun juga ingin beranak cucu seperti manusia dan oleh sebab itu manusia harus berperikeikanan dan berperikemanusiaan !

Salam laut sehat!

Editor : Annisa Dian Ndari

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan