Membawa Misi Ke Tanah Maluku, Kota Ambon

Ambon manise, itulah ungkapan yang tepat bila diasosiasikan dengan wanita dan pria suku Ambon yang dinilai berparas cantik dan rupawan.

Kok beta bisa tau ya? Ehh jadi keterusan nih, oke balik ke Bahasa Indonesia deh ya…

Singkat cerita, kota Ambon adalah kota terbesar dari provinsi Maluku dan merupakan pusat pelabuhan, pariwisata, dan pendidikan bagi wilayah Kepulauan Maluku.

Nah tepatnya pada tanggal 14 Maret 2019 lalu, saya, Mbak Nisa, guru-guru dan teman-teman SL7 Sekolah Alam Indonesia berkesempatan mengunjungi kota Ambon tersebut dan menjelajahi dari kota hingga sudut kota Ambon.

C0257.MP4.06_16_32_17.Still001.jpg

Banyak hal yang telah kami lewati bersama dengan membawa misi untuk mengurangi plastik sekali pakai. Serangkaian kampanye telah kami lakukan diantaranya melakukan kampanye publik, mengunjungi sekolah dan melalukan pembersihan pantai.

C0253.MP4.06_15_49_04.Still001.jpg

Kegiatan kita di sana bisa kamu  cek youtubenya, oh ya jangan lupa di klik Like dan Subscribe ya.

Yang menyampaikan langsung adalah teman-teman dari SL7 SAI mereka berani memberitahukan kepada masyarakat Ambon yang berada Lapangan Merdeka untuk mengurangi penggunaan dan mewaspadai bahaya monster plastic yang sudah berada dimana-mana, ada di laut, darat, dan udara (jika terbang terbawa angin plastiknya).

DSC08897.jpg

DSC08905.jpg

Kemudian beranjak ke  sudut kota, tepatnya di SDN 04 Hitu Maluku Tengah. Kedatangan kita yang sederhana ternyata disambut dengan meriah dari marching band dan tarian selamat datang yang dilakukan oleh teman-teman.

Di sana kita juga melakukan misi, yaitu mengajarkan bagaimana cara memanfaatkan plastik sekali pakai menjadi hiasan, bercerita tentang betapa pentingnya ekosistem di laut, dan memberikan alat tulis untuk membuat teman-teman belajar lebih giat.

DSC09008.jpg

Lalu, kita pergi ke pantai sambil melakukan aksi mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di pantai untuk di audit dengan dibantu Ka Mentari  dari WWF bagaimana caranya mengaudit menggunakan metode PLESIR.

Mengaudit dengan tujuan supaya diketahui merk manakah yang paling banyak ditemukan dan tidak lupa sambil menikmati indahnya pesisir paling terkenal di Ambon, Pantai Natsepa.

Sudah tahukan misi kami? Yuk gabung dengan cara mengurangi penggunaan plastik sekali pakai agar bumi kita tetap lestari😊!

DSC09020 copy.jpg

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan