VIDEO PENDEK: Sampah Plastik Musuh Lautku

Sampah plastik dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat. Di tahun 2015 Indonesia menjadi Negara penghasil sampah plastik kedua terbanyak di lautan dunia.

Tentu hal ini menjadi perhatian lebih, karena sampah plastik sangat berbahaya jika terkonsumsi bagi biota hewan dan tumbuhan di laut. Terlebih lagi jika hewan yang memakan plastik tersebut dikonsumsi oleh manusia, maka tubuh manusia juga akan terkena dampaknya .

Di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sampah plastik masih banyak bertebaran di perairan, di sungai, muara, hingga lautan. Salah satu penyebabnya yaitu kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan dan kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Seperti yang kita tahu, sampah plastik sangat sulit terurai, jika sudah masuk ke lautan, maka hewan laut akan menganggap sebagai makanan mereka.

Tentunya hal tersebut jangan sampai terus terjadi. Kita harus bersama- bersama mengatasi masalah sampah plastik dengan memulai gaya hidup mencintai lingkungan, dimulai dengan sesuatu yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, menimalisir penggunaan plastik, mengolah sampah menjadi barang yang lebih berguna, dan lain sebagainya.

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan