Katanya atau Faktanya? Indonesia Merupakan Negara dengan Laut Terbersih di Asia Tenggara

Indonesia adalah negara maritim yang mana 70% wilayahnya merupakan lautan dan 30% sisanya adalah lautan. Dan seharusnya laut harus kita jaga kesehatannya dan lestarikan ekosistemnya. Tetapi bumi semakin tua dan berbagai permasalahan lingkungan mulai berdatangan. Laut tak luput terkena dampaknya. Laut tidak hanya suatu tempat ekosistem suatu makhluk hidup namun laut juga merupakan tempat untuk setiap individu melakukan suatu tindakan ekonomi yang sangat penting bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dilihat dari keindahannya laut di Indonesia memang sangat memanjakan mata, bahkan dilansir dari CNN Indonesia 2 pantai di Indonesia masuk ke dalam daftar 50 pantai terbaik dunia 2023. Sebagian orang dari kalian juga mungkin berpikir laut Indonesia mendapat predikat laut terbersih namun realitanya  justru adalah kebalikannya. Dilansir dari National Geographic Indonesia Indonesia termasuk dalam negara dengan garis pantai terkotor di dunia.

sumber:https://media.greenpeace.org/
sumber:https://media.greenpeace.org/

Laut yang sehat adalah salah satu faktor pendukung dari masyarakat yang berdaya. Lalu, bagaimana bisa dikatakan laut itu sehat? Jika dilihat dari data oceanhealthindex index rata rata kesehatan laut dunia mendapatkan skor 72.

Sumber:https://oceanhealthindex.org/

Sedangkan indeks kesehatan laut Indonesia setiap tahun mengalami penurunan dan mendapatkan skor 63 pada tahun 2023 dan berpredikat cukup rendah.

Sumber: www.oceanhealthindex.org

Nah sudah taukan gimana laut bisa dikatakan dalam kondisi yang sehat, By the way dari tadi kita udah ngomongin tentang pemberdayaan masyarakat. Kira-kira  apa yaa yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat?

Jadi guys menurut Suhendra (2006) Pemberdayaan merupakan bagian dari adanya kegiatan yang dinamis, berkelanjutan dan mendorong partisipasi seluruh potensi yang ada secara evolusioner dengan partisipasi seluruh potensi. Kesehatan laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir sangat berkaitan dengan erat.

Beberapa keterkaitan keduanya yaitu:

  1. Masyarakat Pesisir Menggantungkan Merekonomiannya Melalui Laut.

Dalam kesehariannya masyarakat pesisir berkegiatan dari mulai menjala ikan, mengolah, serta menjualnya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehingga kesehatan laut sangat mempengaruhi ekosistem dan sangat berdampak pada roda perekonomiannya.

  1. Laut Sebagai Makanan Konsumsi.

Ikan laut maupun hasil laut yang menjadi makanan mereka sehari hari. Jika laut tercemar atau tidak sehat maka itu dapat mempengaruhi kesehatan individu yang mengonsumsi hasil laut tersebut.

  1. Keindahan Laut  Menjadi Sumber komoditas Pariwisata.

Keindahan laut di Indonesia sudah terkenal hingga mancanegara jika laut kita tercemar maka dapat menurunkan minat wisatawan untuk mengunjungi pantai maupun laut yang berada di Indonesia. Adanya wisata tersebut juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir dan sekitarnya apabila minat wisatawan turun maka juga dapat menurunkan perekonomian masyarakat sekitar.

Untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya, dibutuhkan kerjasama antar masyarakat dan pemerintah untuk memaksimalkan peran mereka dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam khususnya pada aspek kelautan. Sehingga dapat tercipta suatu keseimbangan peran keduanya.

Lalu,apa saja kegiatan yang dapat kita lakukan untuk memberdayakan masyarakat dan menjaga laut ?

Kegiatan yang dapat kita lakukan yaitu pertama kita dapat memberikan berbagai penyuluhan kepada masyarakat tentang kondisi  laut saat ini dan peran kita sebagai manusia untuk menjaga laut. Beberapa dari kalian mungkin sudah tidak asing dengan kegiatan ini  dan berbagai penyuluhan juga sudah dilakukan. Nah,selanjutnya tentu saja tidak hanya penyuluhan tetapi kita juga memerlukan aksi untuk mewujudkan adanya perubahan. Kira-kira aksi apa saja yaa aksi yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam menangani isu ini? Yuk kita simak

Dilansir dari website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Pemerintah telah menyiapkan 5 strategi untuk mengatasi masalah kesehatan laut ini diantaranya:

Pertama, KLHK menyelenggarakan pelatihan dam pemilahan sampah plasik di beberapa kota. Lalu KLHK juga membentuk program kolaborasi dengan dunia usaha, media massa, kelompok masyarakat, dan lembaga adat/agama untuk pengurangan samppah plastik bersama.

Kedua, yaitu KLHK telah melakukan pengendalian sampah pada daerah aliran sungai (DAS).

Ketiga, melakukan pengelolaan sampah plastik yang berasal dari aktivitas transporasi laut, kegiatan wisata bahari, kelautan dan perikanan serta pesisir pulau-pulau kecil.

Keempat, adalah divertifikasi skema pendanaan diluar APBD/APBN.

Kelima, memacu inovasi pengelolaan sampah dan  mengatasi pencemaran sampah di laut melalui riset dan pengembangan.

Beberapa aksi nyata telah dilakukan tetapi apakah sudah berhasil tujuan yang hendak kita capai? Ternyata belum teman-teman. Untuk mencapai tujuan Bersama dibutuhkan kerja sama tidak hanya pada pemerintah dan masyarakat pesisir saja namun kita sebagai masyarakat diluar wilayah itu juga dibutuhkan untuk mendukung kesehatan  laut dan mewujudkan masyarakat yang berdaya.

Mungkin ada sebagian dari kita mengira atau berpikir “kita kan ngga tinggal di dekat dengan laut lantas kenapa kita juga harus melakukan aksi itu?” tahukah kalian sebagian besar sampah dari laut berasal dari hulu sungai yang mana dari wilayah kita. Aksi kita berperan penting juga untuk menjaga kesehatan laut yang berkelanjutan. Dan sekecil apapun aksi kita akan sangat berdampak di masa mendatang. Contoh sederhana yang dapat kita lakukan yaitu mengurangi sampah plastik, membuang sampah pada tempatnya, dan melakukan 3R (Reuse,Reduce,Recycle). Oleh karena itu mari kita lakukan aksi nyata meski sederhana untuk masa depan yang berharga.***

Artikel Terkait

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan