Peristiwa yang Merusak Laut Indonesia

Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan alam, salah satunya adalah laut. Laut Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Perairan Indonesia merupakan pusat keanekaragaman terumbu karang dunia, terdapat sekitar 400 spesies terumbu karang yang ada di Indonesia dan juga 32 jenis mamalia laut yang ada di Indonesia.

Indonesia memiliki hamparan laut seluas 6,4 juta km2 atau 77% dari total wilayahnya, Indonesia memang sangatlah luas, istimewa, indah dan juga beragam.

Tapi sayangnya terdapat beberapa peristiwa yang merusak laut Indonesia, seperti banyaknya produk sampah plastik Indonesia yang terbuang ke laut, hingga mencapai sebesar 187,2 juta ton yang membuat laut Indonesia dipenuhi sampah dan memiliki sebutan surga plastik.

laut indonesia

Plastik adalah bahan kimia yang sangat sulit untuk terurai di tanah, karena memiliki rantai karbon yang panjang sehingga sangat sulit untuk diurai oleh mikroorganisme, dan membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun kemudian, agar sampah plastik dapat terurai dengan sempurna.

Jika tidak segera dihentikan Penggunaan plastik yang berlebihan ini akan menyebabkan dampak yang sangat buruk bagi laut dan perairan di Indonesia.

Dampak plastik terhadap lingkungan bukan hanya berdampak pada Laut saja tetapi dapat mencemari tanah bahkan udara. Makanya kita sebagai manusia harus bijak bijak dalam menggunakan dan mengolah sampah plastik atau bila perlu hentikan penggunaan plastik dan beralih untuk menggunakan kan wadah yang terbuat dari kertas ataupun kardus.

Hal-hal kecil yang bisa kita lakukan juga seperti menghindari pemakaian sedotan yang terbuat dari plastik dan menggunakan sedotan yang terbuat dari kertas, dan menggunakan wadah minuman yang terbuat dari kaca ataupun kertas.

Hal-hal kecil yang kita lakukan di kehidupan sehari-hari itu sangat berdampak kepada pada dunia, baik itu berdampak positif ataupun negatif,  Oleh karena itu bijaklah dalam menghindari Penggunaan plastik.

Selanjutnya terjadi juga peristiwa tumpahan minyak Laut seperti yang pernah terjadi di daerah Jawa, Karena munculnya gelembung gas saat pengeboran sumur sumur milik Pertamina, maka terjadilah tumpahan minyak pada laut, dan limbah tumpahan minyak tersebut akan mencemari perairan pulau Jawa.

Pencemaran minyak merupakan pencemaran laut yang dapat membahayakan ekosistem laut dan biota perairannya karena mereka sangatlah rentan terhadap minyak.

Kawasan Mangrove yang tercemar tumpahan minyak

Kandungan kimia yang terdapat di dalam minyak sangatlah berbahaya untuk makhluk hidup yang hidup di dalam laut, jika sampai terhirup atau tertelan minyak tersebut maka bisa membuat mereka mengalami iritasi pada mata dan kulit.

Minyak juga dapat menyebabkan kematian bagi ikan, karena keracunan karbon monoksida, kekurangan oksigen dan keracunan langsung oleh bahan toxic.

Laut yang tercemar karena minyak tidak hanya merugikan hewan dan tumbuhan  yang ada di di Laut saja, Tetapi juga bisa merugikan manusia, seperti orang yang membersihkan tumpahan minyak tersebut memiliki Resiko yang tinggi bahkan bisa menyebabkan kematian.

Minyak yang tercemar juga bisa dari sisa bahan bakar kapal yang terbuang ke laut, minyak juga sulit dihilangkan dari laut apabila tidak segera dibersihkan.

Dengan adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi di laut memiliki banyak sekali dampak negatifnya bagi kehidupan di laut seperti hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu kita sebagai manusia harus bijak dalam menggunakan plastik tidak menumpahkan minyak ke dasar laut, karena akan sangat berpengaruh terhadap perairan laut di Indonesia.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Inilah Pesona Keindahan Pantai Lovina

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan