Menanggulangi Masalah Kronis Sampah Plastik!

Sampah plastik merupakan permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Penggunaan produk plastik secara tidak ramah lingkungan menyebabkan berbagai masalah lingkungan yang sangat serius.

Sampah plastik tidak hanya menjadi masalah di perkotaan, namun juga sekarang di lautan. Dampak sampah plastik ini sangat negatif bukan hanya merusak kesehatan manusia maupun membunuh berbagai hewan yang di lindungi tetapi juga merusak lingkungan secara sistemastis.

Jika sampah plastik ini tidak dikelola dengan serius, maka pencemaran sampah jenis ini sangatlah berbahaya bagi kelanjutan Planet Bumi ini.

Masalah Kronis Sampah Plastik 

Sampah Plastik adalah salah satu sumber pencemaran lingkungan hidup di dunia dan juga di Indonesia. Plastik ini merupakan produk yang serbaguna, ringan, fleksibel, kuat dan bahkan sangat murah. Karena plastik ini  sangat berguna maka seluruh dunia sangat bernafsu ingin memproduksi bahan baku dari plastik.

Namun sangat di sayangkan dunia telat menyadari bahwa karakter dasar plastik yang berumur lama dan sulit terurai oleh proses alam, ditambah juga cara penggunaannya yang terlalu konsumtif dan tidak ramah lingkungan justru menimbulkan kerusakan.

Seandainya dunia mengetahui manfaat dari penggunaan produk plastik ini harus diimbangi dengan kalkulasi dampak negatif yang dihasilkan. Memang plastik ini menjaga berbagai produk agar bisa menjaga tahan lama.

Pencemaran Sampah Plastik di Laut

Ada sekitar jutaan ton sampah plastik yang mecemari lautan setiap tahunnya. Ada sebuah studi yang memperkirakan bahwa sekitar 5 triliun partikel plastik mengambang di lautan, sampah plastik ini menghasilkan kerugian hingga millyaran dollar pertahun.

Merusak ekosistem laut dan hewan seperti paus, lumba-lumba dan penyu mati akibat memakan atau terjerat sampah plastik. Hewan malang inipun terancam punah karena ulah manusia.

Sebuah studi yang dilakukan oleh sekelompok kerja ilmiah menghitung masukan sampah plastik dari tanah ke laut, dan hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa ada 8 juta metrik ton sampah plastik mencemari lautan setiap tahun.

Pada tahun 2025 input tahunan memperkirakan bisa mecapai dua kali lebih besar. Jumlah tersebut berbeda jauh dengan jumlah sampah plastik yang ditemukan di pantai dari keselurahan sampah di pantai diperkirakan sebesar 57 persen merupakan sampah plastik dan diperkirakan 46 ribu sampah plastik mengapung di setiap mil persegi samudera.

Sampah plastik ini juga menjadi salah satu sumber pencemaran laut di Indonesia seperti diketahui bahwa pencemaran sampah plastik ini sangatlah memprihatinkan. Sebagian sumber pencemaran sampah plastik ini adalah sampah plastik yang dibawa oleh rumah tangga di perkotaan ataupun di permukiman.

Sampah plastik ini umumnya terbawa sampai ke laut atau pantai oleh parit kota yang bermuara ke sungai, kemudian sungai membawa sampah dan segala zat pencemar ke laut. Akibatnya yaitu sampah terbawa oleh ombak laut bahkan beberapa lokasi pantai di temukan sampah plastik produk negara tetangga. Ironis!

Seiring dengan perkembangan pembangunan kota, populasi penduduk dan industri dipastikan pertumbuhan sampah plastik akan lebih meningkat. Perlu adanya antisipasi dan pengolaan secara meneyeluruh untuk mecegah keparahan kerusakan lingkungan akibat sampah plastik.

Penyebab Pencemaran Sampah Plastik

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa memecahkan masalah sampah plastik ini dengan menerapkan daur ulang dan membersihkan botol kosong. Faktanya bahwa sampah plastik ini menyebabkan masalah besar dan tidak sederhana.

Plastik ada dimana saja dan plastik lebih murah, plastik ini merupakan salah satu item yang paling banyak digunakan di dunia secara berlebihan. Berbagai penyebab pencemaran ini ditemukan di mana saja, mulai dari rumah tangga, tempat umum, produsen kebutuhan sehari-hari, industri komersial, maupun sektor pariwisata.

Contoh besarnya, penangkapan ikan komersial merupakan kebutuhan ekonomi dan konsumsi masyarakat dunia. Namun diketahui bahwa industri perikanan ini memberikan kontribusi masalah pencemaran sampah plastik di lautan. Bahwa perlu kita ketahui jaring yang di gunakan untuk operasi trolling skala besar biasanya terbuat dari plastik, Kemudian jika ada jaring yang rusak, tersangkut dan hilang di perairan maka akan mencemari lautan.

Masalah besar selanjutnya, datang dari perusahaan besar produsen kebutuhan sehari-hari yang biasa kita sebut FMCG Company yang menyediakan kebutuhan pribadi, rumah tangga, makanan dan lainnya. Mereka kerap kali menggunakan plastik kemasan sekali pakai. Perusahaan seperti ini harusnya dituntut untuk mengembangkan sebuah inovasi yang lebih ramah lingkungan.

Solusi Untuk Sampah Plastik

Penyebab utama dari sampah plastik adalah penggunaan plastik secara terus menerus sehingga produksi plastik pun terus meningkat, maka dari itu kita harus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai pada keseharian kita.

Dengan tidak memakai  sedotan plastik dapat mengurangi polusi sampah plastik di laut, karena penyumbang besar dari sampah plastik adaah sedotan. Beralihlah ke sedotan yang lebih ramah lingkungan seperti sedotan yang bisa dipakai berkali-kali, seperti sedotan bamboo atau stainless.

Memakai dan membawa kotak makan, botol minum dan tas kain lipat sendiri adalah salah satu mengurangi sampah plastik. Dengan begini kita juga dapat meminimalslisir pengeluaran biaya.

Mendaur ulang sampah plastik salah satu upaya untuk mengurangi sampah plastik. Karena dengan mendaur ulang sampah akan menjadi lebih ekonomis dan berharga. Belajar dari sosial media di jaman teknologi digital ini pasti banyak.

Terakhir, kamu bisa ikut gerakan dalam komunitas untuk menolak plastik sekali pakai. Karena aksi baik ini jangan berhenti di kamu saja tapi kita harus memulai menularkan kebaikan!

Bersih  Bersama, Sehat Bersama!

 Lingkungan yang kotor dan tidak sehat bukan salah seseorang bahkan pemerintah, namun ini merupakan tanggung jawab kita semua yang lalai menjaga dan lupa untuk saling mengingatkan satu sama lain untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.

Jika ingin lingkungan bersih, mulailah dari diri sendiri. Belajar mencintai lingkungan dengan cara sederhana dan mulai dari diri sendiri. Terlebih di Bulan Ramadhan ini potensi kenaikan sampah plastik selalu meningkat.

Saya ucapkan selamat menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankan karena puasa adalah menahan nafsu termasuk nafsu kita untuk tidak konsumtif terhadap penggunaan plastik sekali pakai!

Editor : Annisa Dian N

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan