Spot Wisata di Pulau Tunda, Berkah Laut untuk Warga

bawah laut Pulau Tunda

Pulau Tunda merupakan pulau kecil dengan hanya seluas 289,79 Ha, akan tetapi potensi ekosistem pesisir dan perairan serta keindahannya tidak sekecil ukurannya. Dengan keberadaan kawasan mangrove, terumbu karang, dan padang lamun pulau ini menyimpan berbagai daya tarik sebagai destinasi wisata.

Sebanyak 80% warga di Pulau Tunda berprofesi sebagai nelayan tradisional skala kecil. Namun pada akhir-akhir ini, selain menjadi nelayan, sebagian lagi mulai merambah menjadi penggiat pariwisata, hal ini juga didukung oleh pemerintahan setempat.

Sebagian warga yang merupakan pemuda lokal, mulai  memanfaatkan keindahan pulau dan kawasan perairan di Pulau Tunda sebagai destinasi wisata pantai dan bawah laut. Pariwisata tentu saja dapat menjadi ladang mata pencaharian alternatif untuk bisa menjamin hajat bagi warganya.

Sejauh ini Pulau Tunda biasa dikunjungi oleh wisatawan lokal yang berasal dari Jakarta, Lampung, dan tentu saja Banten di saat akhir pekan dan musim pancing.

Apa saja tempat-tempat yang menarik yang bisa kamu jelajahi di Pulau Tunda?

1. Area Dermaga dan Pedesaan Wargasara, Pulau Tunda

dermaga pulau tunda

Di desa Wargasara kamu akan menjumpai penduduk yang ramah. Kamu bisa melihat aktifitas warga seperti bertani, berkebun maupun berlayar mencari ikan bahkan berbincang bersama mereka.

Saat sore hari, area ini biasa menjadi pusat keramaian warga yang pulang melaut atau sekedar nongkrong sambil beristirahat meikmati hembusan angin dan pancaran matahari sore.

2. Pantai Cemara Barat, Pulau Tunda

pulau tunda

Di sebelah barat Pulau Tunda terdapat sebuah pantai bernama Pantai Cemara Barat. Sesuai namanya, Pantai ini dipenuhi oleh pohon-pohon cemara yang berjajar di sepanjang pantai.

Pohon cemara yang cukup rindang mampu menghadang hembusan angin dan tempat berteduh kala siang hari. Atau sebaliknya kamu juga bisa berjemur di pantai ini yang memiliki pasir pantai berwarna putih.

Air lautnya yang jernih dan ombak yang tenang di area ini juga cocok buat bermain air dan melihat ekosistem lamun serta biota yang ada di dalamnya.

3. Bawah Laut Pulau Tunda

bawah laut Pulau Tunda

Spot bawah laut Pulau Tunda menarik untuk kamu jelajahi, terdapat beberapa spot yang menjadi unggulan untuk dinikmati dengan aktivitas snorkeling atau diving.

Warga dan pemuda lokal di sini sudah siap menjadi penyedia jasa untuk aktivitas ini, mulai dari persewaan alat, perahu, hingga pemandu untuk anda agar tetap aman saat melakukan aktivitas ini.

Selain sorkeling dan diving di Pulau Tunda juga favorit sebagai destinasi memancing. Kamu bisa menyewa perahu warga yang sudah di design khusus untuk wisata memacing tersebut.

3. Pantai Utara Pulau Tunda

Pantai yang terletak di bagian utara Pulau Tunda dan menghadap sedikit ke barat menjadikan spot ini cocok untuk anda yang mencari suasana matahari tenggelam.

Sepanjang pantainya berwarna putih dan ditumbuhi pohon mangrove, kelapa, dan pohon pesisir lainnya. Anda cukup berjalan kaki sekitar 10 menit dari area pemukiman menuju ke lokasi ini.

4. Hamparan Ilalang dan Pohon Mangrove

pulau tunda

Ada yang tak kalah menarik untuk kamu singgahi. Jika kamu berjalan dari area pemukiman desa dan hendak menuju ke Pantai Utara Pulau Tunda, maka kamu akan melewati hamparan ilalang dan area mangrove yang rimbun.

Kemana pun kamu pergi berwisata tetap jangan lupa untuk selalu menjaga kesadaran, kesadaran bertamu, kesadaran tidak merusak dan mengotori dengan sampah yang kita bawa.

Kebanyakan orang berwisata lantas meninggalkan sampah bukan karena niat ia untuk meninggalkan sampah, namun justru mereka melakukan hal tersebut karena di dalam dirinya tidak berkesadaran akan hal tersebut karena perilaku yang tidak terbiasa disiplin dengan sampah yang dihasilkan.

Selamat berwisata dan tetap jaga kondisi dan keindahan alam kita bersama.***

Baca juga: “Healing” bersama Goyangan Lamun, Mangrove dan Mentari Senja di Dermaga Pulau Tunda

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan